Sukses

Pengaspalan Sirkuit Formula E Jakarta Ditargetkan Dilakukan Pekan Depan

Saat ini progres pembangunan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara adalah pengerjaan pondasi bagian atas. Selanjutnya akan dilakukan pengaspalan beton (hotmix)

Liputan6.com, Jakarta - Manajer Senior PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo menargetkan pekerjaan pembangunan konstruksi berupa pengaspalan beton (hotmix) pada lintasan atau sirkuit Formula E dilakukan pekan depan.

Pengaspalan beton sirkuit Formula E itu akan dilakukan setelah pengerjaan pondasi bagian atas jalan selesai.

"Sekarang masuk ke pekerjaan pondasi bagian atas atau base. Targetnya selama sepekan, sehingga pada pekan depan sudah masuk ke pekerjaan hotmix," kata Ari di kawasan proyek pembangunan sirkuit Formula E, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (24/2/2022).

Ari mengungkapkan, sejak awal Februari 2022 sampai hari ini banyak pekerjaan yang sudah selesai, mulai dari pemetaan dan pembersihan area, pembentukan badan jalan agar bentuk, tinggi, serta belokan jalan sesuai dengan yang telah dirancang.

Seperti dikutip dari Antara, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama juga mulai memproses pemadatan jalan dan pengerjaan pondasi bagian bawah lintasan Formula E.

Pada proses itu, dibutuhkan material berupa batu yang kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat pemadatan atau alat tandem roller berupa bambu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Teknologi Cerucuk Bambu

Dia menjelaskan, meskipun tanah dasar di kawasan sirkuit Formula E kurang bagus, tapi itu tidak bisa menjadi alasan pondasi jalan tidak kuat, karena tanah dasar ini sebetulnya masih bisa diperbaiki dengan teknologi cerucuk bambu.

"Kontraktor berupaya keras agar pengerjaan sirkuit itu sesuai rencananya yakni sebagai trek balapan mobil listrik Formula E," katanya.

Menurut dia, jika berbicara progres, maka pengerjaan sirkuit Formula E ini hanya sekitar 30 persen.

Ari menjelaskan, angka persentase progres yang dicapai tersebut dihitung dari berapa banyak pengerjaan yang dilakukan dibandingkan dengan total nilai kontrak, sehingga sangat bergantung dengan nilai rupiah di masing-masing item pekerjaan.

"Pekerjaan kami di sini, sekarang atau per hari ini sekitar 30 persen," kata Ari.

Misalnya, pekerjaan pengadaan material, pekerjaan saluran, dan lain-lain, itu dikonversikan ke dalam rupiah. Ketika dijumlahkan semuanya, maka didapat berapa rupiah total yang sudah dikerjakan.

Total pekerjaan itu kemudian diperbandingkan dengan berapa total nilai kontrak, sehingga diperoleh angka persentasenya.

 

3 dari 3 halaman

Dikerjakan Selama 54 Hari

Namun, dalam pengerjaan proyek pembangunan sirkuit itu, ada sejumlah pekerjaan yang memiliki nilai rupiah tinggi hanya karena menggunakan material-material yang bernilai tinggi, tapi ada juga pekerjaan yang rendah nilai rupiahnya, meski tingkat kesulitannya besar.

"Jadi, kalau kami bekerja 54 hari dengan nilai 100 persen, maka satu harinya harus mencapai kurang lebih sekitar dua atau 1,8 persen. Tapi karena ada nilai-nilai yang besar di belakang, maka yang di depan, dalam sehari mungkin hanya 1-1,5 persen, nanti bisa 2-2,5 persen," ujar Ari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.