Sukses

AHY-Airlangga Bertemu, Demokrat Sebut Tak Punya Kendala dan Beban Kerja Sama

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersilaturahmi dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pada momen Lebaran 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersilaturahmi dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pada momen Lebaran 2022. Pertemuan tersebut pun membuka peluang koalisi Demokrat dan Golkar di Pemilu 2024.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, sangat dimungkinkan koalisi Demokrat dan Golkar terjadi. Apalagi berdasarkan pengalaman kebersamaan dua partai sama sekali tidak ada yang menghalangi. Namun demikian, Demokrat tidak punya beban berkoalisi dengan Golkar.

"Partai Demokrat tak punya kendala dan beban untuk bekerjasama dengan partai manapun, apalagi dengan Partai Golkar yang telah memiliki rekam jejak kerja sama yang baik dengan Partai Demokrat," ujar Kamhar dalam keterangannya, Selasa (10/5/2022).

Hubungan baik kedua partai juga tergambar dari hubungan antar ketua umum yaitu AHY dan Airlangga.

"Kedua partai ini memiliki platform yang sama menempatkan kepentingan rakyat sebagai yang utama dan diutamakan. Hubungan antara Mas Ketum AHY dan Pak Airlangga Hartarto juga baik, termasuk hubungan Mba Annisa Yudhoyono dan Bu Yanti Airlangga juga sangat baik, keduanya aktif pada kegiatan seni dan budaya," ujar Kamhar.

Secara pengalaman, Demokrat dan Golkar punya kedekatan. Golkar selalu menjadi rekan koalisi Demokrat saat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden. Meski saat era Jokowi, Demokrat dan Golkar berbeda kubu, hubungan baik terhadap senantiasa terjalin.

"Dua periode pemerintahan Pak SBY, Partai Golkar selalu menjadi bagian dari koalisi pemerintah. Komunikasi politik dan hubungan kerja sama ini senantiasa terjalin dan terjaga, sekalipun pada dua periode pemerintahan Pak Jokowi ini Partai Golkar dan Partai Demokrat mengambil posisi berdiri yang berbeda, Partai Golkar menjadi koalisi pemerintah dan Partai Demokrat konsisten sebagai oposisi. Namun komunikasi politik selalu terbangun, baik di level atas maupun di level tengah," jelas Kamhar.

Begitu juga ketika Pilkada serentak 2020. Golkar merupakan partai teratas jumlah koalisi dengan Demokrat dalam mengusung calon kepala daerah.

"Pada beberapa kasus Pilkada, koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar terbentuk di menit-menit terakhir yang kemudian bisa meloloskan pasangan calon sebagai kontestan yang sebelumnya terancam gagal akibat manuver politik paslon dari parpol lain. Ini terjadi karena komunikasi politik yang intens, terbangun baik dan terjaga antara kedua partai ini," jelas Kamhar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Momen Lebaran, AHY Silaturahmi Temui Airlangga Hartarto

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkunjung ke rumah dinas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Komplek Widya Chandra 3, Nomor 6, Jakarta Selatan, Sabtu (7/5/2022). Pertemuan itu berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB.

Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyampaikan, AHY menilai bahwa silaturahmi antar pemimpin yang bersifat humanis dan kekeluargaan akan membangun semangat yang baik ke depannya.

"Dan ini sangat baik untuk bangsa dan negara ini. Jadi, tidak harus setiap pertemuan pemimpin politik nasional dilakukan hanya untuk tujuan politik," tutur Herzaky mengutip pernyataan AHY usai pertemuan dengan Airlangga.

Menurut Herzaky, kunjungan itu tentunya untuk menjaga silaturahmi yang selama ini sudah terjalin dengan baik secara pribadi antara AHY dan Airlangga. Putra dari Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pun memang bermaksud mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri secara langsung.

"Airlangga sendiri mengakui kalau komunikasi dengan AHY setiap saat memang berjalan dengan baik, tidak ada hambatan. Airlangga menyampaikan kalau dia sering saling berbalas pesan melalui WA dengan AHY. Dan, silaturahmi seperti ini tidak hanya akan dilakukan ketika lebaran saja, melainkan juga di waktu-waktu mendatang," jelas dia.

Lebih lanjut, kata Herzaky, Ketum dua partai itu menjelaskan bahwa peluang untuk koalisi selalu ada. Menurutnya, Airlangga sendiri menegaskan kebersamaan Golkar dan Demokrat sudah ada rekam jejaknya.

"Golkar dulu mendukung penggagas dan kader utama Partai Demokrat, Bapak SBY, selaku Presiden RI ke-6. AHY pun mengamini hal ini," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Airlangga-AHY Bisa Jadi 'Obat Tawar' Redam Polarisasi Pilpres 2024

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyambangi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di rumah dinasnya di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (7/5/2022).

Pengamat politik Adi Prayitno menilai kedua nama tersebut bisa menjadi pilihan untuk mengurangi polarasasi "cebong" dan "kadrun" yang selama ini menghiasi wajah politik nasional Indonesia.

"Bisa saja Airlangga dan AHY itu mengurangi polarisasi. Keduanya tidak masuk dalam lingkungan itu," ujar Adi dalam keterangannya.

Adi menilai Pilpres 2024 mendatang perlu ada sosok-sosok yang bisa maju sebagai calon alternatif, sebab polarisasi politik masih terasa hingga saat ini.

Polarisasi "cebong" "kadrun" itu berada dalam tiga nama yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. "Muncul nama-nama lain, seperti Airlangga dan AHY ini bisa menjadi daya tawar atau obat tawar," kata Adi.

Meski demikian nama-nama alternatif itu masih bisa berubah. Adi menilai silahturami AH dan AHY tidak lepas hasil lembaga survei terkait elektabilitas calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. "Tapi sejauh ini kan belum ada kejelasan apakah Airlangga Hartarto atau AHY akan berkoalisi dengan siapa," katanya.

Menurutnya, silaturahmi politik antarkedua pimpinan partai politik itu hal yang wajar, apalagi menjelang Pemilu 2024 yang tinggal tersisa 2 tahun lagi. "Mungkin kegiatan-kegiatan seperti ini (silaturahmi politik) akan terus dilakukan," ucap Adi.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.