Sukses

Jokowi Diminta Evaluasi Menteri yang Suarakan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

Jokowi diminta mengevaluasi menteri yang membuat suhu politik kian panas, terutama yang melempar wacana penundaan pemilu sampai memperpanjang masa jabatan Presiden.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo alias Jokowi diminta mengevaluasi menteri yang membuat suhu politik kian panas, terutama yang melempar wacana penundaan pemilu sampai memperpanjang masa jabatan Presiden.

Adapun menteri-menteri yang sempat mewacanakan ini adalah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, serta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Pernyataan soal penundaan Pemilu 2024 yang bertentangan dengan konstitusi ini akan membuat suhu politik semakin memanas," kata Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar-Puan (LGP), Mochtar Mohamad dalam keterangannya, Kamis (14/4/2022).

Karena itu, Presiden Jokowi bisa mempertimbangkan untuk diganti. "Kalau tidak, bisa jadi pak Jokowi mengalami turbulensi politik di tahun ini," jelas Mochtar.

Menurut dia, dalam beberapa waktu terakhir suhu politik di Indonesia memanas dengan adanya isu big data dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode. Akibatnya, sejumlah elemen mahasiswa melakukan aksi demo 11 April 2022.

"Hal ini dipicu tentang wacana Penundaan pemilu 2024 yang dilontarkan elit politik. Terlebih pernyataan salah satu Menko soal big data yang membuat situasi semakin meruncing," kata Mochtar.

Dia memprediksi jelang tahapan Pemilu 2024 yang akan dimulai pada Juni 2022 situasi akan semakin memanas dengan berbagai isu yang sengaja hendak membuat kegaduhan politik dan ekonomi dengan maksud tujuan tertentu.

"Pertengahan tahun analisa kami situasi politik makin panas dan kami LGP akan mengantisipasi itu," kata Mochtar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Demokrat Minta Disanksi

Sebelumnya, partai Demokrat meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk memberikan sanksi kepada para menteri yang mewacanakan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Adapun menteri-menteri yang sempat mewacanakan ini adalah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, serta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menuturkan, publik menuntut Jokowi bersikap tegas kepada para pembantunya untuk segera memberi sanksi.

"Publik kini menantikan sikap tegas Presiden Jokowi untuk menertibkan dan memberi sanksi tegas terhadap pembantu-pembantunya yang ikut aktif atau menjadi penggerak beredar dan berkembangnya wacana penundaan pemilu, penambahan masa jabatan presiden, dan presiden tiga periode," kata dia, Kamis (14/4/2022).

Terlebih, kata Kamhar, para menteri yang mewacanakan tersebut terang-terangan mendukung dan mencoba mengaplikasikan penundaan pemilu di publik.

"Jejak digital para pembantunya terkait dengan gerakan dan wacana ini sangat banyak," jelas dia.

Menurut Kambar secara etika dan moral para menteri tersebut sudah tak bisa dibenarkan.

"Secara etik dan secara moral telah cacat, oleh sebab itu tak ada alasan untuk tetap dipertahankan menempati jabatan publik," kata dia.

 

3 dari 4 halaman

DPR Tidak Mungkin Khianati Konstitusi

Ketua DPR RI Puan Maharani menjamin DPR tidak akan mengkhianati konstitusi untuk memperpanjang masa jabatan presiden. Ia menjamin, parlemen tidak akan melakukan amandemen UUD 1945 untuk menambah masa jabatan presiden.

Hal itu menanggapi tuntutan demonstrasi mahasiswa di DPR RI, Senin (11/4/2022). Puan mengatakan DPR hari ini buah reformasi yang didorong mahasiswa.

"DPR hari ini adalah buah dari reformasi yang didorong oleh teman-teman mahasiswa 24 tahun lalu. Jadi tidak mungkin DPR mengkhianati konstitusi dan amanat reformasi demi melanggengkan kekuasaan pihak-pihak tertentu," ujar Senin (11/4/2022).

Puan mengatakan, fraksi-fraksi di DPR, termasuk PDIP sudah berulang kali menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Ketua DPP PDIP ini pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan bergotong-royong menghadapi tantangan di masa transisi Covid-19.

"Mari kita satukan energi bangsa untuk bisa mengatasi tantangan ekonomi saat ini, agar kita semua bisa bersama-sama memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi transisi Covid-19 dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai momentum ini lepas karena hal-hal yang kontraproduktif," ujar Puan.

 

4 dari 4 halaman

Penegasan Jokowi Soal Pemilu 2024

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan tetap dilakukan sesuai jadwal yakni, 14 Februari. Jokowi meminta para menteri untuk menyampaikan penyelenggaraan pemilu kepada masyarakat.

"Saya kira sudah jelas, semua sudah tau bahwa pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024. Ini perlu dijelaskan," kata Jokowi dalam rapat terbatas Persiapan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024, sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (10/4/2022).

Hal ini agar tak muncul isu dan spekulasi bahwa pemerintah berupaya menunda Pemilu. Jokowi juga tak mau ada spekulasi beredar di masyarakat terkait adanya upaya untuk memperpanjang masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

"Jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan pemilu atau spekulasi perpanjangan masa jabatan presiden juga yang berkaitan dengan 3 periode," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.