Sukses

Polisi Usut Kematian Penghuni Rusun Dakota Kemayoran

Polisi mengusut penyebab kematian seorang pria bernama Muklis (30), penghuni Rumah Susun (Rusun) Dakota, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengusut penyebab kematian seorang pria bernama Muklis (30), penghuni Rumah Susun (Rusun) Dakota, Kemayoran, Jakarta Pusat. Muklis ditemukan meninggal pada Sabtu pagi 14 Mei 2022.

Beredar kabar, Muklis meninggal akibat dianiaya oleh sekelompok orang namun pihak kepolisan membantah. Kapolsek Kemayoran Kompol Ardiansyah mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian, Rusun Dakota.

"Iya sudah dikonfirmasi dan periksa saksi. Hasil periksa sementara tidak ada keributan di rusun," kata Ardiansyah saat dihubungi, Minggu (15/5/2022).

Ardiansyah mengatakan, penyebab kematian Muklis masih terus diselidiki. Namun, dari hasil visum dinyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasa pada tubuh korban.

"Sementara keterangan dokter diduga (penyebab) karena sakit. Kasus masih dilakukan penyelidikan," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wanita Hilang di Jakarta Barat Ditemukan Tewas di Bekasi, Diduga Jadi Korban Pembunuhan

Sementara itu, seorang perempuan asal Cengkareng, Jakarta Barat hilang sejak Ramadhan lalu. Perempuan itu, DN (27) ditemukan polisi dengan kondisi meninggal dunia. 

"Iya, benar (meninggal dunia)," kata Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo saat dimintai konfirmasi, Sabtu (14/5).

Jenazah DN ditemukan di kawasan Cibubur, Bekasi, Jumat 13 Mei 2022. Dia diduga meninggal karena jadi korban pembunuhan.

"Di Perumahan CBD Cibubur, Bekasi, di tanah kosong begitu," sebut Ardhie.

Sebelumnya, seorang wanita asal Cengkareng, Jakarta Barat, DN (27) dilaporkan keluarga menghilang sejak 29 April 2022, atau sebelum Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Laporan kehilangan itu segera diusut kepolisian.

"Keluarga sudah melapor ke kita dan sudah kita terima, dan sudah kita lakukan pemeriksaan untuk pelapornya," kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Ali Barokah saat dikonfirmasi, Kamis 12 Mei 2022.

Dari keterangan pihak keluarga, Ali mengatakan, DN sempat izin mengikuti acara buka bersama seusai bekerja sebelum dikabarkan hilang. Namun, DN tak menyebutkan lokasi buka bersama tersebut.

"Tapi tidak memberitahukan lokasinya di mana. Nah dari kejadian itulah yang bersangkutan tidak pulang akhirnya keluarga melaporkan ke kita," ujar dia.

Ali mengatakan sejumlah saksi telah dimintai keterangan guna menelusuri keberadaan DN. Polisi juga bakal memeriksa pacar DN terkait laporan kehilangan tersebut.

"Betul (panggil pacarnya). Nanti dari keterangan saksi saksi ada petunjuk barangkali nanti dia pergi sama siapa atau pernah dekat dengan siapa nanti akan kita coba telusuri. Mudah mudahan dari situ ada petunjuk keberadaan korban," ujar Ali.

 

3 dari 3 halaman

Teguran Tetangga Berbuntut Hantaman Cangkul, Pria Garut Tewas di Tempat

Pria berinisial I (45) warga Cijolang, Babakan Limbangan, Garut, Jawa Barat  harus berurusan dengan hukum, setelah sabetan cangkulnya mengakhiri hidup korban, Dede Parman (41), tetangga rumahnya.

"Pelaku merasa terusik mendengar teguran dari korban, kemudian dia memukulkan cangkul ke arah kepalanya," ujar Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi, dalam rilis kasus, Jumat (13/5/2022).

Menurut Dede, kasus sabetan cangkul itu terjadi Kamis (12/5/2022) sekitar pukul 07.00 WIB pagi, ketika korban menegur sejumlah anak-anak yang tengah memukul-mukul kaleng dan ember dekat rumah pelaku.

"Merasa tersinggung, saat itu pelaku tiba-tiba langsung memukulkan cangkul ke korban dan langsung meninggal dunia di tempat," ujar dia.

Dede yang tak sempat menyelamatkan diri akhirnya roboh di lokasi kejadian. Tidak hanya itu, Iting (90), nenek pelaku, tak luput dari amukan pelaku, hingga mendapatkan perawatan medis setelah mendapatkan luka di kepala.

"Beruntung Ma Iting berhasil diselamatkan warga, namun hidung dan mata Iting mengalami luka karena serangan itu," papar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.