Sukses

Sikap DPP PSI Dikritik Kader Sendiri, Terlalu Tendensius Kritik Anies

Anggara menyarankan agar dilakukan evaluasi terhadap komunikasi politik yang digunakan oleh PSI selama ini

Liputan6.com, Jakarta Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengaku banyak dipertanyakan mengenai strategi komunikasi yang diambil oleh PSI. Dia menilai serangan terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan sudah dianggap memiliki muatan pribadi.

"Karena di luar itu, tadi saya sudah menceritakan background bahwa masyarakat juga banyak yang bertanya-tanya kenapa PSI langkah seperti ini. Kita hanya fokus pada Pak Anies, kita terlalu tendensi secara pribadi. Jadi menurut saya itu sinyalemen yang harus dijawab dan diklarifikasi oleh teman-teman DPP ya menurut saya," kata Anggara dikutip dari siaran persnya, Rabu (4/5/2022).

Dia menyarankan agar dilakukan evaluasi terhadap komunikasi politik yang digunakan oleh PSI selama ini. Menurut dia, strategi yang diambil PSI kerap kali menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

"Kalau dari substansi yang tadi saya sampaikan kan memang kita juga merasakan sudah sebaiknya kita mengevaluasi pendekatan komunikasi politik kita," ujarnya.

"Karena sering kali banyak, ya kayak hal Bro Sigit ini menurut saya kalau kita bisa lebih tidak reaktif melihat sebuah permasalahan, cari dulu data dan faktanya sebelum kita memberikan komentar atau memberikan sikap ke media yang akhirnya bisa menimbulkan potensi polemik di masyarakat. Kan hal-hal ini seharusnya bisa kita lakukan gitu," sambung Anggara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Galang Simpati Publik

Dia berharap DPP PSI segera mengambil langkah perbaikan. Anggara mengatakan PSI harus mampu menggalang simpati publik untuk menghadapi Pemilu Legislatif 2024.

"Kalau saya sih berharap ada apa pun namanya ada langkah perbaikan karena kita parpol kan nih menurut saya ya parpol itu harus berhasil memenangkan persepsi dan simpati dari rakyatkan," jelas Anggara.

"Nah kalau misalnya kita berada di jalan yang banyak menimbulkan antipati ya menurut saya harus ada keputusan yang diambil," imbuh dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini