Sukses

Journal: Pelampiasan 2 Tahun Tidak Mudik, Tantangan Besar Agar Semua Selamat

Sejumlah strategi dilakukan oleh pemerintah untuk mengantisipasi adanya masalah atau halangan dalam pelaksanaan mudik Lebaran 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Senyum Fauziah Eddyono mengembang, semringah. Hari-hari yang dinantikannya telah tiba. Meski raganya masih di Jakarta namun pikiran Akademisi Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta ini sudah berada di Medan, Sumatera Utara, tempat kelahirannya. Setelah dua tahun tak mudik Lebaran, dia akan bertemu ayah dan keluarga besarnya.

Sangking rindunya kepada sang ayah, Fauziah memilih untuk mengambil cuti sebelum libur nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (23/4/2022) dipilihnya. Kegembiraan bisa mudik Lebaran kali ini pun tak dapat lagi digambarkan Fauziah.

"Excitement-nya luar biasa. Saya belum pernah merasakan kegairahan mudik seperti tahun ini. Karena tahun-tahun sebelumnya pasti mudik, pasti pulang. Namun karena pandemi saya enggak boleh pulang selama dua tahun," kata Fauziah kepada Liputan6.com.

Fauziah memang sengaja mengambil cuti seminggu sebelum Lebaran agar bisa merasakan akhir Ramadan bersama keluarga di Medan. Berkumpul dengan sang ayah ataupun keluarga besar merupakan hal yang sangat dirindukan. Sebelum pendemi Covid-19, mudik Lebaran merupakan suatu rutinitas tahunan yang wajib dilakukannya.

Fauziah menyatakan sudah tak sabar ingin segara sampai di kampung halaman. Selain keluarga, suasana Kota Medan saat Ramadan sangat dia rindukan, apalagi untuk mencari makanan berbuka puasa atau takjil.

"Kalau di Medan istilahnya beli bubuka. Saya juga ingin jalan-jalan ke pusat-pusat penjual pembuka di Medan," ujarnya, masih semringah.

Hal yang sama juga dilakukan Yulianti. Dia bersama sang anak yang baru berumur satu tahun memilih mudik Lebaran lebih dulu, Minggu (24/4/2022). Demi merasakan Ramadan bersama sang Ibu, Yulianti memilih melanjutkan pekerjaannya di Pangandaran, Jawa Barat kampung halamannya.

Selain ingin lebih lama bersama keluarga di rumah, mudik lebih cepat dipilihnya untuk menghindari kemacetan panjang. Kata dia, nantinya sang suami akan menyusul mudik setelah mendapatkan libur dari kantor tempatnya bekerja.

"Kalau spesifiknya alasan pribadi, soalnya kan bapak udah enggak ada. Jadi gantian nemenin ibu gitu. Selain itu karena pertama kali membawa bayi, dan ini baru boleh mudik setelah dua tahun tidak mudik Jadi, kaya bakalan ramai aja di jalan," kata Yulianti kepada Liputan6.com.

Lebaran 2022 memang berbeda dengan dua tahun sebelumnya saat masyarakat dilarang mudik ke kampung halaman, lantaran pandemi Covid-19. Tak heran, Pemerintah menggelar persiapan matang jelang mudik Lebaran 2022 ini.

Sejumlah koordinasi lintas sektor mengenai aturan perjalanan mudik Lebaran 2022 diterapkan. Mulai tidak adanya penyekatan hingga sejumlah skenario lainnya. Misalnya sistem contraflow, one way atau satu arah, hingga ganjil genap di jalan tol. Sebab Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memprediksi akan terjadi kemacetan parah saat puncak arus mudik yang diperkirakan pada 28-30 April 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Diprediksi 85,5 Juta Masyarakat Mudik Lebaran

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sekitar 85,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022. Jumlah tersebut didominasi para pemudik dengan menggunakan kendaraan roda empat sebanyak 23 juta. Kemudian sepeda motor sebanyak 17 juta dan sisanya menggunakan transportasi umum.

Juru bicara Menteri Perhubungan (Menhub), Adita Irawati menyatakan prediksi jumlah pemudik tersebut mengalami peningkatan sebesar 40 persen dibandingkan dengan mudik Lebaran 2019. Lalu ada peningkatan 100an persen dengan Lebaran 2021. Dari jumlah tersebut 70 persen mobilitas pemudik yaitu di Pulau Jawa.

