Sukses

Jumlah Terkini Korban Banjir di Kota Serang Banten

Selain itu, dua orang masih dinyatakan hilang dalam musibah banjir di Kota Serang ini.

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di Kota Serang, Provinsi Banten, bertambah. Sebelumnya masih dua orang, kini bertambah jadi tiga orang.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, data ini berdasarkan hasil kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang hari ini pukul 16.00 WIB.

"Tiga orang warga dilaporkan meninggal dunia," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (2/3).

Sementara itu, dua orang dinyatakan hilang. Tercatat ada juga 2.413 KK yang tinggal di 2.413 rumah terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 50 hingga 200 sentimeter.

BPBD Kota Serang mencatat, wilayah yang masih terendam banjir meliputi Kelurahan Lontar Baru, Kelurahan Serang, Kelurahan Kagungan dan Kelurahan Kota Baru di Kecamatan Serang.

Kemudian Kelurahan Kasemen, Kelurahan Terumbu dan Kelurahan Kasunyatan di Kecamatan Kasemen. Selanjutnya Kelurahan Drangong dan Kelurahan Umbul Tengah di Kecamatan Taktakan.

Berikutnya adalah Kelurahan Cipocok Jaya, Kelurahan Banjar Agung, Kelurahan Panancangan, Kelurahan Banjar Sari dan Kelurahan Tembong di Kecamatan Cipocok Jaya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banjir Sudah Mulai Surut

Berdasarkan pantauan tim BPBD Kota Serang, kondisi banjir saat ini masih bertahan. Namun tingi air di Kelurahan Lontar Baru dan Kelurahan Serang sudah mulai surut.

Sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir tersebut, tim BPBD Kota Serang bersama lintas instansi terkait dan relawan terus melakukan langkah-langkah yang berorientasi pada penyelamatan, evakuasi warga dan pemenuhan kebutuhan dasar.

Sementara itu, kebutuhan dasar yang mendesak antara lain makanan siap saji, pakaian dewasa dan anak-anak yang masih layak pakai, selimut, obat-obatan/P3K, perlengkapan mandi, popok bayi dan pembalut wanita.

Reporter: Titin Supriatin/Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.