Sukses

Kali Bekasi Kembali Tercemar Limbah, PDAM Hentikan Distribusi

Kondisi Kali Bekasi tercemar berdampak pada pendistribusian air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot, yang terpaksa dihentikan untuk sementara waktu lantaran air baku yang tercemar limbah.

Liputan6.com, Jakarta - Kali Bekasi kembali tercemar limbah dan mengeluarkan busa berwarna putih yang menutupi permukaan air. Aroma tak sedap juga menyembul keluar sehingga mengganggu kenyamanan warga sekitar.

Kondisi ini berdampak pada pendistribusian air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot, yang terpaksa dihentikan untuk sementara waktu lantaran air baku yang berasal dari Kali Bekasi tercemar limbah.

"Untuk saat ini pelayanan kami setop untuk Bekasi Barat, tidak ada pendistribusian," kata Asisten Manajer Humas Perumda Tirta Patriot, Rizky Sabilah, Sabtu (26/3/2022).

Akibat penghentian distribusi, sekitar 40 ribu pelanggan terdampak. Sementara untuk pelanggan wilayah Bekasi Utara, pihak PDAM Tirta Patriot masih melayani distribusi, namun dengan volume yang dikurangi.

"Untuk yang Bekasi Utara masih berjalan tapi kita menurunkan debit pendistribusian ke pelanggan," ujar Rizky.

Rizky mengaku belum mengetahui darimana asal limbah yang muncul sejak pukul 09.00 WIB itu. Saat ini pihaknya masih melakukan pengecekan sample air untuk mengetahui kandungan limbah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hulu Sudah Tercemar

"Mungkin dari hulunya sudah tercemar gitu. Jadi kan kami perbatasan Bogor dan Kota Bekasi, hulunya ada di Kabupaten Bogor. Untuk sana kan kami tidak bisa mengontrol," paparnya.

Lanjut Rizky, pihaknya akan bekerja sama dengan Perusahaan Jasa Tirta (PJT) untuk membuka saluran di Bendungan Ungul. Selain itu juga bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Bekasi untuk mengantisipasi pencemaran kembali.

"Kami berharap bisa bekerja sama lah. Karena di tahun 2021 juga sama sebabnya. Ya akhirnya pendistribusian air ke pelanggan terganggu, kami enggak bisa maksimal," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.