Sukses

Wakil Presiden Ma'ruf Amin Berencana Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal Jakarta

Ma'ruf Amin berencana melakukan salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Setelah salat baru dia akan mudik Lebaran ke kampung halamannya di Banten.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berencana melakukan salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Setelah salat baru dia akan mudik Lebaran ke kampung halamannya di Banten.

"Saya sendiri mungkin saya akan salat di Jakarta. Mungkin saya di Istiqlal" kata dia seperti dalam rekaman video dari Sekretariat Wakil Presiden, Selasa (26/4/2022).

Ma'ruf Amin menyebut, lokasi mudiknya sangat dekat dari Jakarta. Karena jarak yang dekat, ia bisa mudik sampai dua kali dalam sebulan.

"Kalau mudiknya saya tidak jauh, saya kan mudik dekat sekali di Banten situ, satu setengah jam. Jadi mudik buat saya itu satu bulan bisa dua kali, jadi karena memang dekat," tutur dia.

Lebih lanjut, Ma'ruf Amin meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan meski dibolehkan mudik.

Masyarakat, lanjutnya juga diimbau menerima vaksinasi dosis ketiga Covid-19 atau booster.

"Hanya pemerintah minta supaya tetap menjaga protokol kesehatan, vaksinasinya supaya dibooster, supaya aman," kata Ma'ruf Amin.

Sementara, Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana mudik ke Yogyakarta pada Lebaran 2022. Kendati begitu, dia menekankan tak akan menggelar acara halal bihalal pada momentum Hari Raya Idulfitri tahun ini.

"Ndak, ndak ada (halal bihalal)," kata Jokowi usai meninjau Sirkuit Formula E di Ancol Jakarta Utara, Senin (25/4/2022).

Dia mengatakan bahwa acara halal bihalal dapat menimbulkan kerumunan. Oleh sebab itu, Jokowi pun mengingatkan pejabat untuk tidak menyelenggarakan acara halal bihalal pada Lebaran tahun ini.

"Seperti yang sudah saya sampaikan, halal bihalal terutama yang menyangkut kerumunan orang banyak, pemerintah ajak sebaiknya tidak. Utamanya untuk para pejabat," jelas Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Patuhi Protokol Kesehatan

Adapun Jokowi juga akan melaksanakan salat Idulfitri di Yogyakarta. Namun, dia belum mengetahui berapa hari akan mudik ke Yogyakarta.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pemerintah mempersilakan masyarakat melakukan mudik Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2022. Tapi, pemudik mesti memenuhi persyaratan.

Jokowi mengatakan, masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman harus sudah disuntik vaksin Covid-19 sebanyak dua kali. Kemudian juga mendapat vaksin booster atau penguat.

"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran juga dipersilahkan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan 2 kali vaksin dan 1 kali Booster. Serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," jelas Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (23/3/2022).

Di sisi lain, Jokowi melarang para pejabat dan pegawai pemerintah untuk melakukan acara buka bersama dan open house saat Lebaran 2022. Dia berharap kondisi Covid-19 dapat tetap terkendali saat Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri.

"Semoga tren yang semakin membaik ini dapat kita pertahankan. Saya minta kita semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan, disiplin menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak," tutur Jokowi.

 

3 dari 4 halaman

Persiapkan Menuju Endemi

Sementara itu, Jokowi mengatakan setidaknya butuh waktu enam bulan untuk masa transisi dari pandemi Covid-19 menuju endemi. Nantinya, pemerintah akan melihat perkembangan kasus untuk menentukan kebijakan ke depannya.

"Ini masih ada transisi, kira-kira 6 bulan. Kita lihat seperti apa, baru nanti silakan kalau di luar ruangan buka masker, kalau di dalam tetap masih pakai masker," kata Jokowi saat meninjau Sirkuit Formula E di Ancol Jakarta Utara, Senin (25/4/2022).

Menurut dia, saat ini kasus aktif Covid-19 di Indonesia memang sudah rendah yakni, di bawah 20.000. Oleh sebab itulah, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman pada momentum Lebaran 2022.

Kendati begitu, Jokowi menekankan pemerintah tidak ingin terburu-buru menetapkan status endemi seperti negara-negara lain. Sehingga, pemerintah menyiapkan waktu enam bulan untuk menentukan apakah Indonesia bisa beralih ke endemi.

"Tapi apapun, ada masa transisi yang kita harus hati-hati. Saya tidak ingin kayak negara-negara lain, buka masker, tidak," ujarnya. 

4 dari 4 halaman

Ada Tahapan yang Dilalui

Jokowi menekankan ada tahapan-tahapan yang perlu dilalui, sebelum menuju ke endemi Covid-19. Dia menuturkan pemerintah akan menggunakan prinsip kehati-hatian dalam menentukan kebijakan terkait Covid-19.

"Ada tahapan-tahapan yang kita tidak perlu tergesa-gesa, karena apapun kita punya pengalaman. Saat Delta seperti apa, saat Omicron seperto apa, sehingga kehati-hatiaan, kewaspadaan tetap harus," jelas Jokowi.

Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, terkait adanya relaksasi persyaratan mudik lebaran tahun ini.

Relaksasi syarat mudik yang diberikan yakni bagi kelompok anak-anak yang belum mencapai usia 18 tahun, sehingga tidak bisa mendapat vaksin booster, dibolehkan ikut mudik bersama orang tua tanpa membawa tes Covid-19, baik tes Antigen atau PCR.

"Kita memang mensyaratkan booster kalau tidak mau dites antigen atau PCR untuk mudik. Tapi booster ini kan hanya diberikan ke (masyarakat) di atas 18 tahun. Jadi memang ada dinamika kalau anak-anak di bawah 18 tahun gimana? Mau booster juga belum boleh," kata Budi seperti dikutip dari siaran daring kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (18/4/2022).

"Jadi akhirnya diputuskan oleh bapak presiden ya anak-anak remaja kalau mau mudik belum dibooster enggak papa, enggak usah dites antigen," imbuhnya.

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.