Sukses

Banjir di Serang Banten, 79 Gardu Listrik Dipadamkan

Banjir melanda tiga wilayah di Provinsi Banten, yakni Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon. PLN pun memutuskan aliran listrik di area terdampak banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang melanda Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon sejak pukul 03.34 WIB dini hari, Selasa (1/3/2022) berdampak pada pemadaman listrik di beberapa wilayah Banten.

Pemadaman listrik dilakukan terutama di Unit Layanan Pelanggan (ULP) Anyer, ULP Serang, dan ULP Cilegon. Langkah ini dilakukan karena beberapa gardu dan jaringan listrik tergenang air akibat banjir.

Manajer UP3 Banten Utara, Aep Saepudin mengatakan, pihaknya melakukan pemadaman lantaran mengutamakan keselamatan masyarakat dari bahaya setrum listrik saat banjir.

"PLN terus bersiaga memantau sistem kelistrikan pada daerah terdampak. Kami terus memantau kondisi lapangan sejak cuaca ekstrim terjadi, sisa pelanggan yang masih padam akan secara bertahap dinormalkan apabila kondisi di lokasi banjir sudah aman," tutur Aep, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/3/2022).

Menurutnya, jika semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering, maka gardu siap diaktifkan lagi. Untuk saat ini, seluruh pelanggan UP3 Banten Utara yang terdampak padam sudah seluruhnya menyala.

Wilayah di Anyer dan Serang yang belum menyala di antaranya Kawasan Perumahan Patma Raya, Perumahan Taman Puri, Kampung Cikulur, Kampung Taman Sari, Kampung Singandaru, Kampung Eksodan, Kampung Ciseke, Kampung Kebon Sayur, dan Kampung Kalumpang.

"Saat ini PLN UID Banten berfokus pada percepatan pemulihan kelistrikan saat banjir. Sebanyak 79 unit Gardu Distribusi terdampak padam, dengan 8 penyulang dan 18.282 pelanggan padam," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Diimbau Matikan Listrik saat Banjir Masuk Rumah

Petugas PLN terus bersiaga dalam memonitor kondisi banjir di lapangan. PLN terus memantau perkembangan situasi di lokasi-lokasi yang terdampak maupun berpotensi banjir.

PLN juga berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk mengambil langkah sigap saat banjir terjadi.

Warga diimbau mematikan listrik melalui MCB ketika air banjir sudah masuk ke dalam rumah. Hal itu dilakukan untuk menghindari bahaya tersetrum listrik.  

“Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui Contact Center 123 atau melalui aplikasi PLN Mobile,” kata Aep. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.