Sukses

Satgas Covid-19: Masih Ada 1.811 Desa/Kelurahan Kurang Patuh Pakai Masker

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 29 persen atau sekitar 1.811 desa/keluharan di Indonesia kurang patuh terhadap protokol kesehatan memakai masker.

Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 29 persen atau sekitar 1.811 desa/keluharan di Indonesia kurang patuh terhadap protokol kesehatan memakai masker.

Keluharan dengan kepatuhan pakai masker rendah terbanyak berada di Jawa Timur.

"Jawa Timur sebanyak 366 kelurahan," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/3/2022).

Aceh menyusul Jawa Timur dengan total kelurahan kurang mematuhi protokol kesehatan pakai masker sebanyak 288. Kemudian Jawa Tengah 227, Jawa Barat 140, dan Riau 137 kelurahan.

"Berkaca pada data tersebut, mari kita kencangkan kembali masker kita, rutin mencuci tangan, dan sebisa mungkin hindari kerumunan, dan menjaga jarak," kata WIku.

Dia mengingatkan, jangan sampai ketidakpatuhan menerapkan protokol kesehatan membuka ruang penularan Covid-19. Sehingga memicu kembali meningkatkan kasus yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

"Ingat, di masa adaptasi ini tanggung jawab pengendalian kasus lebih banyak porsinya di tangan masing-masing dari kita," kata Wiku.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Tingkatkan Pengawasan

Wiku meminta pemerintah daerah kembali meningkatkan pengawasan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di wilayahnya. Dia mengingatkan, jika ada masyarakat yang melanggar harus diberikan teguran.

"Saya mohon pemerintah daerah untuk kembali meningkatkan pengawasan prokes di wilayahnya. Segera berikan teguran bagi mereka yang melanggar dan targetkan peningkatan kepatuhan di wilayahnya masing-masing," katanya.

Wiku juga meminta pemerintah daerah meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 primer dan booster. Dia kemudian mengimbau masyarakat mendatangi sentra vaksinasi terdekat untuk melengkapi vaksinasi.

Mantan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini menegaskan, menjalankan protokol kesehatan saja tidak cukup untuk melindungi diri dari ancaman virus SARS-CoV-2.

"Ingat, booster dan protokol kesehatan adalah dua kunci tak terpisahkan," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.