Sukses

Sambut Waisak 2022, Permabudhi Gelar Bakti Sosial

Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Prof Philip K Widjaja, mengatakan dalam menyambut Hari Raya Waisak 2566 BE/2022, pihaknya menggelar kegiatan bakti sosial nasional untuk menjalin kerukunan dan meneguhkan keluhuran bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Prof Philip K Widjaja, mengatakan dalam menyambut Hari Raya Waisak 2566 BE/2022, pihaknya menggelar kegiatan bakti sosial nasional untuk menjalin kerukunan dan meneguhkan keluhuran bangsa.

"Semangat Waisak ini mengajak kita mengenang kembali perjalanan Sang Buddha, agar selalu sadar dalam berbuat, untuk menjaga alam dan mengupayakan semua makhluk hidup berbahagia," kata Philip seperti dilansir Antara.

Philip menuturkan untuk menyambut Waisak 2022 yang bertemakan “Moderasi Untuk Indonesia Bahagia”, pihaknya menggelar bakti sosial di berbagai daerah bersama para DPD Permabudhi.

Misalnya di Nusa Tenggara Barat, di mana kegiatan yang dilakukan di antaranya membagikan berbagai alat mandi, vitamin dan sembako untuk posko Bansos di Dusun Ganjar. Begitu pula yang dalam acara bakti sosial yang dilakukan di Belitung, Gorontalo dan Papua.

Bakti sosial juga digelar di sejumlah daerah seperti Aceh, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan hingga Sulawesi.

Menurut dia, kegiatan bakti sosial tersebut adalah bagian dari wujud nyata pengamalan ajaran sang Buddha. Selain ritual di Borobudur, kegiatan bakti sosial sudah menjadi budaya umat Buddha dalam setiap perayaan Hari Raya Waisak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengingat Untuk Berbuat Baik

Salah satu Ketua Permabudhi Pandita Utama Aiko Senosoenoto turut mengatakan apabila perayaan Hari Raya Waisak 2022 menjadi semacam pemantik atau pengingat untuk setiap umat Buddha senantiasa berbuat untuk orang lain.

“Dengan Semangat Waisak, kita diingatkan kembali pentingnya kemanusiaan. Bahwa kita tidak bisa hidup tanpa manusia lain. Karena hanya manusia yang bisa mewujudkan maitri karuna dengan manusia lainnya sehingga bisa membentuk keluarga dan masyarakat yang rukun, damai dan sejahtera, demi kemajuan Indonesia,” ujar Pandita.

3 dari 3 halaman

Jaga Kerukunan

Sementara Bhikkhu Y.M. Sri Pannavaro Mahathera menyatakan Hari Raya Waisak 2022 juga mengingatkan untuk lebih dan terus menjaga dan memelihara kerukunan atau moderasi antar umat beragama, sekaligus penguatan terhadap pencanangan oleh pemerintah tahun 2022 sebagai tahun toleransi.

"Moderasi beragama adalah sesuai dengan Jalan Tengah yang merupakan sentral agama Buddha, yang meneguhkan keluhuran bangsa. Kita tidak sekadar rukun dan sejahtera, namun rukun sejahtera dalam kehidupan yang luhur,” ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.