Sukses

Asosiasi Pesantren NU Sebut Santri Membutuhkan Alat Swab Antigen Bersertifikat Halal

Sertifikasi halal alat swab anitgen sangat penting untuk kenyamanan para santri di pondok pesantren.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) atau Asosiasi Pesantren NU DKI Jakarta, Rakhmad Zailani Kiki mengungkapkan kegelisahannya terkait banyak alat swab antigen produk impor di Indonesia. Menurutnya, alat swab antigen bersertifikat halal sangat dibutuhkan para santri di pesantren-pesantren.

"Hal tersebut sangat penting untuk dipastikan guna kenyamanan para pondok pesantren untuk beribadah," katanya dalam keterangannya, Kamis (17/2/2022).

Menurut Rakhmad, pemerintah sudah seharusnya mendorong produk-produk kesehatan yang terjamin kehalalannya. Hal ini mengingat Indonesia sebagai yang berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia.

Untuk menindaklanjuti kegelisahan tersebut, PW RMI NU DKI Jakarta dan Pimpinan Pondok Pesantren se Indonesia menggelar rapat di Jakarta Islamic Center Jakarta pada Kamis 18 Februari 2022.

Dalam rapat ini, RMI NU dan pimpinan pesantren menandatangani surat terbuka yang secara garis besar meminta pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan RI untuk menjamin ketersediaan alat swab antigen produk buatan dalam negeri yang sudah bersertifikasi halal.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantu Pemulihan Ekonomi

Menurutnya, penggunaan produk dalam negeri yang bersertifikat halal ini juga penting untuk membantu pemulihan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

“Selain memberikan kenyamanan bagi pondok pesantren, kami juga ingin mendukung dan mewujudkan apa yang diinginkan Bapak Presiden yang dituangkan melalui Perpres Nomor 12 Tahun 2021 yang mewajibkan produk-produk lokal untuk dibeli, dan jika itu dilaksanakan dengan baik maka akan mendapatkan banyak manfaat terutama dari segi pemulihan ekonomi dan membuka banyak peluang kerja," tutup Kiki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini