Sukses

KKB Serang Bandara Aminggiru Ilaga, Papua, 1 Prajurit TNI AU Tertembak

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembaki Bandara Aminggiru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Mereka menyerang anggota TNI AU yang sedang mengamankan aktivitas di bandara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembaki Bandara Aminggiru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Mereka menyerang anggota TNI AU yang sedang mengamankan aktivitas di bandara tersebut. Satu orang anggota TNI AU terluka atas insiden ini. 

"Memang benar ada insiden penembakan hingga menyebabkan seorang prajurit dari Kopasgat TNI AU terluka," kata Danrem 173/PVB Brigjen TNI Taufan Gestoro di Jayapura, seperti dikutip dari Antara, Sabtu, (19/2/2022).

Saat ini, kata Taufan, prajurit TNI AU tersebut kini dirawat di Puskesmas Ilaga.

Sebelumnya, pada Kamis 27 Januari 2022, sebanyak tiga prajurit tewas tertembak saat penyerangan Pos TNI oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua.

Menurut laporan Komandan Korem (Danrem) 173/PVB Brigjen TNI Taufan Gestoro, penyerangan KKB pada Kamis pagi berada di Bukit Tepuk, Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Akibat serangan itu tiga prajurit gugur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harap Tak Ada Korban Lagi

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengevaluasi kinerja prajuritnya, buntut insiden gugurnya tiga anggota TNI AD di Papua pasca serangan kelompok krimial bersenta (KKB) di Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Andika berharap, ke depan tidak adalagi prajuritnya yang gugur.

"Kalau dari pihak kami TNI, tidak ada lagi korban yang timbul atau jatuh akibat tindakan-tindakan kami, atau tindakan TNI. Bahkan tidak melakukan tindakan-tindakan pidana yang memang melanggar hukum nasional, Negara Republik Indonesia," kata Andika kepada wartawan usai meninjau lokasi insiden di Papua, seperti dikutip dalam siaran pers diterima, Sabtu (29/1/2022).

Andika menjelaskan, insiden yang terjadi di Gome, Kabupaten Puncak adalah tindakan melawan hukum. Menurut Andika, serangan yang diterima TNI adalah tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh beberapa oknum masyarakat. Meski demikan, Andika menegaskan tidak akan menambah personel untuk memperkuat penjagaan di lokasi insiden.

"Jadi, menyangkut tentang apa langkah selanjutnya, sudah saya lakukan untuk kesekian kalinya, tapi semakin detail, semakin menggunakan dua insiden terakhir sebagai bahan evaluasi. Untuk penambahan pasukan tidak ada, tetap menggunakan mereka yang bertugas disana untuk melakukan tugas-tugas Kodim dan Koramil," tambah Panglima TNI.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.