Sukses

Satgas Minta Warga Usai Bepergian Jauh atau ke Lokasi Ramai Segera Tes Covid-19

Wiku mengingatkan masyarakat untuk menyadari bahwa Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19. Di tengah pandemi, kelompok tertentu harus dilindungi dari penularan Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta masyarakat yang sudah melakukan perjalanan jauh atau mengunjungi lokasi keramaian untuk segera melakukan tes Covid-19. Terlebih, jika warga mulai merasakan gejala Covid-19.

"Masyarakat yang memiliki riwayat bepergian jarak jauh, mengunjungi lokasi keramaian, terlebih merasa bergejala, dimohon untuk segera dites," kata Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Selasa (10/5/2022).

Wiku mengingatkan masyarakat untuk menyadari bahwa Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19. Di tengah pandemi, kelompok tertentu harus dilindungi dari penularan Covid-19.

"Tak henti saya ingatkan, jangan sampai kita tertular dan menjadi sumber penularan bagi orang di sekitar kita. Terutama kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan penderita komorbid," tegasnya.

RI Mulai Bertransisi Menuju Endemi

Wiku mengatakan indikator pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia terus membaik. Baik dari positivity rate, keterisian tempat tidur rumah sakit, hingga kasus kematian akibat Covid-19.

"Bisa dikatakan saat ini Indonesia sudah tidak lagi berada dalam kondisi kedaruratan dalam merespons pandemi Covid-19 dan mulai bertransisi menuju fase endemi," katanya.

Berdasarkan data terkini, angka rawat inap pasien Covid-19 turun hingga 97 persen, tingkat hunian tempat tidur rumah sakit hanya 2 persen. Kemudian kasus kematian menurun hingga 98 persen dan positivity rate nasional hanya 0,7 persen.

Menurut Wiku, kondisi Indonesia mulai bertransisi menuju endemi tercermin dari menurunnya efek Covid-19 terhadap perilaku sosial dan ekonomi masyarakat. Misalnya, pertumbuhan ekonomi meningkat, angka pengangguran menurun, indeks belanja dan mobilitas masyarakat keluar rumah meningkat.

"Ingat, bukan karena kondisi terkendali maka pengendalian Covid-19 tidak dilakukan. Ingat, pengendalian serta pengawasan akan tetap dijalankan dalam bentuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi terkini," imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pandemi Covid-19 Pasti Berakhir

Di tengah membaiknya situasi penularan Covid-19, Wiku memastikan pemerintah tetap menjalankan kebijakan pengendalian virus SARS-CoV-2. Di antaranya, tetap menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis level dan protokol kesehatan memakai masker.

"Penggunan masker masih tetap diwajibkan sebagaimana arahan WHO bahwa masker masih menjadi bagian strategi pencegahan Covid-19 yang komprehensif," tegasnya.

Wiku menegaskan pandemi Covid-19 pasti berakhir. Hal ini merujuk pada sejumlah pandemi yang sudah terjadi di dunia. Namun, dia mengingatkan beberapa negara masih menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

"Masih terdapat kenaikan kasus di beberapa negara lainnya seperti Jepang dan Taiwan," ucapnya.

Selain itu, kembali ditemukan subvarian baru Covid-19 di Afrika Selatan berjenis BA.4 dan BA.5. Wiku mengatakan varian baru kerap menjadi pemantik adanya gelombang kasus Covid-19 baru.

"Ingat, kasus Covid-19 tidak mengenal batas wilayah untuk menginfeksi. Namun bukan berarti tidak bisa diantisipasi," tandasnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.