Sukses

Masinton PDIP Sindir Menteri Tanpa Parpol Narsis Jelang Pilpres 2024

Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengkritik menteri yang makin narsis jelang Pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengkritik menteri yang makin narsis jelang Pilpres 2024. Dia menilai, bila ingin menjadi Capres atau Cawapres 2024, harus masuk partai politik, bukan seenaknya memanfaatkan fasilitas negara untuk popularitas.

"Untuk masyarakat sipil, you harus masuk partai politik dong, jangan merasa, 'Oh gue populer nih.' Apalagi nebeng fasilitas negara, punya uang nih, terus lu bisa dikte, gak boleh. Nah ini kita harus menjaga kedaulatan dan marwah partai politik itu," kata Masinton soal menteri narsis dalam diskusi Kasak-kusuk Koalisi Partai dan Capres 2024, Sabtu (14/5/2022).

"Terhadap masyarakat yang ingin mencalonkan harus masuk partai politik dong, umpamanya sekarang jadi narsis kan," tambah dia.

Masinton memahami bila ketua umum parpol yang narsis untuk kepentingan 2024. Namun, dia tidak bisa menerima bila ada menteri yang bukan kader parpol menggalang dukungan lewat BUMN tanpa partai politik.

"Kalau ketua umum partai politik saya memahami tetapi ada, ya ini jangan-jangan jadi partai sendiri, partai BUMN umpamanya, di mana mana majang foto menteri BUMN, golnya jelas enggak usah di kamuflase lagi golnya jelas menggalang dukungan untuk calon presiden dan wakil presiden dan gak mau berpartai politik," tutur dia.

Masinton menyebut, tugas partai politik harus memotong rantai modus oligarki pemodal yang ingin mendikte partai politik. Sebab, hal itu yang membuat negara rusak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesal

"Dia enggak mau berkeringat, enggak membangun partai politik terus dengan duitnya dia merasa bisa dikte, udah nanti kita beli aja itu partai politik," ujar anggota DPR ini.

Masinton makin kesal melihat wajah menteri yang disindirnya dipajang di ATM. Dia tak ingin fasilitas negara BUMN digunakan seperti partai politik untuk pencitraan diri.

"Itu gak boleh ada itu, cemen! partai BUMN itu dia memanfaatkan BUMN seperti partai politik hari ini, di mana-mana fotonya mejeng bahkan sampai ke ATM, kalau mau ke ATM tuh nunggu penampakan dulu tuh memperlambat transaksi," ujarnya.

"Banyakan wajah menteri narsis ketimbang wajah Presiden bayangin aja coba," kata Masinton.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.