Sukses

Debat Luhut Soal Presiden 3 Periode dengan Mahasiswa saat Kunjungi UI, Begini Lengkapnya

Selama pertemuan Luhut dengan Rektor UI, mahasiswa berdemonstrasi, sejumlah isu yang diangkat yaitu menuntut agar Luhut membuka big data yang disebut sebagai dasar bahwa masyarakat mendukung penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden.

Liputan6.com, Jakarta Kedatangan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ke Universitas Indonesia untuk memenuhi undangan Rektorat mendapat sambutan berupa unjuk rasa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI. 

Selama pertemuan Luhut dengan Rektor UI Ari Kuncoro yang berlangsung di Balai Sidang UI,  mahasiswa berdemonstrasi, sejumlah isu yang diangkat yaitu menuntut agar Luhut membuka big data yang disebut sebagai dasar bahwa masyarakat mendukung penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Puluhan mahasiswa yang berdemo juga membentangkan spanduk dan poster berupa kritik terhadap Luhut dan pemerintah. Mereka juga tampak mengibarkan bendera kuning.

Selang satu setengah jam di dalam Balai Sidang UI, Luhut keluar untuk menemui mahasiswa. Luhut yang keluar bersama Rektor UI dan sejumlah staf dan pengawal menjawab tuntutan yang diajukan. 

Luhut pun kemudian menjawab sejumlah pertanyaan mahasiswa dan berdepat dalam sejumlah hal. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanya Jawab Luhut dengan Mahasiswa

Berikut tanya jawab yang dilakukan mahasiswa bersama Luhut: 

 

Mahasiswa : Yang kita miliki akan kami jadikan sebagai alat pembebasan. Semangat kawan-kawan. Saat ini kita bertanya apakah ilmu pengetahuan yang kita miliki akan menjadi alat pembebasan atau alat penindasan. Bahwa hari ini kita ditunjukkan situasi-situasi dalam nasional maupun di UI, ilmu pengetahuan yang dimiliki dijadikan sebagai alat penindasan.

 

Mahasiswa : Bapak, kita berdiri disini untuk menjunjung tinggi demokrasi, kita berdiri disini untuk munjungjung tinggi aspirasi ui. Dan juga kepada bapak Ari Kuncuro, kita memang belum pernah bertemu, saya pun baru pertama kali melihat kehadiran rektor kepada massa aksi mahasiswa, kita sudah mengkaji betul, bagaimana statuta UI memiliki banyak masalah.

 

Luhut : Mau kalian apa, biar saya jawab?

 

Mahasiswa: Kita mau menyuarakan pak, yang pertama terkait wacana penundaan pemilu atau perpanjangan jabatan presiden, harus terus untuk ditegaskan oleh Pemerintah menolak wacana tersebut. Kita baca di media bahwa Bapak Luhut Binsar Pandjaitan menyuruh ketua partai untuk mewacanakan penundaan pemilu. Kita minta Bapak klarifikasi dan kita minta Bapak buka big data, apakah Bapak berani, Pak. Silakan, Pak!

 

Luhut: Siapa yang bilang saya minta presiden 3 periode?

 

Mahasiswa: Kita baca di media, Pak!

 

Luhut: Dengerin ya, jangan marah-marah. Saya tidak pernah mengatakan presiden 3 periode.

 

Mahasiswa: Berarti Bapak menolak wacana penundaan pemilu, Pak?

 

Luhut: Saya tidak pernah mengatakan presiden 3 periode. Yang pernah saya katakan, banyak di bawah itu minta pemilu ditunda. Kamu ngomong gini salah? Enggak kan.

 

Mahasiswa: Ada buktinya nggak, Pak? Ada datanya nggak? Buka big data! Atau Bapak yang minta?

 

Luhut: Dengerin, kan saya punya hak juga untuk tidak men-share sama kalian, tidak ada masalah kenapa harus ribut, kamu harus belajar berdemokrasi ke depan, bahwa kamu dengan istrimu, pacarmu saja bisa beda pendapat, tidak perlu emosional.

 

Mahasiswa: Tapi bapak pejabat publik, Pak?

 

Luhut: Saya punya anak juga mahasiswa, jadi kalian jangan emosional. Kalian dengerin juga, jadi saya mau bilang, kita itu beda pendapat silakan. Nanti dengan istrimu beda pendapat tidak harus berantem.

 

Mahasiswa: Kita sepakat mungkin kita berbeda pendapat dalam demokrasi, tapi Bapak pejabat publik, perlu mempertanggungjawabkan big data ke kita semua.

 

Luhut: Apa hak kewajiban saya mempertanggungjawabkan saya punya data?

 

Mahasiswa: Seakan-akan pejabat publik mengizinkan 3 periode, penundaan pemilu.

 

Luhut: Kamu berasumsi, tidak boleh. Sudah dijawab sama Presiden, Presiden sudah bilang pemilu tetap 14 Februari 2024.

 

Mahasiswa: Jadi apakah benar ada big data? Atau penundaan pemilu atas keinginan siapa?

 

Luhut : Saya bilang saya yang ngomong, nggak ada yang lain. Saya hanya sampaikan ada data begini.

 

Mahasiswa: Kita minta dibuka!

 

Luhut: Kalau sepakat saya nggak sepakat boleh kan? Kita boleh beda pendapat nggak?

Mahasiswa: Nah itu tujuan kita, Bapak harus buka data.

 

Luhut: Dengerin kamu, Anak Muda, kamu nggak berhak juga nuntut saya, karena saya juga punya hak untuk memberitahu.

 

Mahasiswa: Otoriter nih?

 

Luhut: Kalau otoriter saya nggak samperin kamu. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.