"Tujuan mudik utamanya memang itu Jawa Tengah, kemudian Jawa Timur, Jawa Barat non Bodebek dan DI Yogyakarta. Selanjutnya diikuti di daerah lain di luar Jawa. Kalau asal pemudik memang terbesar dari Jawa Timur bisa ke arah barat ke Jawa Tengah dan keluar pulau Jawa," kata Adita kepada Liputan6.com.

Untuk kawasan Jabodetabek kata dia, diperkirakan sebanyak 14 juta orang berpotensi melakukan perjalanan mudik Lebaran. Mobilitasnya juga diperkirakan paling banyak menggunakan kendaraan roda empat dan sepeda motor. Karena hal itu sejumlah koordinasi dengan sejumlah pihak pun dilakukan untuk mengantisipasi adanya permasalahan saat mudik.

Salah satunya yaitu memastikan layaknya sarana dan prasarana dari transportasi umum yang akan digunakan. Yaitu adanya ram check atau inspeksi keselamatan terhadap transportasi umum. Mulai dari bus, kereta api, hingga pesawat terbang. Hal tersebut bertujuan sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan.

"Kedua itu crew-nya itu terpilih betul-betul orang yang sehat dan fit dan ini sudah dilakukan sejak pertama. Sebelum mudik lebaran pun mobilitas masyarakat udah naik ini dipastikan para awak transportasi nya juga sehat," papar dia.

Kemudian ada pula merencanakan adanya cadangan transportasi untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang. Selanjutnya sosialisasi kepada pemudik sepeda motor untuk menggunakan layanan mudik gratis.

"Karena dari pengalaman kami mudik-mudik sebelum pandemi itu penggunaan roda dua itu banyak sekali menyebabkan kecelakaan lalulintas dan juga angka kematian lumayan tinggi," Adita menjelaskan.

3 dari 7 halaman

Kegembiraan Pengusaha dan Pengemudi Bus

Keputusan Pemerintah untuk mengizinkan mudik Lebaran 2022 memang memberikan kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat. Pasalnya, selama dua tahun terakhir mudik dilarang akibat pandemi Covid-19. Kebahagiaan dan antusiasme pun dirasakan pengusaha dan pengemudi bus antarkota antarprovinsi (AKAP).

Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera, sebuah perusahaan transportasi umum, menyebut kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperbolehkan mudik Lebaran membawa kebaikan tak hanya untuk pengusaha bus tapi juga pengemudi. Sebab, selama dua tahun terakhir banyak pengemudi yang banting setir. Seperti halnya membantu jualan istrinya hingga beralih ke proyek.

"Tapi tahun ini,  Alhamdulillah kami bisa berkumpul kembali bisa melayani masyarakat ya dua tahun tidak melayani itu ada rasa kangen yang cukup dalam," kata Sani kepada Liputan6.com.

Biasanya kata dia, sebelum puasa tiba pihaknya terus melakukan koordinasi untuk melakukan sejumlah strategi untuk menarik pelanggan untuk mudik Lebaran. Namun hal tersebut tak dirasakan selama dua tahun terakhir. Padahal menurut Sani pelayanan penumpang saat hari raya ataupun libur panjang sudah menjadi ritme para pengemudi bus.

Sani menyebut, saat ini, armadanya melayani untuk jurusan Bengkulu sampai Ponorogo, Jawa Timur, wilayah Sumatera, Riau sampai Blitar, Jawa Timur.

"Saya melihat jajaran kami mulai dari yang staf manajemen dan crew yang di lapangan semangat menyambut Hari Raya ini. Di mana memang sudah menjadi kebiasaan kami puluhan tahun melayani masyarakat, pergerakan masyarakat," ucapnya.

Untuk arus mudik kali ini, Sani meminta agar para pengemudi tetap menjaga kesehatan hingga pelaksanaan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Selain itu standar operasional prosedur (SOP) juga telah ditetapkan dan harus dipatuhi oleh para pengemudi dan penumpang.

Misalnya kelengkapan tes swab antigen untuk para penumpang yang belum melakukan vaksinasi ketiga atau booster. Sebab hal tersebut juga berdasarkan aturan dari Satgas Covid-19.

