Sukses

Wapres Ma'ruf Akui Indonesia Perlu Perbaiki Kualitas Pendidikan

Wakil Presiden atau Wapres Maruf Amin berharap oganisasi keagamaan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden atau Wapres Ma'ruf Amin berharap oganisasi keagamaan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan di tanah air.

Salah satu organisasi yang dimaksud adalah Darud Da'wah Wal-Irsyad (DDI) dengan cabang di 17 provinsi, puluhan pondok pesantren, ribuan madrasah, dan 12 perguruan tinggi di berbagai daerah, membuatnya memiliki pengaruh kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Saya berharap, melalui semua institusi pendidikan di bawah naungannya, DDI dapat menjadi mitra pemerintah untuk terus memperbaiki mutu pendidikan bagi generasi penerus bangsa," ujar Wapres Ma'ruf saat membuka secara virtual Muktamar XXII DDI, Selasa (22/02/2022).

Apalagi, Wapres menyatakan, Indonesia memiliki pekerjaan rumah banyak untuk tingkatkan kualitas pendidikan.

"Harus kita akui, kita masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Indonesia. Pekerjaan ini menuntut kolaborasi banyak pihak, termasuk organisasi masyarakat di bidang keagamaan seperti DDI," terangnya.

Oleh sebab itu, Wapres mengharapkan tiga hal pokok yang dapat disumbangkan oleh organisasi keagamaan termasuk DDI. "Pertama, membangun masyarakat yang wasathiyyin yaitu masyarakat yang berfikir moderat. Moderasi beragama atau at-tawassuth atau bersikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrem kiri ataupun ekstrem kanan," ucap mantan Ketua MUI ini.

Dengan menerapkan nilai-nilai wasathiyah, sambung Ma'ruf Amin, perdamaian dalam kemajemukan di tanah air diharapkan dapat terpelihara dengan baik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sumbangan Organisasi Keagamaan

"Anugerah Allah SWT ini jangan sampai rusak karena paham-paham ekstrem, baik itu al ifrath atau golongan yang intoleran karena berlebihan dalam beragama, maupun al tafrith yaitu golongan yang apatis, tidak bersemangat dalam beragama dan berdakwah," terangnya.

Lebih jauh, Wapres menyebutkan hal kedua yang diharapkan menjadi sumbangan organisasi keagamaan adalah membangun generasi abidin yaitu generasi yang menjalankan ajaran agama sesuai dengan yang diperitahkan Allah SWT.

Adapun sumbangsih ketiga yang diharapkan dari organisasi keagamaan, kata Wapres, yakni membangun generasi al musta’mirin yaitu generasi yang mampu memakmurkan bumi, baik yang menyangkut aspek materiil maupun peradaban.

"Untuk memakmurkan bumi diperlukan adanya inisiatif-inisiatif di berbagai bidang, baik di bidang ekonomi, pertanian, perindustrian, perdagangan dan lain sebagainya, dan kuncinya ada pada sumber daya manusia yang unggul yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.