Sukses

HEADLINE: Rekayasa Lalu Lintas Hadapi Arus Mudik-Balik Lebaran 2022, Efektif Urai Kemacetan?

Polisi menerapkan rekayasa lalu lintas agar mudik lebaran 2022 berjalan dengan lancar.

Liputan6.com, Jakarta Polisi menerapkan rekayasa lalu lintas agar mudik lebaran 2022 berjalan dengan lancar. Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkapkan sampai saat ini, Jumat, (29/4/2022), situasi di jalur mudik baik di jalan tol maupun arteri masih lancar.

"Sampai saat ini arus lalin lancar dan dapat dikendalikan oleh petugas di lapangan," kata Ramadhan di Jakarta, Jumat, (29/4/2022).

Meski demikian, Ramadhan mengakui di jalan arteri pantura terjadi penambahan kendaraan cukup signifikan, namun sudah diantisipasi oleh kepolisian.

"Jadi secara umum kami sampaikan jalur mudik sampai saat ini baik di jalan tol maupun jalan arteri masih dapat terkendali. Terkait dengan jumlah kendaraan pasti peningkatan jumlah kendaraan tapi tidak ada kemacetan," ujarnya.

Ramadhan menegaskan, yang menjadi prioritas kepolisian saat mudik Lebaran ini adalah keamanan, keselamatan serta kelancaran lalu lintas. Sehingga dia mengimbau meski diberlakukan one way pemudik tidak memanfaatkan dengan mengebut di jalan. 

"One way jangan dimanfaatkan untuk mengebut," imbau Ramadhan.

Selain itu, polisi juga mengimbau agar pengemudi menyiapkan kesehatan diri dan kendaraan yang layak sehingga tidak ada potensi terjadi kecelakaan sehingga menimbulkan kemacetan panjang. 

"Jadi kalau kendaraannya bannya tipis segala macem tentu ini akan membuat potensi (kecelakaan). Kemudian juga kesiapan, menyiapkan misalnya saldo kurang segala macem itu hal-hal yang itu akan mempengaruhi potensi kemacetan," tandas dia.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, saat ini belum dapat mengukur efektifitas penerapan rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh kepolisian. Sebab, aktivitas mudik belum selesai.

"Mudik belum selesai, pendapat soal efektif atau tidak kan bisa diukur begitu selesai, efektif tidaknya ya belum bisa dihitung dari berapa lama perjalanan mobil sampai tujuan, macet sampai berhenti berapa lama," kata Agus kepada Liputan6.com di Jakarta, jumat, (29/4/2022).

Namun yang pasti, kata dia, semua rekayasa lalu lintas dilakukan agar tidak terjadi kemacetan total, berhenti total atau parkir. "Itu semua diskresi Korlantas," ujarnya.

Namun, kata dia, rekayasa lalu lintas bisa disebut berhasil jika kendaraan tidak berhenti terlalu lama atau setidaknya pemudik tidak parkir di jalanan. Sebab kapasitas jalan terbatas sementara kendaraan bertambah.

"Yang mudik harus tahu pasti (jalanan) tidak lancar, yang penting tidak berhenti," tandas Agus.

Sementara Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, secara keseluruhan jalur mudik masih lancar meskipun ada beberapa wilayah yang macet terutama di jalan arteri. 

"Tadi pagi itu mulai macet dari arah timur ke barat kan ada orang yang mau ke barat ya macet di jalan arterinya. Karena ketika mau masuk tol enggak bisa itu ditutup enggak bisa buat searah," kata Djoko kepada Liputan6.com di Jakarta.

Sementara, kata dia, informasi mengenai jalan arteri masih sangat kurang. Sehingga warga kesulitan untuk memilih lewat jalan tol atau non tol.

"Ini kan didominasi informasi nya di jalan tol mestinya jalan non tol arteri nasional itu juga diwartakan informasi nya diberikan sehingga masyarakat bisa memilih untuk di jalan tol atau jalan non tol memang dari survei itu mereka pemudik itu sebenarnya gunakan jalan tol namun dalam kondisi nya sekarang kan tidak mungkin lancar, justru lancar itu jalan non tol," tandas dia.

