Sukses

Densus 88 Masih Dalami Rencana NII Sumbar Lengserkan Jokowi Sebelum Pemilu 2024

Densus 88 masih mendalami rencana kelompok Negara Islam Indonesia (NII) jaringan Sumbar yang diduga ingin melengserkan pemerintahan Presiden Jokowi sebelum Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih mendalami rencana kelompok Negara Islam Indonesia (NII) jaringan Sumatera Barat (Sumbar) yang diduga ingin melengserkan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelum Pemilu 2024.

"Jadi kalau bagaimana caranya itu kita akan dalami lagi cuma belum bisa kita share dulu ya sekarang," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar, Jakarta, Rabu (20/4/2022).

Menurut dia, informasi rencana pelengseran itu didapat usai 16 anggota kelompok NII jaringan Sumbar diamankan Densus Antiteror 88, beberapa waktu lalu. Belasan orang ini mendapatkan informasi itu dari seorang atasannya.

"Mereka juga cuma mendapatkan keterangan seperti itu dari atasannya (NII) atau dari seseorang ya. Caranya itu adalah masih disembunyikan atau masih belum dijelaskan ke mereka dari petinggi yang lainnya atau ketua yang lainnya," ungkap Aswin.

Dia menuturkan para tersangka yang ditangkap Densus 88 di Sumbar ini hanya anggota NII di tingkat kecamatan. Sementara, petinggi-petingginya belum ditangkap.

"Kita belum sampai kepada tingkat tinggi yang ditangkap ini masih pada tingkatan kecamatan ternyata," jelas Aswin.

Meski demikian, lanjut dia, Densus 88 masih berupaya untuk memetakan struktur kelompok teroris NII ini agar dapat menjaring para petingginya.

"Setelah pemeriksaan ini baru kita dapat semua istilahnya gambaran struktur cuman dia itu terputus mereka juga tidak mengetahui siapa yang diatas dia. Hanya melalui seseorang sebagai istilahnya link yang sekarang lagi kita cari juga," kata Aswin.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Potensi Ancaman yang Diduga Dilancarkan Jaringan NII Sumbar

Sebelumnya, Sebanyak 16 anggota kelompok NII (Negara Islam Indonesia) jaringan Sumatera Barat (Sumbar) diamankan Densus 88 Antiteror, beberapa waktu lalu. Dari pemeriksaan, terungkap jaringan tersebut berupaya melengserkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum Pemilu 2024.

"Dari barang bukti yang ditemukan menunjukkan sejumlah rencana dipersiapkan upaya melengserkan pemerintah berdaulat sebelum Pemilu 2024," kata Aswin dalam keterangannya, Senin (18/4).

Selain itu, mereka tengah mempersiapkan senjata tajam (golok) dan juga mencari pandai besi. "Terdapat potensi ancaman," katanya.

"Adapun temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka."

Berikut sederet potensi ancaman teror dari jaringan NII Sumatera Barat:

1.Memiliki keinginan untuk mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi Syariat Islam secara kaffah.

2. Memiliki niat untuk menggulingkan pemerintahan yang sah apabila NKRIsedang dalam keadaan kacau/chaos.

3. Melakukan berbagai kegiatan i’dad (persiapan serangan teror) secara rutin.

4. Merencanakan persiapan logistik serangan teror berupa senjata tajam (golok) serta produsen senjata tajam (pandai besi).

5. Melakukan perekrutan anggota secara masif di wilayah Sumatera Barat dengan melibatkan anak-anak di bawah umur.

6.Memiliki hubungan dengan kelompok teror di wilayah Jakarta,Jawa Barat,danBali.

 

 

 

 

3 dari 4 halaman

Soal Klaim Jutaan Pengikut

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih memastikan soal klaim adanya jutaan anggota kelompok teroris Negara Islam Indonesia (NII) jaringan Sumatera Barat (Sumbar). Usai diamankan 16 orang beberapa waktu lalu.

