Sukses

PSI Ingatkan Pemprov DKI soal Angka DBD yang Mengkhawatirkan

Menurut PSI, kasus Demam Berdarah di DKI Jakarta mulai tinggi. Setidaknya ada 777 kasus dalam waktu enam minggu.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi E DPRD DKI dari Fraksi PSI, Idris Ahmad, mengatakan angka Demam Berdarah Dengue (DBD) di DKI Jakarta sangat mengkhawatirkan. Menurutnya, Gubernur DKI Anies Baswedan harus memberikan perhatian khusus terhadap isu tersebut.

"Kami lihat tingginya kasus DBD di DKI Jakarta, sebanyak 777 kasus hanya dalam waktu enam minggu dari bulan Januari hingga 14 Februari 2022. Jakarta Barat paling parah, terus Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan," kata Idris dalam keterangan tulis, Selasa (22/2/2022).

"Ini perlu tinjauan langsung dari Gubernur Anies. Kami ingin beliau husnul khotimah, baik di akhir masa jabatan," ujarnya.

Idris meminta agar Pemprov DKI Jakarta untuk memperkuat tenaga kesehatan di setiap Puskesmas, ini penting bebannya sudah sangat tinggi. Dia mengatakan keterlibatan masyarakat merupakan faktor yang sangat krusial.

Selain itu, dia meminta petugas puskesmas bersama kader jumantik perlu lebih aktif melakukan edukasi dan terus mempromosikan potokol kesehatan menangkal Covid-19. Idris ingin Pemprov memastikan insentif kader jumantik turun tepat waktu dan peningkatan bagi mereka yang berkinerja baik.

"RT dan RW dorong untuk giatkan kembali kerja bakti pastikan juga OP RT/RW tepat waktu banyak yang bisa dikerjakan asal punya keberpihakan," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pencegahan DBD

Idris meminta agar Pemprov DKI dapat bergerak lebih cepat dalam pencegahan DBD. Dia mengatakan curah hujan yang masih tinggi selama beberapa minggu ke depan.

"Covid-19 masih bahaya, naik angkanya pada varian baru ini. Ditambah lagi, curah hujan makin makin beberapa waktu ini. Kami takut kita tidak siap," paparnya.

"Tenaga kesehatan kita kewalahan bahkan jatuh sakit. Kita harus punya rencana, jangan sudah jatuh, baru kita salah salahan. Dari sekarang, kita harus bersiap," tutur Idris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.