Sukses

Anies Imbau Keluarga untuk Responsif pada Lansia yang Belum Vaksinasi Booster

Anies mengatakan, lansia secara umum di Jakarta sudah mendapatkan vaksin 2 kali. Namun untuk vaksin ketiga, banyak para lansia yang belum memperolehnya.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pihak keluarga yang mempunyai lansia terpapar Covid-19 untuk sigap supaya melarikan mereka ke rumah sakit. Pasalnya menurut Anies, lansia merupakan salah satu kelompok rentan yang berisiko tinggi mengalami gejala berat akibat infeksi Covid-19.

"Kemudian bila terjadi keterpaparan khususnya di lansia untuk responsif dibawa ke fasilitas kesehatan. Kita memang menyaksikan dua bulan ini Omicron itu penularannya tetapi gejalanya relatif terkendali," kata dia di Jakarta, Selasa (8/3/2022).

Anies juga mengajak lansia untuk mengikuti vaksinasi dengan vaksin booster. Anies minta peran keluarga untuk mendorong vaksinasi booster kepada mereka.

"Saya mengimbau kepada semua masyarakat untuk responsif terutama pada lansia, yang belum booster pada lansia dorong untuk melakukan vaksinasi booster. Karena lansia secara umum di Jakarta sudah mendapatkan vaksin 2 kali. Tapi vaksin ketiga untuk lansia para keluarga tolong untuk responsif," pintanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Animo Kecil Dibanding Pertama dan Kedua

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menyampaikan bahwa minat warga Jakarta untuk menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga cukup kecil. Animo penerima vaksin dosis ketiga tidak lebih baik dibandingkan dosis pertama dan kedua.

"Booster kita ini animonya belum setinggi seperti vaksin primer, vaksin dosis 1 dan 2," kata Widya di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/3).

Dia beralasan, minimnya animo warga Jakarta untuk menerima vaksin dosis ketiga karena warga cenderung memilih vaksin merek tertentu.

Padahal, kata Widya, stok vaksin di Jakarta merupakan distribusi langsung dari Kementerian Kesehatan. Sehingga, menurutnya tidak ada kapasitas Pemprov DKI menentukan stok merek vaksin tertentu.

Ia pun meminta agar warga tidak memilih-milih merek vaksin tertentu, dan segera mendatangi sentra vaksin untuk mendapatkan dosis ketiga.

"Ada warga yang memilih jenis vaksin tertentu. Kami kan vaksinnya mendapatkan dari Kemenkes, dan semua vaksin yang beredar sudah sudah direkomendasikan aman. Jadi kita jangan membeda-bedakan jenis vaksin," imbaunya.

Widya kemudian merujuk laporan Ministerio de Salud, Chile, 2021, bahwa manfaat AstraZeneca lebih unggul dibandingkan Pfizer.

Dalam laporan itu, kata Widya, booster menggunakan vaksin AstraZeneca efektif mencegah gejala apabila terpapar Covid-19 sebanyak 93 persen, sedangkan vaksin Pfizer sebesar 90 persen. Selain itu, booster menggunakan vaksin AstraZeneca juga efektif mencegah rawat inap apabila terpapar Covid-19 sebesar 96 persen, sedangkan vaksin Pfizer sebesar 87 persen.

"Untuk itu, bagi seluruh masyarakat Jakarta, mari manfaatkan kesempatan dan ketersediaan vaksin saat ini di fasilitas-fasilitas kesehatan maupun sentra vaksinasi yang tersebar di berbagai wilayah. Ayo vaksin, lindungi diri dan sekitar,” ajaknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.