Sukses

Pemprov Banten Tetapkan Kawasan BSD Serpong KEK Pendidikan

Setelah Monash University berdiri, bakal hadir pula Universitas Internasional lain di BSD Serpong.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Banten telah menetapkan wilayah Serpong tepatnya di kawasan BSD Kabupaten Tangerang, sebagai kawasan ekonomi khusus pendidikan, beberapa kampus ternama telah berdiri di kawasan ini.

“Pak Gubernur menandatangani penetapan wilayah Serpong sebagai KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Pendidikan,” kata Tabrani usai menghadiri Pembukaan Monash University Kampus Indonesia di Green Office Building BSD Serpong, Kabupaten Tangerang, Kamis (14/4/2022).

Tabrani mengaku dirinya menyambut baik hadirnya Monash University Kampus Indonesia di BSD Serpong, Kabupaten Tangerang.

“Nantinya, setelah Monash University, bakal hadir pula Universitas Internasional lain ke Serpong. Hal ini juga sudah dikonfirmasi oleh pengelola Sinar Mas Land,” kata Tabrani yang dikutip dari Antara.

Dikatakan Tabrani, dengan penetapan BSD Serpong sebagai KEK Pendidikan nantinya akan semakin menguntungkan Provinsi Banten. Karena bakal banyak Universitas Internasional lainnya yang akan hadir di Provinsi Banten. Saat ini, di Provinsi Banten ada 92 Pertguruan Tinggi dengan rincian 2 Perguruan Tinggi negri dan 90 Perguruan Tinggi swasta

Menurut Tabrani, dengan hadirnya Universitas Internasional di Provinsi Banten seperti Monash University, menjadikan biaya kuliah semakin efisien. Para mahasiswa tidak perlu ke luar negeri namun cukup datang ke Serpong untuk kuliah di Universitas Internasional.

“Ini suatu hal yang luar biasa, di Provinsi Banten ada Universitas Internasional seperti Monash University,” pungkasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kolaborasi Institusi Pendidikan

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Makarim mengatakan, salah satu misi Presiden Jokowi dalam pendidikan, salah satunya adalah menginginkan banyaknya kolaborasi institusi pendidikan Indonesia dengan institusi pendidikan global. Kolaborasi pendidikan menjadi salah satu jembatan terkuat dalam membangun hubungan internasional untuk membangun ekonomi

“Selamat dan sukses atas pembukaan Monash University Kampus Indonesia,” katanya.

Menurut Nadiem, Gedung Monash University Kampus Indonesia mencerminkan model pendidikan abad 21. Kampus cukup fleksibel, serba modular, tidak ada sekat antar prodi, dan hybrid learning.

3 dari 4 halaman

Buka Prodi Baru

Nadiem Makarim sebelumnya juga mendorong perguruan tinggi untuk membuka program studi baru yang sejalan dengan kebutuhan zaman. Hal ini disampaikan dalam acara Dies Natalis Universitas Andalas (Unand), Senin (13/9/2021).

Hal itu menurutnya ditujukan untuk meningkatkan inovasi di lingkungan kampus.

"Saya juga berharap Bapak Ibu di Unand akan menghadirkan beragam inovasi yang dapat mendorong peningkatan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa. Cara yang pertama adalah mengembangkan lebih lanjut program Kampus Merdeka yang sesuai dengan profil akademik Unand," kata Nadiem.

"Cara kedua adalah membuka prodi-prodi baru dengan bidang ilmu yang relevan dengan kebutuhan zaman," sambungnya.

Nadiem menerangkan, pihaknya memberikan kemudahan bagi kampus yang hendak membuka prodi-prodi baru.

 

4 dari 4 halaman

Transformasi Kebijakan

"Kami melakukan transformasi untuk kebijakan PT di mana kampus dimudahkan untuk membuka prodi baru. Sehingga saya berharap Ibu dan Bapak dapat memanfaatkan kesempatan ini," pesannya.

Nadiem Makarim melalui Program Kampus Merdeka memberikan otonomi bagi perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS) untuk membuka atau mendirikan program studi (prodi) baru.

Otonomi ini, kata Nadiem, diberikan jika PTN atau PTS tersebut memiliki akreditasi A atau B, dan telah melakukan kerja sama dengan organisasi dan atau universitas yang masuk dalam QS Top 100 World Universities.

"Pengecualian berlaku untuk program kesehatan dan pendidikan. Dan seluruh prodi baru akan otomatis mendapatkan akreditasi C," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.