Sukses

Komisi IX DPR Apresiasi BP2MI soal Pelayanan Istimewa untuk PMI

Upaya Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam memberikan pelayanan yang istimewa terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) mendapat apresiasi dari anggota Komisi IX DPR RI, M. Yahya Zaini.

Liputan6.com, Jakarta - Upaya Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam memberikan pelayanan yang istimewa terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) mendapat apresiasi dari anggota Komisi IX DPR RI, M. Yahya Zaini.

Menurut Yahya, PMI memperoleh pelayanan yang lebih tinggi dari para anggota DPR, yang level pelayanannya masih VIP (Very Important Person). Apresiasi itu disampaikan ketika menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada pelepasan keberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia atau CPMI program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan di Wisma Hijau, Depok, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022).

"Pak Benny (Kepala BP2MI) selalu menyampaikan di Komisi IX DPR bahwa saudara-saudara adalah orang-orang yang mempunyai level tertinggi namanya VVIP (Very Very Important Person). Kelasnya diatas anggota DPR itu kalau yang VVIP. DPR itu hanya VIP, namun saudara-saudara adalah VVIP," ujar Yahya Zaini.

"Karena saudara-saudara adalah pahlawan devisa negara maka saudara-saudara berangkat secara VVIP dan pulang juga secara VVIP," lanjutnya.

Pada kesempatan itu ia juga berpesan pada PMI agar bekerjalah dengan baik dan secara profesional sesuai dengan tugas dan lingkup pekerjaan yang ada di dalam kontrak. Kemudian, lanjutnya, tolong jaga nama baik bangsa dan negara. Karena PMI bukan hanya membawa diri sendiri tetapi warga Indonesia yang bekerja di luar negeri adalah duta-duta bangsa dan negara.

"Segala tindak-tanduk saudara-saudara mewakili bangsa dan negara karena itu saudara-saudara adalah duta-duta bangsa dan negara," jelasnya.

"Oleh karena itu berkelakuanlah secara baik dan bekerjalah secara baik sehingga saudara-saudara nanti selama bekerja di sana mendapatkan prestasi syukur-syukur mendapatkan bonus," tambah Yahya.

Kemudian Yahya menyampaikan atas nama Komisi IX DPR, ia mendukung penuh setiap upaya dan program yang diselenggarakan oleh BP2MI apalagi program tersebut sifatnya adalah G to G. Ia juga merasa bahagia dan sekaligus bangga karena bisa hadir di tengah-tengah para calon pekerja yang akan berangkat ke luar negeri. Karena selama ini, menurutnya, ia berbicara di Komisi IX hanya bicara teori saja.

"Saya tidak pernah menyaksikan langsung pemberangkatan CPMI ke luar negeri baik yang G to G maupun P to P. Tetapi pada kesempatan ini saya bisa merasakan bisa menyaksikan langsung bagaimana wajah-wajah ceria dari saudara-saudara," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan Presiden

Pada kesempatan yang sama, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menegaskan selalu bekerja serius untuk para PMI. Apalagi, lanjutnya, sesuai perintah Presiden Joko Widodo waktu dilantik 15 April 2020 lalu, Presiden berpesan agar PMI diperhatikan dan dilindungi dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Pak Jokowi selalu mengingatkan, mas tolong sampaikan dalam setiap pidato dan sambutan, mereka ini pahlawan devisa yang harus mendapatkan perlakuan hormat negara," ujar Benny.

"Julukan kalian adalah pahlawan devisa. Makanya saya marah kalau ada orang dzolim kepada kalian kalau ada orang-orang yang memperlakukan buruk pada kalian apa lagi mau memeras," lanjutnya.

Begitu pun pada saat ia dipanggil oleh Presiden dengan Erick Thohir untuk dibangunkan lounge di terminal 3 Soekarno Hatta yang diperuntukkan untuk PMI.

"Lounge itu tempat istirahat yang mewah dan mebelernya seperti kursi dan Sofanya mahal. Dulu orang-orang yang masuk kesana hanya pejabat tinggi negara dan pengusaha yang berduit. Sekarang kalian punya lounge. Jadi kalian juga sederajat dengan para pejabat tinggi negara di Republik ini bahkan kalian lebih tinggi," ungkap Benny.

Setelah dibangunkan lounge, para PMI juga dibuatkan fast track atau jalur khusus untuk penumpang pesawat yang mendapatkan pelayanan VVIP. "Jadi sekarang kalau PMI tiba dari luar negeri dan masuk bandara lalu pemeriksaan imigrasi, kalian nggak boleh dicampur dengan penumpang umum yang harus antri dan berdesak-desakan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.