4 Proses Rekayasa Lalu Lintas 

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan empat proses rekayasa lalu lintas diterapkan untuk mengurangi kemacetan arus mudik.

Rekayasa lalin yang dimaksud di antaranya ganjil genap, contra flow dan one way, serta pengalihan jalur pada H-4 Lebaran yang akan dilaksanakan mulai dari pukul 17.00 hingga 00.00 WIB untuk arah menuju ke timur.

“Tentunya akan disesuaikan dengan rekayasa yang bisa mendukung kegiatan tersebut. Ini diharapkan bisa membantu mempercepat proses agar arus mudik bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Kapolri juga mengimbau masyarakat untuk menghindari prediksi puncak mudik yang ada. Bagi masyarakat yang sudah libur diharapkan dapat mudik lebih cepat agar bisa menghindari puncak arus mudik.

“Kami sudah mempersiapkan rekayasa untuk mengantisipasi arus puncak mudik dan menyediakan posko-posko untuk masyarakat dengan berbagai macam fasilitas agar masyarakat bisa istirahat sebentar, hal ini juga untuk menekan tingkat kecelakaan lalin,” katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rekayasa Lalu Lintas di Berbagai Daerah

Selain di wilayah Ibu Kota, rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan saat mudik Lebaran 2022 juga diberlakukan di berbagai daerah.

Di daerah Pemalang misalnya, Polres Pemalang telah menyiapkan berbagai upaya untuk menjamin keamanan dan kelancaran arus mudik pada pelaksanaan Operasi Ketupat Candi tahun 2022, termasuk pemberlakuan sistem satu arah atau one way.

“Dengan berbagai upaya dan langkah yang telah dikoordinasikan bersama instansi terkait, kami berharap pelaksanaan mudik tahun ini berjalan aman dan lancar, baik arus mudik yang melintas di jalur tol, maupun di jalur arteri,” kata Kapolres Pemalang AKBP Ari Wibowo, Kamis (28/4/2022).

Kapolres Pemalang mengatakan, sejak dua hari kemarin sampai dengan hari ini, arus kendaraan yang keluar masuk di exit tol Gandulan mengalami peningkatan sekitar 20 persen.

“Namun para pengguna jalan tidak perlu khawatir, karena kami telah mempersiapkan jalur arteri dan jalur alternatif, baik yang mengarah ke selatan menuju wilayah Banyumas, maupun ke arah timur,” kata Kapolres.

Sementara penerapan one way di jalur perlintasan mudik nasional via Limbangan-Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat diklaim mampu mengurai titik kemacetan mudik Lebaran 2022.

Menurut Kasatlantas Polres Garut AKP Undang Syarif Hidayat, penerapan rekayasa satu arah secara berkala dinilai mampu menghindari ancaman antrean kendaraan pemudik secara masif. "Memang track-nya pendek-pendek, 2-3 kilometer (Km) kita pecah biar tidak terjadi kepadatan dan ternyata efektif," kata dia.

Hasilnya selama kurun waktu 24 jam terakhir, ancaman lonjakan dan antrean panjang pemudik di jalur Limbangan-Malangbong, Garut, mampu diantisipasi petugas sejak dini.

"Dengan one way sebanyak itu kita mampu menghindari trouble spot di wilayah Limbangan, Lewo hingga Malangbong secara optimal," kata dia.

Sehingga proses mudik lebaran 2022 di sepanjang jalur Limbangan-Malangbong termasuk sebaliknya yang mengarah Bandung dari Garut dan Tasik, berjalan lancar.

"Memang dari barat ke timur atau Bandung ke Garut dan sekitaranya kendaraan meningkat, namun terbilang lancar, begitu pun yang dari timur ke barat lebih lancar," kata dia.

Melihat manfaat rekayasa one way, Undang berupaya menerapkan hal serupa untuk mengurai kendaraan pemudik, hingga puncak kemacaten yang diprediksi berlangsung H-2 atau H-3 sebelum datangnya Idul Fitri 1443 H.

