Sukses

Infrastruktur Memadai Saat Arus Mudik dan Peran Menteri BUMN Erick Thohir

Presiden Joko Widodo melalui Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir dinilai telah mempersiapkan infrastruktur transportasi yang sangat memadai.

Liputan6.com, Jakarta - Pakar Politik Ekonomi Pembangunan Internasional, Universitas Gajah Mada (UGM), Poppy Sulistyaning Winanti, berpendapat, keberhasilan arus mudik tidak lepas dari faktor pembangunan infrastruktur.

Presiden Joko Widodo melalui Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir dinilai telah mempersiapkan infrastruktur transportasi yang sangat memadai.

"Salah satu yang sangat besar berkontribusi menyukseskan kelancaran arus mudik dan balik saat ini karena ketersediaan infrastruktur yang memadai," terang Poppy dalam keterangannya pada Jumat (6/5/2022).

Dia menuturkan, keberadaan infrastruktur membuat mobilitas masyarakat dan barang akan semakin mudah dan cepat. Hal ini dapat dilihat ketika mobilitas masyarakat yang sangat besar seperti saat lebaran.

"Dengan pembangunan infrastruktur yang masif, membuat arus mudik dan balik lebaran tahun ini lancar," ucapnya.

Poppy menyatakan, Erick Thohir terus mendorong BUMN meningkatkan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi. Mulai dari Jalan Tol Trans Sumatera dan Trans Jawa, bandara baru, Bandara Yogyakarta International Airport, hingga pembangunan jalur kereta, reaktivasi jalur serta peningkatan sarana dan prasarana kereta api.

"Yang terbaru, reaktivasi jalur kereta api Garut. Kita harus apresiasi Erick dan manajemen KAI yang tidak hanya meningkatkan sarana dan prasarana kereta api, tetapi juga adanya peningkatan kualitas layanan yang diberikan," ujar Poppy.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peranan Penting

Poppy mengungkapkan, BUMN memegang peranan penting dalam perekonomian nasional dan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, penerapan good corporate governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik sudah menjadi kewajiban.

Selain harus menerapkan prinsip GCG, ucap Poppy, perusahaan BUMN juga harus memiliki profitabilitas yang baik agar bisa menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, BUMN perlu melakukan revitalisasi dan efisiensi.

"Revitalisasi merupakan tantangan yang harus dipikirkan Erick, bisa melalui dana APBN atau sumber pendanaan lainnya seperti menerbitkan obligasi atau IPO di bursa. Namun untuk IPO harus hati-hati. Kepemilikan saham pemerintah harus tetap dominan agar bisa menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakat," katanya.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.