Sukses

Jadi Lintasan Mudik dan Wisata Lebaran, Pemkot Cilegon Siaga Hepatitis Akut

Pemkot CIlegon meminta Dinkes dan faskes untuk mewaspadai dan bergerak cepat jika ditemukan pasien yang memiliki gejala mirip hepatitis akut misterius.

Liputan6.com, Cilegon - Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon, Banten tengah bersiaga menghadapi ancaman penyebaran hepatitis akut. Apalagi Kota Cilegon menjadi daerah lintasan arus mudik dan tujuan wisata libur Lebaran Idul Fitri 2022.

Penyakit hepatitis akut ini sangat rentan terhadap anak-anak, sehingga dianjurkan untuk rajin mencuci tangan, memakai masker, menghindari orang yang sedang sakit, melakukan pola hidup dan mengkonsumi makanan sehat, kemudian mengurangi aktivitas luar rumah.

"Kita diskusi perihal mengenai kota sehat dan juga antisipasi mengenai hepatitis akut juga. Ini banyak menyerang anak kan, Dinkes juga sudah antisipasi, waspada," kata Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian di Kantor Dinkes Kota Cilegon, Banten, Selasa (10/05/2022).

Hingga kini, Helldy memastikan belum ditemukan adanya kasus hepatitis misterius di Kota Cilegon. Meski begitu dia sudah meminta Dinkes dan fasilitas kesehatan (faskes) untuk mewaspadai dan bergerak cepat jika ditemukan ada pasien yang memiliki gejala tersebut.

"Belum ada di Cilegon, kita sudah menyebar ke faskes-faskes yang ada di Kota Cilegon, rumah sakit, suskesmas dan rumah sakit swasta lainnya," terangnya.

Mengantisipasi ditemukannya pasien hepatitis misterius ini, Pemkot Cilegon akan menggelar rapat besar bersama faskes, serta mengundang Kemenkes dan dokter ahli pada Kamis, 12 Mei 2022 mendatang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masyarakat Diminta Aktif Memeriksakan Kesehatan

Dari rapat itu nantinya bisa dihasilkan langkah antisipasi dan penanganan penyakit hepatitis misterius. Masyarakat juga diminta turut serta aktif memeriksakan kesehatannya jika memiliki gejala awal seperti diare, muntah, mual, sakit perut serta demam.

Kemudian di gejala lanjutan biasanya akan mengalami kulit dan mata berwarna kekuning-kuningan, air kencing berwarna pekat seperti teh, buang air besar berwarna putih pucat, hingga mengalami kejang.

"SOP penatalaksanaan kasus seperti apa, itu ada di rumah sakit atau fasilitas kesehatan, nanti Kamis juga akan disampaikan," ujar Kadinkes Banten, Ratih Purnamasari, Selasa (10/05/2022).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.