"Seluruh petugas kami full di lapangan, terutama sekarang banyak pemudik yang menggunakan waktu subuh untuk menghindari kemacetan," kata dia.

Dalam tiga hari terakhir sejak 26 April 2022 lalu, tercatat jumlah kendaraan pemudik yang mengarah dari barat ke timur melalui Garut sebanyak 96.312 unit kendaraan. Rinciannya, roda dua sebanyak 46.925 unit kendaraan, serta 49.387 unit kendaraan roda empat atau mobil.

Kemudian, di Malang, Kasatlantas Polres Malang AKP Agung Fitransyah mengatakan rekayasa lalu lintas diterapkan di sejumlah titik khususnya di bagian utara wilayah Malang, yang berpotensi mengalami peningkatan arus kendaraan dan menimbulkan kemacetan.

"Yang jelas di utara itu, semua pintu masuk ke Kabupaten Malang, seperti wilayah Lawang, Singosari, dan Karanglo," kata Agung.

Dia menjelaskan rekayasa lalu lintas dengan mekanisme semi satu arah di kawasan Jalan Raya Karanglo, Kecamatan Karangploso, dilakukan apabila terjadi kepadatan arus kendaraan menuju wilayah Kota Batu.

Selanjutnya, jika kepadatan terjadi pada arus sebaliknya, maka akan dilakukan rekayasa lalu lintas dengan menggunakan sistem serupa namun berbeda arah untuk mengurai kemacetan yang terjadi. Penerapan sistem itu akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Sementara itu, lanjutnya, apabila terjadi kepadatan di kawasan exit Tol Lawang atau exit Tol Singosari, Satlantas Polres Malang akan melakukan pengalihan arus lalu lintas dengan mengarahkan para pengendara untuk keluar pada pintu Tol Pakis atau Madyopuro, Kota Malang.

"Apabila penuh, akan kami alihkan sementara ke exit Tol Pakis; dan seterusnya kami alihkan ke Madyopuro. Itu beberapa langkah apabila di exit Tol Singosari padat," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Imbas Rekayasa Lalu Lintas

Namun, ada beberapa dampak penerapan rekayasa lalu lintas yang terjadi. Misalnya di Pantura Kota Cirebon,  kemacetan terjadi dari arah Mundu sampai dengan arah Kedawung. Selain itu, juga di sepanjang jalan bypass A Yani dan Brigjend Darsono Cirebon. 

Hal itu akibat polisi menerapkan one way di mana jalur kendaraan dialihkan ke arah Gunung Jati dan Kapetakan menuju Jakarta. Sehingga ada beberapa perempatan ditutup.

Selain penerapan one way, kemacetan juga disebabkan karena banyaknya simpul atau perempatan. Kapolres Cirebon Kota AKBP M Fahri Siregar menyebutkan, ada beberapa perempatan yang akan dilakukan penutupan sampai arus lalu lintas menjadi lancar.

Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Raya Sunan Gunungjati terjadi kemacetan yang cukup panjang karena adanya rekayasa arus lalu lintas, yang didominasi kendaraan jenis bus dan truk.

Diketahui, kemacetan yang kerap terjadi di jalur arteri arah Jakarta karena ruas Tol Palikanci Cirebon masih diberlakukan one way. 

"Iya dan masih berlangsung belum ada penghentian dari Korlantas terkait pembersihan arus di jalur B. Sehingga, untuk one way masih berlangsung sampai dengan saat ini," ujar Kasatlantas Polres Cirebon Kota AKP Triyono Raharja.

Salah satu warga Cirebon, Saal harus memutar jauh jika ingin pergi ke kawasan Sunyaragi. Wilayah tersebut terbelah oleh jalur arteri dan lampu merah yang saat musim mudik ditutup water barrier.

"Ini salah satu penghormatan warga Kota Cirebon yang mudik rayakan lebaran setelah dua tahun enggak mudik. Walaupun dengan perasaan kesal dan tersiksa karena jadi korban rekayasa lalu lintas," ujar Saal, salah seorang warga Evakuasi Kota Cirebon, Jumat (29/4/2022)

"Termasuk warga lokal juga harus putar jauh," ujar dia. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.