Sukses

Ketua KPK Mewanti-wanti Kepala Daerah Tidak Menyalahgunakan Kekuasaan

Firli berpendapat, sekarang perkembangan korupsi bermacam-macam bentuk dan rupanya. Tapi, dia menyimpulkan bahwa korupsi terjadi karena ada pengaruh keserakahan dan kekuasaan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Firli Bahuri, mewanti-wanti kepada para kepala daerah untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan ketika menjabat.

Dia juga mengingatkan agar tidak ada sistem yang ramah dalam praktik-praktik korupsi di pemerintahan. Firli ingin ada perbaikan sistem untuk mencegah korupsi.

"Dalam upaya pencegahan korupsi kita harus lakukan pendidikan budaya antikorupsi, kemudian juga dengan perbaikan sistem. Jangan sampai ada sistem yang ramah dalam praktik-praktik korupsi," ujar Firli di Bandar Lampung, Sabtu (23/4/2022), seperti dilansir Antara.

Firli berpendapat, sekarang perkembangan korupsi bermacam-macam bentuk dan rupanya. Tapi, dia menyimpulkan bahwa korupsi terjadi karena ada pengaruh keserakahan dan kekuasaan.

"Maka dari itu, kami minta seluruh penyelenggara negara tidak menyalahgunakan kekuasaan itu," tambahnya.

Dia menekankan, KPK mempunyai prinsip, melakukan tugas pokok secara transparan, akuntabel, dan proporsionalitas serta menghormati hak asasi manusia (HAM).

"Namun siapa pun yang melakukan korupsi asal ada bukti yang cukup akan kami lakukan penyidikan dan bawa ke peradilan, siapa pun dia," tutur Ketua KPK.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peran Media

Selain itu, Ketua KPK juga menilai, media massa memiliki peran penting dalam membangun peradaban bangsa dan juga mewujudkan penyelenggara negara yang antikorupsi.

"KPK sangat terbuka dengan rekan-rekan media dalam rangka membangun dan membesarkan kegiatan-kegiatan kami khususnya dalam pemberantasan korupsi," ucapnya.

Dia mengatakan, rekan-rekan media memiliki posisi strategis tidak hanya sebagai distribusi informasi, namun juga bisa menanamkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

"Saya kira media saat ini memiliki peran sentral guna mensosialisasikan budaya antikorupsi," kata Firli.

Sumber: Antara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.