Sukses

Cerita Pembalap MotoGP Pinjam Motor Polda NTB Demi Kejar Pesawat ke Italia

Pembalap Yamaha asal Italia ini terpaksa meminjam motor gede polisi demi mengejar jadwal penerbangan ke Italia, Senin, 21 Maret 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Ajang MotoGP Mandalika yang berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyisakan sejumlah cerita menarik dan unik bagi publik tanah air.

Dari mulai kemunculan pawang hujan di Sirkuit Mandalika, absennya Marc Marquez karena kecelakaan di sesi pemanasan, hingga tingkah pembalap MotoGP lain yang unik dan lucu. Salah satu kejadian unik lainnya dilakukan oleh Franco Morbidelli.

Pembalap Yamaha asal Italia ini terpaksa meminjam motor gede polisi demi mengejar jadwal penerbangan ke Italia, Senin, 21 Maret 2021. Franco Mordibelli meminjam moge yang dikenakan Aipda Lalu Dwi Prayitno, anggota Polri yang bertugas mengawal para rider dunia dalam perjalanan menuju Bandara Internasional Lombok.

"Saat itu saya dan rekan-rekan dari Satuan PJR Polda NTB diperintahkan untuk mengawal 13 rombongan rider MotoGP, yang akan kembali ke negaranya masing-masing menuju Bandara Internasional Lombok," ungkap Lalu dalam keterangannya dikutip Rabu (23/3/2022).

Lalu menceritakan awal mula kendaraan dinasnya digunakan oleh Franco Morbidelli. Dia menuturkan, saat momen kepulangan para rider dunia itu ke negaranya masing-masing, Franco Morbidelli datang terlambat.

Sehingga, Lalu ditugaskan untuk menunggu dan mengawal Morbidelli. Sementara 12 rider dunia lainnya sudah berangkat lebih dahulu dengan pengawalan satuan anggota Polda NTB.

"Morbidelli memang datang terlambat, sehingga 12 rombongan lainnya terpaksa mendahului ke Bandara dengan pengawalan buka tutup oleh rekan-rekan saya. Sementara saya diperintahkan untuk menunggu Morbidelli guna melakukan pengawalan selanjutnya," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mencoba Sensasi Motor Polisi

Tak lama setelah 12 rombongan pebalap dunia lainnya berangkat, Morbidelli pun muncul. Namun, saat Lalu hendak menugggangi kuda besinya, Morbidelli yang terlambat ini malah memerhatikan mesin motor gede milik Polda NTB yang ditunggangi Lalu.

Lalu merasa ketertarikan Morbidelli dengan motor gede itu lantaran memiliki merk mesin yang sama dengan motor balap Morbidelli. Menurut Lalu, saat itu Morbidelli meminta izin untuk mencoba sensasi menggunakan motor tersebut.

"Setelah saya izinkan dan Morbidelli bersiap mengendari moge itu, tiba-tiba ia meminta saya duduk di belakang untuk ia bonceng menuju hotel. Namun, saat itu saya bingung karena helm hanya ada satu. Untungnya saat di gerbang sirkuit Mandalika ada rekan saya yang memberikan helm jadi saat di jalan raya kami berdua menggunakan helm," bebernya.

Menurut Lalu, sebagai manusia normal dirinya merasa deg-degan karena dibonceng oleh pembalap kelas dunia. Selain deg-degan, dia juga mengaku bangga merasakan sensasi berkendara dengan Morbidelli.

3 dari 3 halaman

Pastikan Keselamatan Morbidelli

Meski demikian, sebagai aparat kepolisian dia juga harus memastikan keselamatan Morbidelli.

"Bangga karena bisa dibonceng oleh pembalap kelas dunia ini, tapi merasa deg-degan juga karena saya takut kalau terjadi sesuatu kepada Morbidelli, karena saya juga harus memastikan betul keselamatan, keamanan dan kenyamanannya," ucap Lalu.

Setelah tiba di hotel, morbidelli mengucapkan terimakasih, karena telah diberi kesempatan untuk merasakan sensasi mengendarai moge milik polisi. Selanjutnya, Morbidelli masuk hotel dan mengambil barang-barang dan keluar kembali menaiki mobil yang telah disiapkan untuk mengantarnya menuju Bandara dengan pengawalan dari Lalu dan rekan kepolisian lainnya.

"Kami kemudian melakukan pengawalan hingga bandara, alhamdulillah Morbidelli tiba tepat waktu dan tidak ketinggalan penerbangan menuju Italia. Ia juga sempat mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi kepada kami jajaran Kepolisian Indonesia yang telah banyak membantu para rider saat pegelaran event motoGP di Sirkuit Mandalika beberapa waktu lalu," ujar Lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.