Sani juga menyebut, pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan untuk mengecek kondisi kendaraan jelang mudik Lebaran. Jadwal pemeriksaan rutin pun terus dilaksanakan. Bahkan ada juga persiapan ekstra untuk mendukung kegiatan tahunan tersebut.

Kendati begitu dia tidak ada rencana penambahan kendaraan lain dalam mudik Lebaran 2022. Hanya saja 100 persen kapasitas penumpang dinilai cukup menampung masyarakat.

"Menjelang angkutan lebaran ini ada beberapa hal yang kita lakukan ekstra supaya utilisasi kendaraan naik tidak mengganggu utilisasi, kondisi kendaraan tersebut tidak terganggu. Contoh jadwal penggantian oli, ban kita percepat" ujar Sani.

4 dari 7 halaman

Strategi Pemerintah

Kementerian Perhubungan menyatakan jika masyarakat tidak dapat mengharapkan jalanan tanpa macet ketika pelaksanaan mudik Lebaran 2022. Sebab kemampuan pembangunan sarana dan prasarana pemerintah terbata yang tidak dapat mengakomodasi saat volume kendaraan terlalu tinggi.

Karena hal itu, berbagai strategi dipersiapkan. Hasil tersebut berdasarkan koordinasi antara Kemenhub, Korlantas Polri dan sejumlah pihak lainnya. Strategi itu meliputi sistem contraflow, one way atau satu arah, hingga ganjil genap di jalan tol. Untuk one way dan ganjil genap diberlakukan di arah timur Jakarta.

Yakni mulai dari titik Km 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 414 Tol Kalikangkung Semarang, Jawa Tengah sejak Kamis (28/4/2022) pukul 17.00 WIB. Kepala Korlantas Polri Firman Shantyabudi menyatakan penerapan aturan ganjil genap selama arus mudik Lebaran 2022 bakal diterapkan secara situasional. Masyarakat diimbau untuk mematuhi aturan yang ada. Firman juga menyebut ada kemungkinan skema pengaturan lalu lintas ganjil genap bisa diperlonggar pada H-1 Lebaran, atau 1 Mei 2022.

"Tanggal 1 (Mei) kami akan mulai lagi dari pagi (07.00 WIB), dan kita rencanakan hanya sampai jam 12.00 WIB siang," kata Firman dalam konferensi pers, Kamis (21/4/2022).

Pelonggaran aturan ganjil genap ini didasarkan pada pergerakan mudik ke arah timur yang kemungkinan bakal jauh berkurang dibanding hari sebelumnya. Jika tidak terjadi kepadatan, kebijakan ganjil genap ataupun one way bisa saja dicabut.

Pembatasan Kendaraan Logistik di Tol

Lalu, sejumlah area yang diprediksi akan terjadi perlambatan atau kemacetan yakni: di pintu masuk tol, rest area, pom bensin, dan tempat-tempat lainnya. Sedangkan, sejumlah titik yang diprediksi terjadi kepadatan yaitu: Jalur tol Tangerang-Merak Km 26, Jalur Tol arah Cikampek Km 48-60, KM 31-37, Km 70-72, dan untuk arus balik di Km 54.

Kendaraan logistik dan truk besar akan dilarang memasuki jalan tol maupun non-tol selama arus mudik Lebaran pada 28 April-1 Mei 2022. Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdar) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi mengatakan, pembatasan itu untuk mencegah potensi pergerakan kendaraan yang menumpuk saat momen arus mudik lebaran Idul Fitri 2022.

Kata dia, pembatasan itu sudah berdasarkan pada hasil koordinasi dengan sejumlah asosiasi hingga operator kendaraan truk. Kendati begitu kendaraan jenis barang masih dibolehkan menggunakan jalan tol dan jalan nasional selama periode pembatasan, namun dengan waktu tertentu.

"Jadi kita akan menyiapkan kendaraan logistik dari Tol Jakarta - Cikampek dan jalan nasional kita berikan waktu sekitar pukul 00.00 sampai menjelang pagi," kata kata Budi dalam keterangan pers daring, pada Kamis 21 April 2022.

 

5 dari 7 halaman

Pengawasan Jalur Alternatif

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djoko Sasono meminta masyarakat yang akan mudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk melintasi jalur pantau selatan (pansela) Jawa. Hal ini untuk mengurangi kepadatan di jalur pantura maupun tengah.

