Sukses

Dampak Penerapan One Way Jalur Mudik, Jalan Arteri Karawang Padat

Arus lalu lintas di jalan arteri di Karawang, Jawa Barat, padat akibat penerapan one way tol yang digunakan sebagai jalur mudik Lebaran 2022.

Liputan6.com, Jakarta Arus lalu lintas di jalan arteri di Karawang, Jawa Barat, padat akibat penerapan one way tol yang digunakan sebagai jalur mudik Lebaran 2022.

Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono membenarkan, selama penerapan one way di Tol Jakarta-Cikampek ke arah Jawa Tengah, jalan arteri menjadi padat.

Namun, kepadatan arus di jalan arteri itu terjadi di jalur menuju Jakarta dan sekitarnya. Bukan di jalur menuju Jawa Tengah.

"Tapi itu dapat teratasi dengan baik," kata Aldi seperti dilansir Antara, Jumat (29/4/2022).

Menurut dia, Polres Karawang mengerahkan tim pengurai untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas di simpul-simpul kemacetan jalan arteri saat berlangsung one way di tol.

Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru mengatakan, saat ini, sejumlah rekayasa lalu lintas diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek.

Rekayasa lalu lintas yang tengah dilakukan ialah penerapan contra flow dari KM 47 sampai KM 70 Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Tol Jakarta-Cikampek pukul 10.13 WIB.

Kemudian one way arus mudik Lebaran 2022 berlaku dari KM 70 GT Cikampek Utama Tol Jakarta-Cikampek sampai KM 414 GT Kalikangkung Tol Batang-Semarang sejak pukul 10.13 WIB.

Selain itu, dilakukan penutupan kembali akses menuju jalur fungsional Sadang sampai Kutanegara Tol Jakarta-Cikampek II Selatan.

Saat ini lalu lintas dari arah Bandung Tol Cipularang sudah dapat masuk kembali ke Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta sejak pukul 10.40 WIB.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

KM 47 dan 53 Tol Jakarta-Cikampek Padat Jumat Pagi

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melaporkan perkembangan jalur mudik di Tol Jakarta-Cikampek (Tol Japek). Pada H-3 Arus mudik Lebaran 2022 atau Jumat (29/4/2022) pagi sekitar pukul 07.34 WIB, kepadatan kendaraan terpantau terjadi di ruas Tol Cikarang Barat - Karawang Barat KM 47.

Menurut laporan Jasa Marga, kepadatan volume kendaraan arus mudik Lebaran 2022 ini terjadi di lajur masuk one way atau rekayasa lalu lintas satu arah.

Selain itu, kepadatan arus lalu lintas juga terjadi di ruas Tol Karawang Timur tepatnya di KM 53 hingga KM 57 arah Cikampek. Kepadatan volume kendaraan ini terjadi di lajur masuk dan keluar tempat istirahat atau rest area.

Kemudian, untuk Tol Jakarta-Cikampek di ruas Karawang Barat - Cikarang - Cikunir - Cawang dilaporkan arus lalu lintas berjalan lancar sejak pukul 7 pagi ini.

Sebelumnya, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini. Adapun masyarakat yang sudah menerima vaksin booster dapat melakukan mudik Lebaran, tanpa harus test antigen maupun PCR.

Namun, bagi yang menerima vaksin dosis kedua tetap mensyaratkan tes antigen dengan sampel diambil dalam kurun 1 x 24 jam, atau PCR 3 x 24 jam. Sementara itu, yang baru menerima dosis pertama tetap mensyaratkan PCR dalam kurun 3 x 24 jam. Syarat ini untuk memastikan bahwa yang mudik dalam keadaan sehat, sudah divaksin booster.

Disamping itu, dilakukan penyesuaian syarat kepada yang memiliki kondisi kesehatan (penyakit komorbid) khusus dan anak. Bagi komorbid yang tidak dapat divaksin, maka wajib tes PCR 3 x 24 jam.

3 dari 4 halaman

Puncak Arus Mudik

Jumat (29/4/2022) sebagai hari pertama cuti bersama dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Jasa Marga memprediksi, hari ini menjadi puncak arus mudik di empat titik Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung).

"Prediksi kendaraan meninggalkan Jabotabek melalui empat gerbang tersebut adalah sekitar 264 ribu kendaraan, naik 26% terhadap puncak arus mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 2019," jelas Heru.

Sementara itu, lanjut Heru, untuk prediksi lalu lintas di GT Cikampek Utama hari ini, kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah timur (Trans Jawa) mencapai 131.520 kendaraan, naik 233% dibandingkan dengan periode normal November 2021 sebesar 39.554 kendaraan.

Sebagai informasi, pada pukul 09.00 WIB terpantau sejumlah titik kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek di antaranya Km 48 yang merupakan titik pertemuan lalu lintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah dan Jalan Layang MBZ serta jelang akses keluar dan masuk rest area Km 57.

"Tetap hati-hati berkendara, perhatikan rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan. Pastikan kecukupan saldo uang elektronik dan BBM sebelum memasuki jalan tol agar perjalanan lebih nyaman. Informasi lalu lintas jalan tol Jasa Marga Group dapat diakses melalui One Call Center 24 jam di nomor 14080 dan aplikasi Travoy untuk pengguna iOS dan Android," Heru menutup.

4 dari 4 halaman

Jumlah Pemudik Melonjak

Juru bicara Menteri Perhubungan, Adita Irawati, menyatakan, prediksi jumlah pemudik tersebut mengalami peningkatan sebesar 40 persen dibandingkan dengan mudik Lebaran 2019. Lalu ada peningkatan 100an persen dengan Lebaran 2021. Dari jumlah tersebut 70 persen mobilitas pemudik yaitu di Pulau Jawa.

"Tujuan mudik utamanya memang itu Jawa Tengah kemudian Jawa Timur, Jawa Barat non Bodebek, dan DI Yogyakarta. Selanjutnya diikuti di daerah lain di luar Jawa. Kalau asal pemudik memang terbesar dari Jawa Timur bisa ke arah barat ke Jawa Tengah dan keluar pulau Jawa," kata Adita kepada Liputan6.com.

Untuk kawasan Jabodetabek kata dia, diperkirakan sebanyak 14 juta orang berpotensi melakukan perjalanan mudik Lebaran. Mobilitasnya juga diperkirakan paling banyak menggunakan kendaraan roda empat dan sepeda motor. Karena hal itu sejumlah koordinasi dengan sejumlah pihak pun dilakukan untuk mengantisipasi adanya permasalahan saat mudik.

Salah satunya yaitu memastikan layaknya sarana dan prasarana dari transportasi umum yang akan digunakan. Yaitu adanya ram check atau inspeksi keselamatan terhadap transportasi umum. Mulai dari bus, kereta api, hingga pesaawat terbang. Hal tersebut bertujuan sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan.

"Kedua itu crewnya itu terpilih betul-betul orang yang sehat dan fit dan ini sudah dilakukan sejak pertama. Sebelum mudik lebaran pun mobilitas masyarakat udah naik ini dipastikan para awak transportasi nya juga sehat," papar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.