Sukses

Jalur Puncak Diberlakukan Satu Arah, Prioritas Bagi Kendaraan yang Turun

Polisi mulai memberlakukan one way atau satu arah di Tol Jagorawi-Puncak, Bogor, Jawa Barat. Polisi memprioritaskan bagi kendaraan yang hendak turun dan menuju Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mulai memberlakukan one way atau satu arah di Tol Jagorawi-Puncak, Bogor, Jawa Barat. Polisi memprioritaskan bagi kendaraan yang hendak turun dan menuju Jakarta.

"13.13 WIB #Tol_Jagorawi Puncak DIBERLAKUKAN Satu Arah Prioritas Turun," demikian cuit Jasa Marga dalam akun Twitter @ptjasamarga dikutip Kamis (5/5/2022).

Puncak, Bogor, Jawa Barat masih menjadi tujuan bagi pelancong selama masa libur lebaran Idul Fitri 1443 H. Alhasil, lalu lintas yang menuju Puncak, Bogor mengalami kepadatan kendaraan.

Para pengendara yang hendak menuju atau melewati jalur Puncak diimbau untuk mencari alternatif jalan lain agar tak terjebak macet.

"09.35 WIB #Tol_Jagorawi Cawang - TMII - Cibubur - Bogor LANCAR. Ciawi KM 44 - Keluar Gadog KM 48 arah Puncak PADAT, kepadatan volume lalin. GUNAKAN JALUR ALTERNATIF," demikian cuit Jasa Marga dalam akun @ptjasamarga dikutip Kamis (5/5/2022).

Kepolisian memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa penerapan sistem one way atau satu arah di ruas jalan simpang Gadog menuju kawasan Puncak, Bogor. Langkah itu dilakukan untuk mengura kemacetan yang terjadi selama libur lebaran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Imbas

Imbas dari pemberlakukan sistem tersebut, kendaraan yang menuju ke Jakarta harus tertahan cukup lama.

Seorang pengendara asal Bogor, Jawa Barat, Susi bercerita tertahan selama enam jam atau dari pukul 14.00 WIB-20.00 WIB di Gadog, Bogor, akibat pemberlakuan sistem lalu lintas satu arah menuju ke Jakarta, Rabu malam.

Susi yang mengemudikan kendaraan dari arah Rumpin, Bogor menuju Jalan Pakancilan, mengaku serba salah karena sulit memundurkan maupun melajukan kendaraan. Susi pun tertahan di Simpang Gadog karena petugas kepolisian telah menutup jalur yang menuju Puncak Bogor dan memberlakukan satu arah ke arah Jakarta.

Menurut Susi, seharusnya sistem arus lalu lintas satu arah dapat diberlakukan berdasarkan durasi atau bergantian, agar pengendara tidak perlu menunggu lama di tengah perjalanan.

"Jangan sampai kami ada keperluan, mau pulang enggak bisa, mau maju enggak bisa, mau mundur enggak bisa. Serba salah jadinya," kata Susi.

3 dari 4 halaman

Minta Petugas Lebih Bijak

Pengemudi lain yang tertahan di Simpang Gadog, Pardamen Harahap meminta petugas lebih bijak saat memberlakukan sistem satu arah karena mempertimbangkan kondisi anak-anak yang ikut menumpang di dalam mobil.

Pardamen mengemudi dari Tangerang bersama keluarganya menuju Puncak untuk liburan, mesti tertahan di Simpang Gadog karena pemberlakuan sistem one way.

"Sampai sekarang juga sudah jam 20.00 WIB belum buka-buka. Makanya memang sudah agak capek semua anak-anak, sudah agak letih," ujar Pardamen.

4 dari 4 halaman

4 Pos Pengaman

Sebetulnya, Polres Bogor sudah menyediakan empat pos pengamanan dan pos pelayanan, untuk tempat istirahat pengendara.

"Empat pospam-posyan ini dapat dimanfaatkan juga oleh masyarakat atau pemudik atau wisatawan untuk beristirahat, dengan fasilitas-fasilitas pendukungnya," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata, Rabu.

Sedangkan untuk one way, kata Dicky, kendati diberlakukan secara situasional, namun tadi diprediksi akan berakhir pukul 22.00 WIB.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imannudin mengatakan sistem one way menuju Puncak akan diberlakukan lebih awal karena melihat volume kendaraan pada hari ketiga Lebaran 2022 mengalami peningkatan cukup signifikan. Dan diperkirakan peningkatan volume kendaraan akan terus terjadi mengingat libur Lebaran masih panjang.

Iman memperkirakan sekitar 90 ribu kendaraan memasuki kawasan wisata Puncak sejak Rabu pagi hingga siang. Sebanyak 40 ribu kendaraan roda empat dan 50 ribu kendaraan roda dua.

"Volume kendaraan yang masuk menuju Puncak meningkat. Roda empat sekitar 40 ribu dan roda dua sekitar 50 ribu kendaraan," ujar Iman.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.