"Saya mengharapkan paling tidak kalau bisa 20 persen pun bisa beralih ke Pansela, maka beban di jalur tengah dan jalur pantura bisa sedikit lebih baik. Semoga saja Pansela betul-betul bisa menjadi alternatif bagi pemudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Djoko di sela kegiatan pengecekan jalur Pansela Jawa, Rabu (20/4/2022).

Ruas Jalan Pansela terbentang melintasi 5 provinsi di Pulau Jawa yakni Banten dengan ruas Simpang Labuhan-Batas Provinsi Jawa Barat sepanjang 169,5 kilometer. Lalu di Jawa Barat dengan ruas dari Batas Provinsi Banten-Sindang Barang hingga Batas Provinsi Jawa Tengah sepanjang 417,1 Kilometer.

Kemudian Jalan Lintas Pansela di Jawa Tengah dengan ruas mulai Batas Provinsi Jawa Barat-Congot-Duwet hingga Glonggong sepanjang 212,5 kilometer. Selanjutnya, di Yogyakarta dengan ruas Karang Nongko-Legundi hingga Duwet sepanjang 120,8 km.

Terakhir, ruas-ruas di Provinsi Jawa Timur dengan ruas Panggul-Sendangbiru-Jarit-Puger hingga Glenmore sepanjang 627,6 kilometer.

Kendati begitu, pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah menilai pemerintah juga harus memperhatikan sejumlah jalan alternatif yang dapat membantu mengurai kemacetan yang terjadi. Seperti halnya di dalam tol maupun jalan nasional.

"Saya rasa juga dipikirkan karena berlaku ganjil genap di tol. Ketika dikeluarkan dari dalam tol harus ada tempat yg bisa secepatnya dikeluarkan artinya tol ini banyak perboden ditutup harus dibikin kemungkinan jalan keluar ketika ada kemacetan. Jalan alternatif juga dioptimalkan," kata Trubus kepada Liputan6.com.

Lalu dia juga meminta agar pemerintah dapat menempatkan sejumlah relawan atau aparat kemanan untuk menjaga di kawasan jalan alternatif tersebut. Trubus beralasan hal itu untuk mencegah adanya kriminalitas kepada para pemudik baik pengguna sepeda motor atau kendaraan pribadi lainnya. Pandemi Covid-19 kata dosen Universitas Trisakti tersebut menimbulkan kecemburuan sosial yang tinggi di masyarakat.

Antisipasi Kriminalitas 

Sosialisasi kepada masyarakat di sepanjang jalan alternatif juga diperlukan. Misalnya memperbolehkan pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk beristirahat sebentar saat kelelahan. Kemudian terkait pemahaman penjualan bensin eceran dengan harga yang melambung tinggi.

"Khawatir nya itu dipalak itu yang bahaya. Kalau enggak ada aparat keamanan tinggi kemungkinan (pemudik) dipalak nanti," ucapnya.

Lanjut Trubus, pihaknya juga meminta kepada pemerintah juga menyertakan sejumlah pos kesehatan di berbagai titik untuk para pemudik yang kelelahan. "Dan sekarang masyarakat juga diimbau untuk membawa makanan yang cukup takutnya di jalanan macet jadi sudah dipersiapkan," Trubus menandaskan.

6 dari 7 halaman

Tips Mudik Aman dan Nyaman

Sejumlah tips untuk mudik Lebaran 2022 yang aman dan nyaman pun disampaikan oleh Juru bicara Menteri Perhubungan, Adita Irawati. Yakni masyarakat diminta untuk melakukan vaksin ketiga atau booster jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan. Sebab pembentukan imunitas dalam tubuh paska vaksin memerlukan waktu beberapa hari.

Kemudian tips selanjutnya yaitu pemudik diminta untuk memilih waktu yang lebih awal. Misalnya untuk masyarakat yang dapat bekerja di rumah atau work from home (WFH). Hal itu juga sebagai langkah antisipasi terjadinya kemacetan saat puncak arus mudik yang diprediksi pada 29-30 April 2022.

"Apalagi kalau menggunakan kendaraan pribadi jadi sebisa mungkin kalau sudah mendapatkan cuti atau bisa bekerja dari rumah sebaiknya berangkat lebih awal. Bisa tanggal 25 April bisa dimulai sebenernya," kata Adita.