"(Akan didalami) seperti klaim bahwa ada jutaan pengikut NII kita juga gak tau siapa yang jutaan ini dari mereka seperti itu. Memang kita akan coba dalami satu persatu," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, dikutip Rabu (20/4).

Aswin mengatakan jika klaim jutaan anggota itu didapat dari pimpinan tingkat kecamatan yang diamankan beberapa waktu lalu. Dimana, disebut setiap kecamatan memiliki ribuan anggota.

"Iya. Itu kan dari si ketuanya kalau saya bilang atau ketua kecamatan itu yang menyatakan bahwa mereka punya anggota sekian 1.200 sekian. Kemudian kita crosscheck dalami nah itu hasilnya akan berkembang," sebutnya

Kendati begitu, Aswin tidak bisa menjabarkan lebih lanjut cara mereka untuk melakukan observasi sampai monitoring terhadap para Anggota aktif NII. Dia pun mengimbau untuk masyarakat tidak bergabung dengan kelompok tersebut.

"Kita tentu harapkan dengan adanya penangkapan atau penegakan hukum ini segera menghentikan dan meninggalkan ajaran dan kelompoknya ini," katanya.

Meski klaim banyaknya anggota tersebar di Sumbar, Aswin menuturkan untuk saat ini sudah banyak juga gerakan masyarakat yang menggelar seminar moderat untuk meningkatkan toleransi.

"Sekarang fenomena yang penting diangkat adalah bahwa berbondong- bondong masyarakat di sana baik dari kalangan tokoh pemuda, tokoh adat, melakukan kegiatan yang moderat lebih moderat. Bikin seminar untuk menolak sehingga seperti suatu tok untuk masyarakat disana ternyata ada ya yang kaya gini," imbuhnya.

"Sekarang mereka banyak melakukan kegiatan-kegiatan maupun pencerahan untuk meninggalkan atau untuk menolak ajakan-ajakan NII itu," tambahnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Penangkapan 16 Anggota NII

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap 16 anggota kelompok teroris NII yang tersebar di Sumbar. Mereka ditangkap di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Tanah Datar, selama Maret 2022.

"Maret 2022 telah dilakukan penegakan hukum terhadap 16 orang anggota jaringan Negara Islam Indonesia (NII)," kata Kabagbinops Densus 88, Kombes Aswin Siregar dalam keterangannya, Senin (18/4).

Aswin mengatakan dari penangkapan terhadap 16 anggota NII Sumbar, terkuak pola mereka dalam merekrut anggota-anggota baru di mana bisa mencapai ribuan di berbagai tingkatan wilayah.

Wilayah organisasi NII di Sumbar memiliki struktur mulai pada tingkatan cabang, kecamatan, hingga CV (istilah NII) IV/Padang dengan anggota mencapai 1.125 anggota, dengan 400 anggota aktif.

"Di mana sekitar 400 orang di antaranya merupakan personel aktif dan selebihnya non-aktif (sudah berbai’at namun belum aktif dilibatkan dalam kegiatan NII) yang sewaktu-waktu bisa diaktifkan apabila perlu," sebutnya.

Selanjutnya, Awsin mengatakan dari pola perekrutan berjenjang NII Cabang IV/Padang yang terbagi dalam 5 ranting/ UD yang masing-masing berhasil menghasilkan anggota sekitar 200 orang.

Adapun dari jumlah total di Sumatera Barat, tercatat ada sekitar 833 orang tersebar di Kabupaten Dharmasraya dan 292 orang berada di Kabupaten Tanah Datar.

"Proses perekrutan anggota NII juga digelar secara terstruktur dan sistematis. Untuk bergabung menjadi ‘warga’ NII, seseorang harus melalui 4 (empat) tahap perekrutan yang disebut ‘pencorakan’, yaitu P1 (Pencorakan 1), P2, PL/P3, dan P4," tuturnya.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.