Sukses

Cara Mahfud Md Atasi Penyebaran Ujaran Kebencian di Ruang Digital

Menko Polhukam Mahfud Md menegaskan perlunya perhatian khusus pemerintah terhadap konten-konten yang memuat ujaran kebencian, bersifat misinformasi dan disinformasi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengajak semua pihak untuk ikut mengatasi penyebaran ujaran kebencian, konten negatif, dan hoaks di ruang digital. 

"Bahwa dalam mengatasi hal ini, pemerintah tak dapat bekerja sendiri," kata Mahfud dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (2/4/2022). 

Menurutnya diperlukan dukungan serta kerjasama dari berbagai pihak dalam penanganan dan pengelolaan narasi negatif, informasi hoaks, dan konten-konten ekstremisme kekerasan lainnya di ruang digital. 

"Oleh karenanya, atas nama Pemerintah Indonesia, saya menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif dan upaya bersama yang telah dilakukan Wahid Foundation, Google Indonesia, dan UNDP dengan membangun kapasitas cendekiawan Islam moderat," jelas Mahfud dilansir Antara, Sabtu. 

Dengan kapasitas dan kemampuan yang mumpuni, lanjut Mahfud, para cendekiawan akan menghasilkan dan menyebarkan pesan-pesan damai kepada masyarakat Indonesia. 

Dia juga menegaskan perlunya perhatian khusus pemerintah terhadap konten-konten yang memuat ujaran kebencian, bersifat misinformasi dan disinformasi, serta bernarasi negatif tanpa berdasarkan data dan fakta, yang marak ditemukan di ruang digital. 

Menurut Mahfud, konten-konten tersebut telah menggiring pemikiran bahkan membangun pemahaman yang salah di kalangan masyarakat terhadap suatu isu, yang pada akhirnya mengganggu persatuan bangsa dan stabilitas nasional. 

"Ketersediaan saluran penyebaran informasi yang timbul akibat perkembangan teknologi informasi telah merevolusi cara kita berkomunikasi dan cara masyarakat memperoleh sumber-sumber berita," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ruang Digital Kerap Abaikan Etika Publik

Ruang digital, kata dia, telah menjadi sumber informasi bagi masyarakat yang pada kenyataannya kerap mengabaikan etika publik. Bahkan tak jarang menjadi wadah penyebaran secara luas informasi hoaks dan berbagai konten negatif. 

Mahfud yakin hasil karya 10 komunitas Islam moderat yang telah diluncurkan pada 24 Maret 2022 lalu, akan menjadi informasi yang dapat melawan dan menghadapi konten-konten bermuatan ekstremisme kekerasan di ruang digital. 

Dia mengatakan pada Wahid Foundation, Google Indonesia, dan UNDP bahwa pemerintah akan terus mendukung upaya bersama tersebut. Nahkan ke depan tidak akan berhenti dengan hanya menghasilkan karya-karya positif, tetapi juga memikirkan soal jangkauan agar dapat lebih luas lagi. 

"Saya juga berharap kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat madani seperti ini terus diperkuat dalam menjaga ruang digital yang beragam, toleran dan damai," kata Menko Polhukam Mahfud Md. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.