Sukses

Jokowi: Tingkat Pengangguran Global Bisa Capai 207 Juta Orang di 2022

Presiden Jokowi mengungkapkan, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memproyeksi tingkat pengangguran global naik signifikan pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut sektor ketenagakaerjaan mengalami tantangan berat di tengah pandemi Covid-19. Dia mengungkapkan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memproyeksi tingkat pengangguran global naik signifikan pada 2022.

"Proyeksi ILO tingkat pengangguran global bisa mencapai 207 juta orang pada 2022, atau 21 juta orang lebih banyak dari 2019," kata Jokowi dalam Pembukaan ILO Global Forum for a Human-Centred Recovery from the Covid-19 secara virtual, Rabu (23/2/2022).

Dia mengatakan kondisi ini diperparah dengan laju pemulihan kesehatan dan ekonomi yang sangat beragam, antar negara dan kawasan. Adapun hal ini terjadi akibat perbedaan tingkat vaksinasi dan stimulus fiskal.

"OKI saya sangat mendukung arah pemulihan dunia kerja harus berorientasi pada manusia. Perlu keseriusan untuk jalankan global call to action for a human-centred recovery," ujarnya.

Jokowi pun membeberkan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung pemulihan dunia kerja berorientasi pada manusia. Pertama, dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi para pekerja serta menggencarkan vaksinasi untuk tenaga kerja dan keluarganya. "Di Indonesia, vaksin kita berikan gratis ke seluruh penduduk, termasuk kepada para pekerja," ucap Presiden Jokowi.

Kedua, kata dia, memperkuat perlindungan sosial bagi pekerja yang terkena dampak pandemi Covid-19. Jokowi menuturkan total ada 4,14 miliar orang atau 53,1 persen penduduk dunia yang tidak memiliki perlindungan sosial apa pun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Program Perlindungan Sosial

Dia menyampaikan pemerintah Indonesia telah memberikan sejumlah program perlindungan sosial bagi para pekerja dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Mulai dari, program keluarga harapan (PKH), Kartu Sembako, Bantuan Sosial (Bansos) Tunai, hingga subsidi listrik.

"Di Indonesia perlindungan sosial merupakan bagian penting program pemulihan eko nasional. Setidaknya Rp 186,64 T telah kami alokasikan untuk perlindungan sosial," jelasnya.

Ketiga, melakukan kerja sama untuk menciptakan lapangan kerja baru. Dia menilai keberpihakan dan inovasi diperlukan agar tercipta lapangan kerja yang lebih banyak.

3 dari 3 halaman

Daya Saing Pekerja

Keempat, memperkuat daya saing pekerja dalam menghadapi tantangan dunia pada masa mendatang. Jokowi menekankan pentingnya pemerintah maupun swasta rutin melakukan re-skkilling dan up-skilling kepada pekerja.

"Pendidikan literasi digital harus jadi prioritas agar pekerja kita bisa bertahan di tengah gelombang tranformasi digital," tutur Jokowi.

"Pemerintah Indonesia telah luncurkan Kartu Prakerja bagi para pencari kerja, maupun yang putus kerja, untuk peroleh keterampilan baru, atau buka potensi wirausaha," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.