Sukses

Airlangga Hartarto Minta Universitas Wajibkan Mata Kuliah Digitalisasi untuk Mahasiswa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, meminta universitas untuk menjadikan digitalisasi sebagai mata kuliah wajib untuk mahasiswa.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, meminta universitas untuk menjadikan digitalisasi sebagai mata kuliah wajib untuk mahasiswa.

Pasalnya, kata dia, dibutuhkan sekitar 500.000 taleta digital per tahun sampai dengan tahun 2030.

"Pemerintah melihat bahwa terjadi kebutuhan terhadap generasi-generasi yang mampu menguasai digital yang jumlahnya diperlukan sampai dengan tahun 2030 adalah 9 juta orang. Berarti 500 ribu per tahunnya," ujar Airlangga saat memberikan Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Sulawesi Selatan, Sabtu (12/3/2022).

"Oleh karena itu, saya mohon agar universitas itu juga bisa mendorong apapun fakultasnya, namun kurikulum terkait digitalisasi itu menjadi yang wajib diajarkan," sambungnya.

Dia mengatakan bahwa beberapa universitas dunia sudah menerapkan mata kuliah digitalisasi untuk semua mahasiswanya. Mereka belajar mengenal mesin las di laboratorium digital.

"Seperti di Tsinghua University, itu salah satu 'MIT'nya China. Mereka apapun jurusannya, mereka masuk dalam laboratorium digital. Artinya laboratorium digital itu termasuk untuk mengenal mesin bubut, mesin las, kemudian milling machine dan yang lain," kata Airlangga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bangun Coworking Space

Airlangga ingin universitas membangun sebuah coworking space sebagai laboratorium mahasiswa untuk berkumpul dan mencoba menciptakan inovasi seperti, aplikasi maupun software. Dengan begitu, para mahasiswa sudah bisa menjadi entrepreneur atau pengusaha sejak masa kuliah.

Dia lalu mencotohkan entrepreneur yang sukses membangun unicorn dari masa kuliah. Misalnya, Ahmad Zaky serta Muhamad Fajrin Rasyid yang merupakan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan sukses mendirikan BukaLapak sejak 2010.

"Nah ini contoh anak-anak muda mampu membuat unicorn dan saya berharap, dalam tiga empat tahun ke depan ada unicorn dalam Unhas," kata Airlangga.

Menurut dia, jumlah entrepreneur di Indonesia kurang dari 3,47 persen sementara negara maju minimal 5 persen. Oleh sebab itu, pemerintah mendorong para mahasiswa berinovasi dan menjadi entrepreneur.

"Jadi inilah yang harus kita dorong, apalagi Universitas Hasanuddin mahasiswanya ada 40 ribu. Ini kesemaptan yang luar biasa," ucap Airlangga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.