Untuk pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, Adita meminta agar dapat mempersiapkannya jauh hari. Yakni agar dapat digunakan dalam segala situasi cuaca. Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk mempertimbangkan kembali bila masyarakat berencana mudik menggunakan sepeda motor.

Menurut Adita, tidak semua kendaraan roda dua dapat digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Selain itu sejumlah aspek keselamatan hingga berisiko kelelahan di jalan dapat dijadikan pertimbangan. Kecelakaan pengguna sepeda motor saat mudik Lebaran memiliki catatan kasus yang paling tinggi jika dibandingkan dengan transportasi lainnya.

Karena hal itu dia meminta agar calon pemudik yang menggunakan sepeda motor dapat memanfaatkan adanya mudik gratis. Selain dari Kemenhub, sejumlah instansi pemerintah ataupun swasta juga mulai menyelenggarakan mudik gratis. Sebagian besar trayek mudik gratis yakni untuk wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, sebagian Jawa Barat, dan Sumatera.

"Mengangkut motornya menggunakan truk jadi ini sekali lagi pemudik yang mengunakan motor. Untuk kapal sekitaran 30 ribuan, kalau kereta api juga 10ribuan ini baru Kemenhub banyak pihak lain yang melakukan mudik gratis. Polisi, Pemda DKI, BUMN juga melakukan saya rasa masyarakat praktis mencari informasi gunakan fasilitas ini," papar Adita.

7 dari 7 halaman

Aturan Swab dan Protokol Kesehatan

Terdapat sejumlah aturan protokol kesehatan yang harus dijalankan masyarakat selama mudik lebaran 2022 seperti dikutip dari laman resmi Satgas Covid-19. Pertama yaitu wajib menggunakan masker kain tiga lapis atau masker medis yang menutup hidung, mulut, dan dagu. Kemudian masyarakat dapat mengganti masker secara berkala setiap empat jam, dan membuang limbah masker di tempat yang disediakan.

Lalu mencuci tangan secara berkala menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer, terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain. Selanjutnya menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan orang lain serta menghindari kerumunan.

Masyarakat tidak diperkenankan untuk berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon maupun secara langsung sepanjang perjalanan dengan moda transportasi umum darat, perkeretaapian, laut, sungai, danau, penyeberangan, dan udara.

Kemudian tidak diperkenankan makan dan minum sepanjang perjalanan penerbangan bagi perjalanan yang kurang dari 2 jam, kecuali mereka yang wajib mengonsumsi obat dalam rangka pengobatan yang jika tidak dilakukan dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan orang tersebut.

Satgas Covid-19 menginformasikan bahwa pemerintah tidak mewajibkan syarat hasil negatif pemeriksaan virus corona bagi warga yang melakukan perjalanan mudik di dalam wilayah aglomerasi. Sedangkan aturan vaksinasi dikhususkan kepada pelaku perjalanan dengan moda transportasi udara, laut, dan darat yang menggunakan kendaraan pribadi atau umum, penyeberangan, dan kereta api antarkota dari dan ke daerah di seluruh Indonesia.

Berikut syarat status vaksinasi bagi pelaku mudik Lebaran 2022:

1. Sudah mendapatkan vaksinasi dosis lanjutan alias booster tidak wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.

2. Untuk pemudik yang mendapatkan vaksinasi dosis kedua wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam atau hasil negatif tes RT PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai syarat perjalanan.

3. Sedangkan yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai syarat perjalanan.

4. Pemudik dengan kondisi kesehatan khusus atau penyakit komorbid yang menyebabkan pelaku perjalanan tidak dapat menerima vaksinasi wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR. Sampelnya harus diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan.

- Persyaratan wajib lainnya, melampirkan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Pemerintah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan belum atau tidak dapat mengikuti vaksinasi Covid-19.

5. Untuk usia dibawah 6 tahun dikecualikan terhadap ketentuan vaksinasi dan tidak wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen, tapi wajib melakukan perjalanan dengan pendamping perjalanan yang telah memenuhi ketentuan vaksinasi dan pemeriksaan Covid-19.

6. Sedangkan untuk usia 6-17 tahun dan telah divaksin dosis kedua dikecualikan terhadap kewajiban menunjukkan hasil negatif rapid test antigen. Namun wajib melampirkan kartu atau sertifikat vaksin dosis kedua.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.