Sukses

Mendagri Larang Camat Gelar Buka Puasa Bersama dan Open House saat Lebaran

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melarang camat menggelar buka puasa bersama dan open house saat Lebaran 2022 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melarang camat menggelar buka puasa bersama dan open house saat Lebaran 2022 mendatang. Hal ini juga sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang melarang para pejabat negara menggelar buka bersama dan open house.

"Para pejabat negara termasuk camat, tidak boleh menggelar buka puasa bersama. Larangan itu juga berlaku untuk kegiatan open house pada lebaran mendatang," kata Tito dikutip dari siaran persnya, Senin (4/4/2022).

Dia mengingatkan ancaman penyebaran Covid-19 masih harus tetap diwaspadai, meski kasus terbilang membaik. Untuk itu, dia meminta para camat terus mengampanyekan disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat, terutama mengenakan masker.

"Saya minta khusus pandemi Covid-19 ini yang relatif sudah melandai, ini tolong rekan-rekan terus mengampanyekan (protokol kesehatan) 3M itu," ujarnya.

Khususnya, kata Tito, saat Ramadan dimana ada kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti salat berjemaah dan agenda buka puasa bersama. Kendati diizinkan, kedua kegiatan tersebut harus dilakukan dengan memenuhi ketentuan protokol kesehatan.

"Misalnya, disiplin menggunakan masker dan memperhatikan jumlah masyarakat yang terlibat," ucap Tito.

Dia menekankan melandainya kasus Covid-19, bukan berarti menunjukkan pandemi di Indonesia telah hilang. Namun, kondisi itu tetap menunjukkan bahwa kasus pandemi tetap ada.

"Sering saya sampaikan, penanganan pandemi Covid-19 ini kita harus tetap waspasa meskipun agak baik, low case doesn't mean no case," jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantu Pecepat Vaksinasi

Selain itu, Tito juga meminta para camat dapat membantu mempercepat vaksinasi di daerahnya masing-masing. Terutama, bagi masyarakat yang masuk kategori lanjut (lansia).

Langkah percepatan itu bisa dilakukan dengan mendatangi dari rumah ke rumah untuk mencari para lansia yang belum mengikuti vaksinasi. Termasuk, masyarakat yang memiliki kormobit.

"Yang masih bisa untuk divaksinasi menurut dokter, (segera) divaksinasikan," ucapnya..

Kemudian, para camat juga perlu mendukung pemberian vaksinasi booster atau dosis penguat. Dengan upaya ini, masyarakat yang level antibodinya telah menurun bisa naik kembali.

"Daerah yang antibodi masyarakatnya rendah dapat segera mempercepat vaksinasi," tutur Tito.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.