Sukses

Puan Minta Kader Tidak Pilih Capres Hanya Bermodal Ganteng, PDIP: Bukan Tertuju ke Satu Orang

Menurut Hasto, apa yang diungkapkan Puan Maharani merupakan bagian dari merespons aspirasi publik yang kini semakin kritis.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristianto menanggapi pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani yang meminta kader tidak memilih calon presiden hanya berdasarkan parasnya saja. Sementara hal tersebut dinilai sebagian publik sebagai sindiran untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Menurut Hasto, tidak ada makna sindir menyindir dalam pernyataan Puan tersebut. Yang pasti, pemimpin berkewajiban menyerap segala aspirasi yang datang dari masyarakat.

"Enggak ada sindiran-sindiran, apalagi terhadap internal,” ucap Hasto di kediaman Megawati Soekarntoputri di Jakarta, Senin, 2 Mei 2022.  

Menurut Hasto, apa yang diungkapkan Puan Maharani merupakan bagian dari merespons aspirasi publik yang kini semakin kritis.   

"Mbak Puan sekali lagi adalah merespon secara langsung aspirasi rakyat, apalagi kita tahu beberapa waktu lalu ada persoalan terkait minyak goreng dan sebagainya. Tetapi kita juga tahu Presiden Jokowi sudah mengambil suatu kebijakan untuk membantu rakyat," kata Hasto.

Dia mengatakan, sejauh ini Puan rajin menyerap aspirasi publik dengan turun langsung ke masyarakat. Sebagian besar masyarakat memang mengharapkan sosok calon pemimpun di masa yang akan datang harus mampu mengubah Indonesia menjadi lebih baik. 

Beliau memang rajin turun ke bawah menyerap aspirasi rakyat untuk akan diperjuangkan melalui keputusan politik yang ada di parlemen. Ya untuk menjadi Capres Cawapres semua harus berwajah Indonesia kita. Harus mengangkat harkat martabat rakyat, membangun kepemimpinan Indonesia, itu harus dilakukan oleh ya seluruh kader PDI Perjuangan," tutur Hasto. 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Modal Ganteng Tidak Cukup

Sebelumnya Ketua DPR RI Puan Maharani meminta kader-kader PDI Perjuangan tidak memilih pemimpin hanya karena wajah rupawan atau jenis kelamin saja. Ia menyebut, kader PDIP harus memilih pemimpin yang bekerja dan gotong-royong bersama rakyat.

"Pilihlah orang yang betul-betul cinta Indonesia, dukung orang yang memang mau bergotong-royong untuk membangun bangsa ini bersama. Kenapa saya ngomong ini? Kadang-kadang sekarang kita ini suka yo wes lah dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih, asal bukan perempuan," kata Puan Maharani dilihat di video pengarahan di DPC PDIP Wonogiri, Kamis 28 April 2022.

Puan mengklaim, dirinya tak ingin rakyat memilih pemimpin yang tidak dekat dengan rakyat secara langsung, tapi hanya dekat karena sering tampil di media dan media sosial saja.

"Walau enggak iso opo-opo, enggak apa-apa, tapi yang penting dia itu kalau di sosmed, di TV itu nyenengin. Tapi kemudian enggak bisa kerja, enggak deket rakyat," kata Puan.

 

 

3 dari 3 halaman

Tak Hanya Tampil di Media

Ketua DPP PDIP itu mengingatkan, sebelum memilih pemimpin, rakyat harus mengingat apakah calon itu pernah berkunjung di daerah dan membantu.

"Pernah enggak dia datang ke daerah ini? Wonogiri? Kalau misal pernah dia datang ngapain? Ngebantu apa enggak?," kata Puan Maharani.

Puan menyebut saat ini banyak politikus hanya menang panggung lantaran banyak tampil di media, untuk itu, ia meminta agar tidak memilih pemimpin yang hanya kelihatan di panggung saja.

"Jangan kemudian kita itu asal pilih karena cuma kelihatan di panggung saja, panggung itu panggung media, panggung TV, panggung sosmed, tapi pilih orang yang betul-betul pernah memperjuangkan kita, pernah bersama-sama kita, pernah bergotong-royong bersama kita," pungkas Puan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.