Sukses

Doni Monardo Dorong Pensiunan TNI AD Jadi Wirausaha

Ketum PPAD Doni Monardo bersama sejumlah pensiunan TNI AD berkunjung ke wisata Senjakala Village milik mantan Gubernur Jawa Tengah, Letjen TNI Purn Bibit Waluyo.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD) Doni Monardo mengunjungi Lembah Tidar di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis 17 Februari 2022.

Kunjungan Doni dan rombongan untuk melihat dari dekat kebun pertanian serta objek wisata Senjakala Village milik mantan Gubernur Jawa Tengah, Letjen TNI Purn Bibit Waluyo.

Dia berharap bisa menindaklanjuti penawaran kerja sama pengelolaan lahan dari Letjen TNI Purn Bibit Waluyo. Lahan yang ada, harus diteliti dan dikaji secara cermat untuk mengetahui, jenis pohon apa yang cocok ditanam.

"Idealnya, haruslah jenis pohon yang memiliki nilai ekologis sekaligus ekonomis. Soal bibit pohon jangan khawatir,” kata Doni, dikutip dari siaran pers, Selasa (1/3/2022).

Menurut dia, PPAD Jawa Tengah harus memilih personel yang memiliki kapasitas, keterampilan, dan pengetahuan untuk melaksanakan kerja sama tersebut. Melalui peningkatan keterampilan anggota serta dukungan banyak pihak, diharapkan tidak lagi dijumpai persoalan-persoalan klasik menyangkut fasilitas rumah dan kesehatan para purnawirawan.

"Kuncinya wirausaha. Semangat entrepreneurship akan terus kami sosialisasikan," ucapnya.

Doni memuji keberhasilan Bibit Waluyo. Ia berharap, success story itu bisa menjadi teladan, terutama bagi pensiunan TNI AD lainnya. Terlebih, sampai berhasil menghidupi ratusan tenaga kerja.

"Sejatinya, pahlawan masa kini dan masa depan adalah yang bisa menciptakan lapangan kerja," tegas Doni Monardo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Asal-Usul Senjakala Village

Sementara itu, Bibit Waluyo mengisahkan asal-usul Senjakala Village yang mulai berdiri pada tahun 1998. Saat itu, dia baru saja melepas jabatan Danrem 043/Garuda Hitam, Lampung dengan pangkat kolonel.

Awalnya, ia hanya memiliki 1.000 meter persegi, lalu menjadi 2.000 meter persegi. Seiring berjalannya waktu, luas lahan bertambah menjadi 11 hektare. 

"Yang sudah digarap sekitar tiga hektare. Tempat ini memiliki sejarah panjang. Jangan dilihat hari ini," ujar Pangkostrad 2002-2004 itu.

Usaha tak selalu berjalan mulus. Dia pernah gagal saat memelihara sapi, kambing, hingga kolam ikan. Namun, Bibit Waluyo tak pantang menyerah dan terus mencoba.

"Jangan takut pensiun. Jangan berhenti bekerja. Harus tetap semangat," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.