Sukses

Hindari Penggerebekan Polisi, Bandar Narkoba Kampung Bahari Pakai Petasan dan CCTV

Selain CCTV, petasan juga dijadikan sebagai media untuk memperingatkan kedatangan polisi di wilayah para bandar narkoba Kampung Bahari, dengan cara dibunyikan.

Liputan6.com, Jakarta - Para bandar narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, memanfaatkan CCTV untuk memantau dan mengamati situasi sambil berjaga-jaga apabila ada penggerebekan dari polisi.

"Mereka melengkapi diri dengan CCTV untuk memantau apabila ada petugas yang datang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, di Jakarta Utara, Rabu (9/3/2022).

Kamera pemantau sengaja dipasang di beberapa tempat-tempat ketinggian. Menurut Kombes Pol Endra Zulpan, bukan hanya itu cara para bandar narkoba menghindari penggerebekan polisi.

Petasan juga dijadikan sebagai media untuk memperingatkan kedatangan polisi di wilayah para bandar narkoba, dengan cara dibunyikan. Zulpan mengungkapkan ada pula kode-kode tertentu yang dimengerti sesama para bandar dan pengedar.

"Mereka nyalakan petasan apabila ada gangguan dari petugas akan dinyalakan, mereka akan tiarap," ujar dia.

Polisi menemukan sejumlah fakta terkait penggerebekan yang dilakukan di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (9/3/2022) pagi. Terungkap, tranksasi dan penyeludupan narkoba diatur sedemikian rapi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suasana Penggerebekan

Seperti halnya pada saat kehadiran 700 personel gabungan di Kampung Bahari. Zulpan menyebut, mereka berusaha menyerang untuk menghindar dari kejaran petugas. Bahkan, ada yang berusaha melompat dari lantai 3 sebuah kontrakan.

"Tapi berhasil kita amankan. Itu cara-cara mereka menghindari daripada tindakan kepolisian dalam rangka pemberantasan tindak pidana narkotika ini," jelasnya.

Dalam penggerebekan itu, sebanyak 26 orang diamakan. Pihaknya juga menyita narkotika berbagai jenis dan beberapa senjata tajam disita sebagai barang bukti dari hasil penggerebekan di Kampung Bahari.

Zulpan menyebut antara lain sabu seberat 350 gram, 1500 butir ekstasi dan ganja sintetis. "Banyak juga sajam di sini yang mereka (bandar dan penjual) miliki," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.