Sukses

Survei Pilpres: Jokowi Masih Teratas, Anies dan Puan Pilihan Favorit

Menurut Reza, tingginya elektabilitas Jokowi membuat nama-nama besar selama ini menjadi turun. Prabowo dan Ganjar yang sebelumnya menembus 20 persen, merosot tajam.

Liputan6.com, Jakarta - Wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode terus bergulir. Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan elektabilitas Jokowi masih unggul sebagai calon presiden, mencapai 41,3 persen.

Sementara itu dalam simulasi beberapa pasangan capres-cawapres, Anies-Puan paling banyak dipilih, dengan elektabilitas sebesar 51,3 persen. Lalu bagaimana dengan nasib Prabowo, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil yang selama ini kerap merajai bursa capres?

"Di tengah wacana 3 periode, elektabilitas Jokowi masih teratas, sedangkan pasangan Anies-Puan menjadi pilihan favorit masyarakat,” ungkap peneliti indEX Research Reza Reinaldi dalam siaran pers di Jakarta, pada Kamis (7/4/2022).

Menurut Reza, tingginya elektabilitas Jokowi membuat nama-nama besar selama ini menjadi turun. Prabowo dan Ganjar yang sebelumnya menembus 20 persen, merosot tajam. Prabowo hanya 13,0 persen, sedangkan Ganjar turun lebih dalam menjadi tersisa 8,2 persen.

Penurunan juga dialami oleh Ridwan Kamil (5,0 persen), Sandiaga Uno (3,1 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (2,2 persen), Erick Thohir (2,0 persen), Tri Trismaharini (1,5 persen), Khofifah Indar Parawansa (0,8 persen), Giring Ganesha (0,5 persen), dan Mahfud MD (0,3 persen).

"Basis dukungan terhadap sejumlah tokoh tampak beririsan dengan Jokowi, misalnya Ganjar yang kerap diidentikkan dengan citra Jokowi,” Reza menjelaskan. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi Ganjar jika Jokowi kembali didorong maju nyapres untuk periode ketiga.

Sebaliknya dengan Anies Baswedan yang turun tidak terlalu dalam, kini sebesar 8,5 persen. Yang menarik, nama-nama yang biasanya di papan bawah mengalami kenaikan. Elektabilitas Puan Maharani mencapai 2,7 persen, Airlangga Hartarto 1,3 persen, dan Muhaimin Iskandar 0,2 persen.

"Anies menjadi pusat oposisi terhadap wacana Jokowi 3 periode, demikian pula dengan Puan sebagai figur kuat di tubuh PDIP yang menginginkan pemilu tetap digelar pada 2024 dan mempertahankan pembatasan masa jabatan presiden 2 periode sebagaimana diatur dalam konstitusi,” lanjut Reza.

Jika pada akhirnya upaya mengubah konstitusi melalui amandemen batal, pasangan Anies-Puan berpeluang kuat untuk memenangkan pertarungan elektoral pada 2024 mendatang.

"Memasangkan Puan dan Anies bisa menjadi simbol rekonsilisasi kekuatan nasionalis dan religius,” tutur Reza.

Pasangan Anies-Puan juga jauh lebih banyak mendapatkan dukungan dibandingkan pasangan yang lain dalam simulasi yang lain, seperti Anies-AHY (38,0 persen), Anies-Sandi (33,4 persen), Prabowo-AHY (30,4 persen), dan Anies-Airlangga (29,6 persen),

Anies-Puan juga lebih unggul daripada skenario yang selama ini diusung oleh PDIP dan Gerindra, yaitu Prabowo-Puan (27,8 persen). Sementara itu Ganjar paling kuat jika dipasangkan dengan Erick Thohir (25,2 persen) atau Airlangga (22,1 persen).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komunikasi dengan Parpol Lain

Kuatnya wacana Jokowi 3 periode dan tingginya elektabilitas Anies-Puan membuat Ganjar harus merumuskan ulang strategi dalam Pilpres 2024.

"Ganjar harus mulai membuka komunikasi dengan partai-partai politik di luar PDIP,” tegas Reza.

Selama ini Ganjar tampak lebih memilih bertarung di internal PDIP untuk dapat memenangkan tiket pencapresan. “Posisi lebih luwes ada pada tokoh-tokoh non-parpol, seperti RK yang lincah mencari dukungan dari partai-partai,” pungkas Reza.

Tercatat nama Ganjar dan RK masuk dalam penjaringan suara untuk Rembuk Rakyat yang diadakan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ganjar juga pernah ditawari oleh partai-partai seperti Golkar untuk maju dalam Pilpres 2024. 

Survei Index Research dilakukan pada 21-30 Maret 2022 terhadap 1200 orang mewakili semua provinsi, dipilih secara acak bertingkat, diwawancara secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.