Sukses

Mudik Lebaran, BIN Gencarkan Vaksinasi di Bali

Menurut Hadi Purnomo, masyarakat antusias mengikuti kegiatan vaksinasi. Mereka bukan hanya jamaah masjid Al-Hidayah, tapi juga masyarakat dari latar belakang agama berbeda.

 

Liputan6.com, Jakarta Kegiatan vaksinasi di Bali semakin digencarkan oleh Badan Intelijen Negara (BIN). Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Bali, Brigjen Pol Hadi Purnomo berharap vaksinasi  memastikan masyarakat Pulau Dewata memiliki kekebalan yang memadai saat memasuki libur Lebaran. 

"Pulau Bali merupakan tujuan wisata utama di Tanah Air. Jumlah wisatawan dipastikan akan melonjak di musim libur panjang, mobilitas penduduk dan intreraksi sosial akan meningkat tinggi. Kita ingin memastikan tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di wilayah ini dengan memberikan perlindungan berupa vaksinasi demi terbentuknya kekebalan tubuh kepada semua warga masyarakat,” papar Kabinda Bali di Denpasar, Selasa (26/4/2022).

Kegiatan vaksinasi kali ini digelar di Musala Al-Hidayah Denpasar, dimulai sore dan berlanjut hingga malam usai salat Tarawih. Dosis yang diberikan kebanyakan booster atau dosis ketiga; namun beberapa warga juga ada yang datang untuk menyelesaikan dosis primer (kesatu dan kedua).

Menurut Hadi Purnomo, masyarakat antusias mengikuti kegiatan vaksinasi. Mereka bukan hanya jamaah masjid Al-Hidayah, tapi juga masyarakat dari latar belakang agama berbeda.

Suasana guyub dan rukun sangat terasa dalam kegiatan vaksinasi yang sudah kesekian kali digelar Binda Bali di lingkungan ini.

"Sejauh ini, alhamdulilah masyarakat sangat bersemangat dalam mengikuti vaksinasi yang kita adakan, baik dari masyarakat umum, anak usia 6-11 tahun, hingga kelompok lanjut usia. Lokasinya memang di masjid, namun pesertanya sangat beragam dan semua merasa rukun," jelas Kabinda Bali ini.

Jenderal bintang satu ini mengimbau, turunnya positivity rate Covid-19 yang kini sudah stabil di bawah lima persen harus terus dipertahankan lewat percepatan vaksinasi dan kesadaran masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan saat beraktivitas.

"Turunnya kasus positif Covid-19 di Indonesia perlu kerjasama lewat kesadaran masyarakat dalam menyukseskan vaksinasi yang kita galakkan ini. Maka, saya mengingatkan, masyarakat tetap patuh pada prokes, meski telah divaksin lengkap," tutup dia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Menunda Vaksinasi

Vaksinasi booster telah menjadi syarat untuk melakukan mudik lebaran tahun 2022. Masyarakat diminta untuk tidak menunda vaksinasi booster agar saat mudik sudah tercipta antibodi dalam tubuh.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengimbau kepada masyarakat hendaknya segera vaksin booster.

Pelaksanan vaksinasi memang akan disediakan saat mudik tapi semakin banyak yang belum vaksin maka semakin panjang pula antreannya hingga diprediksi akan menimbulkan penumpukan dan kemacetan di arus mudik.

"Jangan dipaksakan untuk vaksinasi booster pada saat mudik untuk menghindari penumpukan keramaian di tempat vaksin," katanya dalam keterangan pers, Selasa (19/4/2022).

Selain itu, antibodi mulai terbentuk pada 1 sampai 2 minggu pasca vaksinasi booster. Sehingga pemerintah mengimbau untuk melakukan vaksinasi booster jauh-jauh hari sebelum mudik sesuai jadwalnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga telah menyiapkan pos layanan vaksinasi booster di jalur mudik untuk mempermudah pemudik mendapatkan vaksinasi tersebut. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang memiliki jadwal vaksinasi booster tepat saat mudik lebaran.

"Pemberian vaksinasi pada pos mudik itu sebagai upaya terakhir. Namun masyarakat dihimbau untuk tetap melakukan vaksinasi booster sebelum mudik supaya perlindungan imunitas sudah ada saat melakukan mudik," ujarnya.

Untuk jumlah dan penempatan pos, lanjutnya, akan dikoordinasikan dengan Kementerian Perhubungan, TNI, dan Polri. Karena ini terkait juga dengan persediaan SDM maupun juga pengelolaan rantai dingin vaksinnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.