Sukses

Update Covid-19 Sabtu 30 April 2022: Positif 6.046.796, Sembuh 5.882.660, Meninggal 156.257

Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Jumat 29 April 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Sabtu (30/4/2022) pada jam yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Masih terus terdapat adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia dii Indonesia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Terdapat penambahan 329 orang positif Covid-19 pada hari ini, Sabtu (30/4/2022).

Total akumulatifnya menjadi 6.046.796 orang hingga saat ini terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.

Sedangkan kasus sembuh pada hari ini bertambah 598 orang. Sehingga sampai saat ini di Indonesia, total akumulatif terdapat 5.882.660 pasien berhasil sembuh dan negatif Covid-19.

Sementara itu, penambahan kasus meninggal dunia ada 17 orang pada hari ini. Hingga kini total akumulatif di Indonesia sebanyak 156.257 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Jumat 29 April 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Sabtu (30/4/2022) pada jam yang sama.

 

Sebelumnya, penerapan protokol kesehatan yang ketat menjadi kunci agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 pasca lebaran mendatang. Hal ini disampaikan oleh vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe dalam Virtual Class Liputan6.com, Jumat 22 April 2022.

Pemerintah membolehkan masyarakat untuk pulang kampung atau mudik pada tahun ini. Pemerintah memprediksi ada 85 juta orang yang akan memanfaatkan momentum ini.

Vaksinasi booster menjadi salah satu syarat untuk bisa mudik. Tetapi vaksin booster saja tak cukup untuk meminimalisir lonjakan kasus.

"Mudik aman yang paling utama adalah tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker. Tidak bisa kita hanya mengandalkan booster saja, semua harus kita jalankan, protokol kesehatan dan juga vaksinasi," ujar dr. Dirga.

"Memang benar antibodi warga kita berdasar survei dari Kemenkes lalu sudah tinggi, namun ini bukan jaminan tidak akan ada lonjakan kasus. Banyak negara yang juga melaporkan warganya punya antibodi tinggi namun tetap ada kenaikan kasus. Jadi intinya jangan abai dan tetap terapkan protokol kesehatan, utamanya memakai masker," jelas dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Keberhasilan Arus Mudik 2022 Jadi Barometer Peralihan Pandemi Menuju Endemi

Sebelumnya, setelah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19, arus mudik Lebaran Idul Fitri akhirnya bisa dilakukan seluruh masyarakat Indonesia.

Pemerintah kini memberikan kelonggaran terhadap aktivitas mudik Lebaran 2022. Bayang-bayang kasus Covid-19 nampak mulai menghilang.

Tentunya hal tersebut tak terlepas dari cukup tingginya angka vaksinasi nasional dan penurunan drastis kasus Covid-19 di Tanah Air. Sebelumnya pemerintah juga telah memberikan kelonggaran untuk aktivitas salat Jumat dan tarawih di masjid dan musala.

Pemerintah dengan perhitungan yang ketat memutuskan untuk mengizinkan masyarakat mudik lebaran dan menetapkan waktu libur nasional yang cukup panjang.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Purnawirawan Budi Gunawan mengatakan, pelonggaran mudik tahun ini merupakan bagian dari relaksasi gradual yang sudah diatur pemerintah secara cermat berdasarkan semua indikator penanganan pandemi Covid-19 yang terus membaik. Tentu keputusan ini tidak terlepas dari perspektif epidemologi.

“Mudik Lebaran ini memang akan menjadi barometer berikutnya yang akan kita evaluasi lagi untuk kebijakan selanjutnya. Kita sangat disiplin dan cenderung konservatif, tidak euphoria meski berbagai indikator pandemi kita terus membaik,” kata Budi Gunawan, Jumat 29 April 2022.

 

3 dari 5 halaman

Akselerasi Vaksinasi Covid-19

Di tengah gegap gempita Ramadan dan Idul Fitri, tentunya ada kekhawatiran akan meningkatnya kasus Covid-19 secara signifikan akibat mobilitas dan interaksi sosial yang tinggi. Namun hal itu tidak akan terjadi jika masyarakat mengikuti skenario yang telah disusun pemerintah.

“Karena itu, kita tetapkan skenario mitigasi berupa syarat vaksinasi hingga (vaksin) dosis booster bila tidak ingin tes antigen dan PCR, serta prosedur kesehatan bagi semua pelaku perjalanan,” jelas pencetus Medical Intelligence itu.

Akselerasi vaksinasi Covid-19 di berbagai daerah juga dilakukan BIN dalam skenario mitigasi tersebut dengan menggandeng berbagai instansi dan organisasi.

BIN melakukan vaksinasi jemput bola dengan mendatangi pusat keramaian masyarakat, seperti alun-alun, pasar, masjid, hingga musala.

Budi Gunawan mengatakan, bila tradisi mudik kali ini berlangsung sesuai skenario pengendalian pandemi, maka Indonesia berhasil melampaui satu barometer lagi untuk segera menuju endemi.

“Seperti kata Presiden Jokowi, pelonggaran gradual selanjutnya bisa saja diterapkan. Namun, sekali lagi, ini semua butuh kerja sama kita semua. Mari Bersama kita lewati setiap tahapan pra kondisi transisi pandemic menuju endemic dengan cermat dan hati-hati,” ungkap mantan Wakapolri ini.

 

4 dari 5 halaman

Kemenkes Sebut Cakupan Vaksinasi Covid-19 Telah Capai 400,5 Juta Dosis

Data cakupan vaksinasi yang diperoleh dari Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) hingga Rabu 27 April 2022, menunjukkan, total cakupan vaksinasi sebanyak 400,5 juta suntikan dari target 450 juta.

"Ini merupakan pencapaian yang besar berkat dukungan dari seluruh masyarakat," kata Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid melalui keterangan pers, Kamis (28/4/2022).

Secara rinci dari data tersebut ditemukan cakupan dosis 1 mencapai 199 juta atau 95,63%. Cakupan dosis 2 mencapai 164,5 juta (79%), dan cakupan vaksin dosis 3 mencapai 36,8 juta (17,68%).

Sementara itu, golongan lanjut usia (Lansia) di atas 60 tahun merupakan prioritas pemerintah untuk divaksinasi. Sebab Lansia merupakan kelompok yang paling rentan terpapar dan paling tinggi risiko kematian dan kesakitan akibat Covid-19.

Saat ini cakupan vaksinasi Lansia dosis pertama mencapai 17,5 juta (81,66%), dosis kedua 13,9 juta (64,74%), dan dosis ketiga mencapai 3,7 juta (17,22%).

Percepatan cakupan vaksinasi Covid-19 menjadi penting untuk mencegah penularan terutama pada Lansia. Karenanya masyarakat diminta membantu para Lansia untuk segera mendapatkan vaksinasi.

Sejumlah strategi yang sudah dilakukan untuk mengakselerasi vaksinasi Lansia adalah dengan terus membuka sentra-sentra vaksinasi di seluruh Indonesia. Sentra vaksinasi itu dapat memudahkan Lansia mendapatkan vaksinasi di tempat tinggal yang terdekat.

 

5 dari 5 halaman

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.