Sukses

Ketum PBNU Ingatkan Ulama Jadi Pengayom dan Mengasihi Umat

Ketum PBNU Gus Yahya menyebut ada nilai dasar dalam memaknai ulama, yang disampaikan oleh Imam Al Ghazali, yaitu ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan para ulama harus mampu mengayomi dan mengasihi umat. Karena mereka sejatinya adalah para cendekiawan yang mengemban tugas membimbing umat Islam menjalani kehidupan.

Oleh karena itu, Ketum PBNU yang populer dengan nama Gus Yahya mengajak para ulama tidak menciptakan kontroversi di tengah masyarakat yang kerap kurang bermanfaat untuk kepentingan umat.

"Dalam bahasa Arab Ta'rif, (kata) ulama yaitu sekelompok cendekiawan agama yang menekuni syariat Islam untuk membimbing umat," kata Gus Yahya saat memberi tausiah pada acara yang digelar Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya di Jakarta, Sabtu (9/4/2022)

Ia menyebut ada nilai dasar dalam memaknai ulama, yang disampaikan oleh Imam Al Ghazali, yaitu ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Ketaatan dan ketakwaan itu yang kemudian menjadikan seorang ulama tidak terjebak dalam kepentingan duniawi, karena mereka menjalani hidup untuk mendapatkan ridha Allah, kata Gus Yahya.

Dia juga mengingatkan umat Islam agar memilih ulama yang tepat untuk memperkuat keimanan.

"Dalam mencari guru atau ulama, selain memperhatikan aspek kognitif, juga perlu mengamati aspek rohani. Carilah guru yang mempunyai sanad (rujukan) kepada Rasulullah agar kita dapat belajar dengan jelas," kata Gus Yahya, seperti dikutip dari Antara.

Ia juga berpesan kepada umat Islam agar memilih ulama yang hidup dan pikirannya diabdikan untuk kemaslahatan umat, bukan untuk kepentingan duniawi dan pribadi.

"Jika ingin melihat ulama yang sesungguhnya, maka lihat (sikap) rahmahnya, kasih sayangnya kepada umat," kata dia lagi.

Gus Yahya memberi tausiah tentang Hakikat Ulama dan Keulamaan pada acara "Inspirasi Ramadhan" yang disiarkan oleh kanal YouTube BKN PDIP.

BKN PDIP selama Ramadhan tahun ini rutin mengundang sejumlah tokoh dan ulama untuk memberi siraman rohani dan membahas isu-isu keagamaan yang aktual.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ketum PBNU Sebut Momentum Ramadan Bisa Dipakai untuk Meneladani Gus Dur

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, momentum Ramadan kali ini bisa untuk meneladani apa yang telah dilakukan oleh almarhum KH Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur.

Adapun ini disampaikan dalam serial Inspirasi Ramadan 2022 bertajuk 'Inspirasi Keteladanan Gus Dur' yang ditayangkan melalui akun Youtube BKN PDI Perjuangan, Selasa (5/4/2022).

Dia pun sempat mendampingi Gus Dur sebagai juru bicara kepresidenan. Menurutnya, almarhum merupakan seorang tokoh intelektual besar yang dibentuk oleh keluasan pengetahuan dan pengalaman hidupnya. Gus Dur dinilai sebagai seorang penjelajah di dalam ilmu karena ia mempelajari semua ilmu tidak hanya terbatas pada wawasan-wawasan islam.

Gus Yahya juga menilai, Gus Dur ditempa dalam pengalaman hidup dimana ia berhadapan dengan berbagai macam krisis terkait masalah-masalah besar yang dialami oleh umat islam, oleh bangsa dan negara. Maka, Gus Dur kemudian terbentuk menjadi seorang pemimpin yang sungguh-sungguh mencintai bangsa, mencintai umat, dan mencinta kemanusiaan.

"Kesan yang saya dapatkan adalah saya yakin sekali beliau itu waliyullah (wali Allah). Itu yang paling mendalam dan cara yang paling singkat mendeskripsikannya ketiak saya mendampingi beliau di Istana," kata dia.

Gus Yahya mengenang Gus Dur sebagai guru ya g mendidik generasi muda untuk berkontribusi untuk bangsa.

"Gus Dur dengan wacana-wacana yang beliau bangun, dengan ketekunan beliau untuk membina anak-anak muda seperti saya, itu berhasil mengubah mindset saya dan kawan-kawan generasi saya untuk berpkir cara lain, daripada melawan untuk menghancurkan, kenapa kita tidak menyumbang, berkontribusi untuk menyempurnakan saja? Ini prinsip mendasar dari Gus Dur," kata dia.

3 dari 4 halaman

BNPT dan PBNU Bersinergi Tanggulangi Masalah Radikal Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus memperkuat dan memperkokoh sinergisitas dalam upaya penanggulangan terorisme di Tanah Air.

"Terima kasih kami bisa bekerja sama dengan PBNU. Hasil dari pertemuan ini akan ada kerja sama yang lebih konkret antara BNPT dan PBNU," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa 29 Maret 2022.

Hal tersebut disampaikan Kepala BNPT usai menyambangi Kantor PBNU Jakarta. Kedatangan Komjen Polisi Boy Rafli Amar disambut langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Pertemuan kedua pimpinan instansi tersebut membahas rencana kerja sama ke depan terutama dalam bingkai membangun peradaban Indonesia yang baik dan maju serta harmoni.

Boy menegaskan BNPT dan PBNU memiliki semangat yang sama dalam membangun peradaban Indonesia yang bebas dari paham radikal dan tindakan terorisme.

"Atas dasar itulah BNPT bersama PBNU sepakat saling bekerja sama untuk memperkokoh sinergisitas upaya penanggulangan terorisme maupun radikalisme di Indonesia," ujarnya yang dikutip dari Antara.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan salah satu prasyarat membangun peradaban Indonesia yang maju yaitu bebas dari paham radikal dan terorisme.

Untuk itu, sambung dia, kerja sama yang kuat dari segala pihak perlu terus dijalin demi penanggulangan terorisme di Tanah Air.

"Kami mendiskusikan upaya bersama BNPT dan PBNU untuk menanggulangi masalah radikal terorisme," kata Gus Yahya.

4 dari 4 halaman

Gus Yahya: PBNU Tak Pernah Putus Beri Dukungan untuk Palestina

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyerukan seluruh jamaahnya untuk mendoakan rakyat Palestina. Yahya berharap negara yang berkonflik dengan Israel terbebas dari segala kesulitan. 

"Nahdatul ulama akan menyerukan kepada seluruh jamaahnya untuk memanfaatkan bulan Ramadan yang suci ini, bulan yang Mustajabah bagi doa-doa, untuk khusus berdoa bagi masa depan rakyat Palestina dan terbebasnya rakyat Palestina dari segala kesulitan," kata Gus Yahya saat berdiskusi secara daring dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Minggu (27/3/2022). 

"Segala kesedihan yang sekarang di alami (rakyat Palestina) menuju martabat kemanusiaan yang lebih mulia dan masa depan yang lebih cerah," tambahnya. 

Menurut Gus Yahya mengatakan, sejak mulai munculnya masalah di Baitul Muqaddas atau antara rakyat Palestina dan Israel, NU selalu berada di pihak rakyat Palestina. 

"Dan selalu berupaya mencari jalan untuk bisa sungguh sungguh secara nyata membantu rakyat Palestina untuk memperoleh masa depan yang lebih baik," ungkap Yahya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.