Sukses

Jaga Keharmonisan Masyarakat, Ulama dan Tokoh Bangsa Diminta Setop Saling Lapor

Aktivis Eggi Sudjana berharap seluruh ulama dan tokoh bangsa tidak lagi melakukan aksi saling lapor, yang dinilai dapat mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivis Eggi Sudjana berharap seluruh ulama dan tokoh bangsa tidak lagi melakukan aksi saling lapor, yang dinilai dapat mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, belakangan ini tidak sedikit ulama yang melaporkan tokoh bangsa, begitu pula sebaliknya.

"Kalau ulama saling melapor dan dilaporkan, lantas siapa yang akan melanjutkan cita-cita bangsa ini ke depan dan siapa yang akan menjadi panutan," tutur Eggi sudjana dalam keterangannya saat acara dialog kebangsaan yang digelar oleh Forum Indonesia Muda Cerdas (FIMC) di Jakarta Pusat, Jumat (25/2/2022).

Menurut Eggi, jika aksi saling lapor itu terus berlanjut, maka tidak ada lagi ulama atau tokoh bangsa yang dapat dijadikan panutan oleh generasi muda. Jangan sampai pula aksi saling lapor tersebut dijadikan sentimen oleh kelompok tertentu yang memiliki kepentingan.

Para ulama dan tokoh bangsa diharapkan terus mengajarkan semua generasi muda berbagai hal baik dalam rangka merawat dan menjaga kebhinekaan di Indonesia.

"Islam tidak mengajarkan bunuh diri dan terorisme. Yang ada memberi kasih pada sesama, seperti membantu saudara yang sedang susah," kata Eggi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Ajarkan Terorisme

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Taufik Damas menambahkan, Islam tidaklah mengajarkan terorisme dan merusak kehidupan.

Ulama dan tokoh bangsa sejauh ini banyak terinspirasi dari Piagam Madinah, di mana salah satu hukum tertulisnya adalah menghormati satu sama lain.

"Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan untuk membuat Negara Islam, tetapi negara yang punya nilai-nilai keIslaman," ujar Taufik.

 

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.