Sukses

DPR Minta Pemerintah Indonesia Beri Protes Keras ke India soal Larangan Hijab

Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengutuk keras larangan tersebut. Menurutnya, hal tersebut tak patut dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta India menjadi sorotan usai adanya aksi dan larangan siswi memakai hijab pada sejumlah sekolah yang awalnya terjadi di Negara Bagian Karnataka, yang kemudian meluas.

Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengutuk keras larangan tersebut. Menurutnya, hal tersebut tak patut dilakukan.

"Ini tidak sepatutnya terjadi karena melanggar hak-hak dasar manusia dalam hal keyakinan beragama," kata dia dalam keterangannya, Senin (21/2/2022).

Ketua Umum PKB ini pun meminta Pemerintah Indonesia bersikap. Yakni dengan memberikan protes keras ke India.

"Perlu kiranya pemerintah menyampaikan protes kepada Pemerintah India demi terciptanya kerukunan umat beragama sekaligus penghormatan terhadap kebebasan dalam memeluk agama dan keyakinan. Hal semacam in tidak boleh dianggap sepele," kata Cak Imin.

Cak Imin menerangkan, hal ini perlu dilakukan, agar tak terjadi kejadian serupa di negara lain.

"Hak-hak dalam kebebesan beragama dan menjalankan aturan-aturan yang ada di dalamnya harus dilindungi dimanapun tempatnya di seluruh penjuru dunia," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menentang

Sebelumnya, dilaporkan, seorang perempuan muda India bernama Muskaan Khan dengan lantang menentang larangan hijab di negara tersebut. Ia seketika mencuri atensi publik setelah aksinya memasuki kampus menentang segerombolan pria yang mengintimidasinya dalam sebuah video viral di media sosial.

Dilansir dari BBC, Selasa (15/2/2022), pria-pria di India tersebut terlihat mengenakan selendang bernuansa saffron, warna yang terkait dengan agama Hindu dan kelompok nasionalis Hindu. Mereka mulai meneriakkan "Jai Shri Ram" atau "kemenangan bagi Dewa Ram".

Ketika mereka terus mengejeknya, Khan yang mengenakan hijab, masker, dan busana hitam panjang, berdiri tegak dan meneriakkan "Allahu Akbar" (Tuhan Maha Besar) sebagai balasannya. Otoritas perguruan tinggi lantas mengantarnya ke dalam.

"Yang saya inginkan hanyalah membela hak dan pendidikan saya," katanya kepada BBC.

"Saya tidak punya masalah dengan apa yang mereka kenakan," ungkap Khan sembari menambahkan bahwa orang dapat memakai saffron stoles atau turban ke kampus, sama seperti dirinya mengenakan hijab.

Khan dan jutaan perempuan Muslim di India mengenakan hijab dan burka setiap hari, namun pilihan itu berubah menjadi kontroversi beberapa pekan terakhir. Hal ini dimulai saat murid-murid di sebuah sekolah menengah atas di distrik Udupi Karnataka, memulai protes atas larangan hijab.

Sekolah mereka menyebut siswi dapat mengenakan hijab di sekolah, namun tidak di dalam kelas. Masalah kian melebar saat sekolah lain mulai menerapkan larangan serupa dan pendukung kelompok nasionalis Hindu melancarkan demo untuk mendukung larangan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.