Sukses

Hasil Survei Unggul Saat Dipasangkan dengan Anies, AHY: Bagian dari Suara Rakyat

Dalam survei SMRC, peluang menang Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres-cawapres Pemilu 2024 paling besar.

Liputan6.com, Jakarta - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan peluang menang Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres-cawapres Pemilu 2024 paling besar dibandingkan pasangan calon lain.

Menanggapi hal tersebut, AHY menyatakan hasil survei itu bagian dari suara rakyat. "Saya pribadi melihat ini merupakan bagian dari suara rakyat," kata AHY dilihat dari Youtube Demokrat, Senin (18/4/2022).

"Itu adalah kehendak atau pun aspirasi masyarakat berdasarkan hasil survei. Segala sesuatunya dalam politik itu mungkin saja," sambung AHY.

AHY menyebut perkara capres-cawapres untuk 2024 masih sangat dinamis dan bisa ada kejutan kapan saja. "Saya lihat ini memang akan terus dinamis ya, dan itu merupakan simulasi-simulasi yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei," ucap putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Selain itu, lanjutnya, sebelum bicara nama capres, Demokrat harus lebih dulu fokus pada presidential threshold (PT) 20% dan mematangkan koalisi parpol. Baru setelah memenuhi syarat untuk maju dalam Pilpres 2024, Demokrat bisa fokus menatap capres-cawapres.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Presidential threshold (PT) 20%

"Terkait dengan pilpres maka harus terlebih dahulu kita pahami yang terlebih dahulu harus dipenuhi adalah koalisinya. Presidential threshold (PT) 20% ini tentu mempersyaratkan kami semua partai politik, termasuk Partai Demokrat untuk membangun partai koalisi, tahapannya baru sampai di sana," ujarnya.

AHY mengaku tak mau berandai-andai bicara paslon sebelum ada tiket koalisi parpol yang pasti. "Karena kalau berandai-andai dengan pasangan A dan B misalnya, sedangkan tiket koalisinya belum mencukupi rasanya juga tidak bisa berbicara lebih jauh lagi," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.