Sukses

PBNU Bakal Punya 250 Badan Usaha Milik Sendiri, Ahli BUMN Bakal Dilibatkan

Erick menyebut para ahli di BUMN juga bakal dilibatkan. Baik dari sisi pemasaran, perbaikan produk, hingga soal digitalisasi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri Puncak Peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-99 yang bertajuk 'Merawat Jagat, Membangun Peradaban'. Dalam acara itu, Erick mendorong NU memiliki 250 BUMN sendiri.

Erick menjelaskan, pandemi Covid-19 tak hanya menekan sendi-sendi kesehatan tapi juga perekonomian. Dia pun menyebut BUMN harus bisa mengintervensi kesenjangan ekonomi yang terjadi.

"Diimplementasikan hari ini dengan menandatangani kerja sama antara BUMN-nya punya NU dan BUMN punya Indonesia," ujar Erick di Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil, Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (17/2/2022).

Selain itu, Erick menyebut para ahli di BUMN juga bakal dilibatkan. Baik dari sisi pemasaran, perbaikan produk, hingga soal digitalisasi. Dia pun berharap kerja sama ini bisa menjadi penyeimbang perekonomian. Sehingga, komoditas yang dihasilkan akan terus mengalami kenaikan.

"Kebetulan kami BUMN juga memproduksi gula, daging, kelapa sawit, dan lain-lain. Ini juga bisa dijadikan pem-balance," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Didik 10 Santri jadi Wirausaha

Sementara itu, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama bakal melibatkan sekurang-kurangnya 130 PCNU se-Indonesia.

Selain itu, PBNU juga hendak mendidik 10 ribu wirasantri.

"Insyaallah nanti akan kita bangun 250 BUMNU, Badan Usaha Milik NU, dan akan kita didik sekurang-kurangnya 10 ribu wirasantri," kata Gus Yahya.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir juga sempat berziarah ke makam Syaichona Cholil Bangkalan. Turut pula hadir Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.