Sukses

Seperti Presiden Jokowi, PDIP Ingin Wujudkan Kemajuan untuk Aceh

Hal itu disampaikan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto ketika bersilaturahmi dengan Wali Nanggroe Aceh, Tengku Malik Mahmud Al Haythar di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar, Minggu (27/2/2022) malam waktu setempat.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal atau Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menekankan bahwa partainya berkomitmen mewujudkan kemajuan bagi masyarakat Nanggroe Aceh, seperti halnya Presiden Joko Widodo. 

Hal itu disampaikan Hasto ketika bersilaturahmi dengan Wali Nanggroe Aceh, Tengku Malik Mahmud Al Haythar di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar, Minggu (27/2/2022) malam waktu setempat.

"Setelah kami akan menindaklanjuti seluruh hal yang menjadi diskusi pada malam hari ini, dan PDI Perjuangan sebagai pengusung Presiden Jokowi tentu saja ingin terus mewujudkan kemajuan bagi masyarakat Aceh yang didasarkan oleh seluruh kultur dan keistimewaan dari Aceh," kata Hasto Kristiyanto dikutip dari siaran persnya, Minggu (27/2/2022).

Dalam pertemuan, dia menyampaikan salam dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk Wali Nanggroe. Hasto mengaku mendapat banyak sumber-sumber informasi tentang patriotisme, eksistensi dari Negara Republik Indonesia, hingga perjuangan masyarakat Aceh untuk Indonesia.

"Kami juga banyak dialog tentang bagaimana hakikat dari keseluruhan subtansi perdamaian yang dijalankan dan masih menyisakan berbagai hal yang harus dikomunikasikan, didialogkan dengan saling menghormati terhadap MoU Helsinki tersebut," jelasnya.

Adapun pertemuan berlangsung selama tiga jam dan dipenuhi suasana penuh keakraban. Usai bersantap malam, mereka sambil membahas sejumlah hal mengenai sejarah Aceh, MoU Helsinki dan Aceh ke depan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bertukar Cindera Mata

"Malam ini luar biasa bagi saya, saya dapat berdialog dengan Pak Sekjen dan rombongan. Kita membicarakan Aceh ke depan, dan juga kita bicarakan sedikit sejarah pergolakan Aceh. Bagaimana Aceh dan MoU Helsenki, bagaimana kita menyelesaikannya. Karena keistimewaan itu bisa berjalan agar pembangunan Aceh dapat berlangsung baik," tutur Tengku Malik Mahmud.

Di akhir pertemuan, Hasto dan Tengku Malik Mahmud, saling bertukar cindera mata. Hasto menyerahkan batik dan sejumlah buku antara lain buku berjudul Mustika Rasa, Peribahasa Nusantara: Mata Air Kearifan Bangsa, dan Merawat Pertiwi.

Sementara, Hasto menerima kupiah meukeutop dan siwah (yang levelnya lebih dari rencong), dan cap sikureung (lambang Wali Nanggroe). Dia pun disebut sebagai warga Aceh.

"Selamat sudah menjadi warga Aceh," ucap Wali Nanggroe sambil tersenyum saat menaruh kupiah ke kepala Hasto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.