Sukses

5 Sentilan Jokowi pada Menterinya soal Kenaikan Harga Minyak Goreng dan BBM

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyenteri menteri di jajaran kabinetnya. Kali ini terkait naiknya harga minyak goreng.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyenteri menteri di jajaran kabinetnya. Kali ini terkait naiknya harga minyak goreng.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu geram kepada menterinya karena tak memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait kenaikan harga minyak goreng tersebut.

Jokowi menegaskan tak ingin pemerintah dinilai tak melakukan apa-apa terhadap masalah yang dialami masyarakat.

"Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat enggak melakukan apa-apa. Tidak ada statement, tidak ada komunikasi harga minyak goreng sudah 4 bulan. Tidak ada penjelasan apa apa, kenapa ini terjadi," ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).

Tak hanya itu, Jokowi juga menyentil menterinya yang lagi-lagi tak memberikan penjelasan kepada rakyat soal alasan pemerintah menaikkan harga Pertamax.

"Pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa, mengenai ini. Hati-hati. Kenapa Pertamax (naik), ceritain dong kepada rakyat ada empati kita gitu loh. Enggak ada," terang Jokowi.

Berikut sederet sentilan Presiden Jokowi pada menterinya soal kenaikan harga minyak goreng dan Pertamax dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Sebut Empat Bulan Tak Ada Penjelasan ke Rakyat soal Minyak Goreng

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyentil menterinya karena tak memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait harga minyak goreng.

Jokowi tak ingin pemerintah dinilai tak melakukan apa-apa terhadap masalah yang dialami masyarakat.

"Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat enggak melakukan apa-apa. Tidak ada statement, tidak ada komunikasi harga minyak goreng sudah 4 bulan. Tidak ada penjelasan apa apa, kenapa ini terjadi," ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).

 

3 dari 6 halaman

2. Sentil Menteri Tak Jelaskan Naiknya Harga Pertamax

Selain minyak goreng, dia juga meminta menterinya menjelaskan alasan pemerintah menaikkan harga Pertamax. Jokowi mengingatkan menterinya untuk memiliki empati terhadap kesulitan yang dialami masyarakat.

"Pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa, mengenai ini. Hati-hati. Kenapa Pertamax (naik), ceritain dong kepada rakyat ada empati kita gitu loh. Enggak ada," ujar Jokowi.

"Yang berkaitan dengan energi enggak ada. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi," sambung Jokowi.

 

4 dari 6 halaman

3. Tegaskan Minta Menterinya Hati-Hati

Terlebih, Jokowi menuturkan, barang-barang kebutuhan pokok sudah mulai naik. Oleh sebab itu, Jokowi menekankan para menteri dan kepala lembaga hati-hati dalam mengambil setiap kebijakan.

"Seluruh yang hadir disini, anggota kabinet, menteri, kepala lembaga agar kebijakan yang diambil itu tepat. Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis, harus sensitif pada kesulitan-kesulitan rakyat," tuturnya.

 

5 dari 6 halaman

4. Jelaskan soal Kenaikan Harga BBM

Jokowi menyebut pemerintah tidak mungkin untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut dia, pemerintah sudah berupaya menahan agar harga BBM tidak naik, tapi terpaksa harga Pertamax dinaikkan, karena situasi yang tidak mudah sedang dihadapi Indonesia.

Jokowi mengatakan, fiskal dan moneter Indonesia sangat dipengaruhi oleh ekonomi global yang sedang bergejolak. Menurut dia, hampir semua negara mengalami kenaikan inflasi dan dampaknya ikut dirasakan masyarakat.

"Saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan, tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan. Enggak mungkin kita tidak menaikkan yang namanya BBM, enggak mungkin. Oleh sebab itu, kemarin naik Pertamax," kata Jokowi.

Dia menyampaikan, inflasi di Amerika saat ini sudah menyentuh angka 7,9 persen, dari yang biasanya di bawah 1 persen. Inflasi di Uni Eropa juga sudah masuk ke angka 7,5 persen, dari yang biasanya hanya 1 persen. Bahkan, inflasi di Turki menembus 54 persen.

"Kesadaran ini harus kita miliki dan dampak itu dirasakan betul oleh masyarakat saat kita turun ke bawah," ujarnya.

 

6 dari 6 halaman

5. Minta Menteri Waspada Harga Gas dan Pangan

Oleh sebab itu, Jokowi mengingatkan para menteri untuk terus waspada terhadap harga gas, energi, dan pangan. Hal ini agar pemerintah tak salah mengambil kebijakan untuk masyarakat.

"Selain rakyat hampir di semua negara sudah mengalami ini, kita, masyarakat kita, rakyat kita juga mulai merasakan dampaknya dari kenaikan inflasi, kenaikan energi, kenaikan harga bahan pangan," jelas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.