Sukses

Polisi Sebut 2 Penganiaya Ade Armando Masih Buron, Siapa Mereka?

Polisi menegaskan yang dua orang pelaku penganiaya Ade Armando masih dalam pengejaran.

 

Liputan6.com, Jakarta - Sudah lebih sepekan, dua pelaku terduga penganiayaan Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando sampai kini belum tertangkap. Terhitung sejak insiden pengeroyokan saat demo mahasiswa 11 April 2022, di Gedung DPR/MPR Jakarta Pusat.

"Yang dua orang itu masih dalam pengejaran ya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (22/4/2022).

Adapun yang saat ini masih menjadi buron yakni Ade Purnama dan seorang pria pakai topi yang hingga kini belum diketahui identitas dan masih dalam penyelidikan polisi.

Dimana berdasarkan video yang beredar di sosial media, seseorang menggunakan topi kedapatan memukul Ade Armando dari belakang dimana orang tersebut diduga merupakan pelaku.

"Ya (pria bertopi) masih pengejaran," ujar Zulpan.

Sebelumnya, Polisi masih mengusut kasus pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando. Polisi sudah menetapkan tujuh tersangka terkait kasus ini.

Polisi mengelompokkan para pelaku sesuai tindak pidana dilakukan. Enam orang ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan Ade Armando. Enam tersangka itu adalah M. Bagja, Komar, Dhia Ul Haq, Abdul Latip, Marcos Iswan dan Alfikri Hidayatullah.

Sementara satu tersangka lain atas nama Arif Ferdini W. Pelaku diduga menghasut massa aksi sebelum mengeroyok Ade Armando.

"Total berarti sudah ada 7, Komar, M Bagja Dhia Ul Haq, Arif Ferdiani, Abdul Latip, Marcos Iswan, Alfikri Hidayatullah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/4).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hasil Pengembangan Tersangka Bertambah

Zulpan menjelaskan, penyidik awalnya telah mengidentifikasi pelaku pengeroyokan Ade Armando berjumlah enam orang. Mereka adalah M Bagja, Komar, Dhia Ul Haq, Ade Purnama, dan Abdul Latip serta seorang pria bertopi.

Menurut Zulpan, setelah melakukan pengembangan ditemukan dua pelaku lain. Zulpan menerangkan, dua pelaku itu atas nama Marcos Iswan dan Alfikri Hidayatullah.

"Polda Metro Jaya melakukan pengembangan terkait dengan penanganan kasus ini. Dalam perkembangan penanganannya ada orang-orang lain yang juga ikut melakukan aksi kekerasan di mana ada dua orang (tambahan)," ujar dia.

Zulpan mengatakan, Marcos Iswan ditangkap di daerah Sawangan, Depok pada Kamis (14/4) dini hari. Sementara Alfikri Hidayatullah ditangkap di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, sekira pukul 02.55 WIB.

"Terhadap mereka yang kita lakukan penangkapan ini telah kita lakukan pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tersangka dalam aksi kekerasan ini," tandas dia.

Pria bertopi yang tertangkap kamera menganiaya pengiat media sosial Ade Armando masih misterius.

 

3 dari 3 halaman

Siapa Pria Bertopi?

Pria itu awalnya diumumkan memiliki nama Abdul Manaf, namun ternyata sosok yag dimaksud bukan orang tersebut.

"Namanya bukan Abdul Manaf. Kemarin kan dia dengan menggunakan topi teridentifikasi sebagai Abdul Manaf, tapi setelah didatangi orang Abdul Manaf itu bukan Abdul Manaf," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (18/4/2022).

Zulpan menerangkan, penyidik sedang mencari identitas pria bertopi itu. Sejumlah upaya dilakukan seperti memanfaatkan teknologi face recognition maupun analisis rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Ini penyidik masih di lapangan masih dikejar lah. Tim terus bergerak," ujar dia.

Zulpan menyebut, ada satu nama lain yang turut diburu. Dia adalah Ade Purnama. Identitasnya teridentifikasi melalui face recognition.

"Iya masih dalam pengejaran. Masih dikejar, itu dua orang lagi Ade Purnama sama yang pakai topi itu," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.