Sukses

Harga Melonjak, Pedagang Daging Sapi di Bekasi Ancam Mogok Jualan

Meski harga daging saat ini di kisaran Rp 135 ribu per kilogram, namun para pedagang memastikan stok daging sapi masih cukup tersedia.

Liputan6.com, Jakarta Usai perajin tahu tempe, kali ini giliran pedagang daging sapi yang dikabarkan bakal menggelar aksi mogok jualan. Aksi ini dipicu harga daging yang terus merangkak naik dalam beberapa pekan terakhir.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak Polres Metro Bekasi berinisiatif menyambangi lapak pedagang sapi di Pasar Baru Cikarang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Polisi ingin memastikan kondisi lapak pedagang berjalan kondusif meski di tengah kenaikan harga daging. Ia juga mengimbau agar para pedagang mau membatalkan rencana aksi mogok, karena turut berdampak pada konsumen.

"Kita ingin memberikan pengamanan terhadap aktivitas para pedagang daging sapi agar tidak mogok berjualan," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Minggu (27/2/2022).

Menurutnya, aksi mogok tak hanya merugikan pedagang daging, tapi juga konsumen yang biasa menggunakan daging sapi untuk produknya atau dikonsumsi sehari-hari.

"Agar perekonomian bisa terus berjalan, dan kebutuhan masyarakat terhadap daging sapi bisa terpenuhi," imbuh Gidion.

Meski harga daging saat ini di kisaran Rp 135 ribu per kilogram, namun para pedagang memastikan stok daging sapi masih cukup tersedia.

"Ya memang lagi naik, tapi stok jualan mah ada terus, enggak berkurang," ucap Andi, salah satu pedagang daging sapi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Diminta Kendalikan Harga

Pria yang sudah belasan tahun berjualan daging itu mengaku belum mengetahui pasti terkait rencana aksi mogok yang kabarnya akan berlangsung selama lima hari.

"Kalau awalnya kan Senin ini (mogok), tapi ditunda. Jadi ya masih belum tahu kelanjutannya," ujar Andi.

Ia pun berharap pemerintah dapat mengendalikan harga daging sapi impor maupun lokal, sehingga tak mengalami kenaikan terus menerus. Terlebih daya beli masyarakat saat ini masih terbilang rendah akibat pandemi.

"Kalau harga naik kan otomatis penjualan menurun. Omset pedagang juga pastinya berkurang," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini