Sukses

4 Pernyataan Luhut Terkait Perkembangan Terkini Kasus Covid-19 di Jawa-Bali

Menko Luhut menyebut penambahan kasus Covid-19 di Jawa-Bali mulai melambat. Bahkan kasus Covid-19 di DKI Jakarta disebut sudah melewati puncaknya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap perkembangan terkini kasus Covid-19 di Tanah Air, terutama di daerah Jawa-Bali.

Seperti diketahui, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia sempat melonjak. Bahkan dilaporkan kasus Covid-19 di Tanah Air melonjak akibat varian Omicron dengan penambahan kasus harian mencapai 55 ribu orang pada 12 Februari lalu.

Angka ini bahkan nyaris melewati puncak varian Delta pada 21 Juli 2021, yakni 56 ribu.

Namun, saat ini menurut Luhut Binsar Pandjaitan, angka positif di Jawa-Bali kian melambat. Hal tersebut terlihat dari jumlah pasien Covid-19 yang dirawat terus menurun.

"Misalnya, tempat tidur disiapkan di Jawa-Bali hari ini hanya sekitar 55.000, di mana terisi 21.000 tempat tidur, sehingga terlihat BOR saat ini di angka 39 persen," ujar Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/2/2022). 

Berikut sederet pernyataan Luhut terkait perkembangan kasus Covid-19 di Jawa-Bali terkini yang terus menunjukkan angka penurunan: 

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Covid-19 di DKI Jakarta Mulai Lewati Puncaknya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut penambahan kasus Covid-19 di Jawa-Bali mulai melambat.

Bahkan, kata dia, kasus Covid-19 di DKI Jakarta sudah mulai melewati puncaknya.

"Berita positifnya, kasus di DKI Jakarta menunjukkan tanda-tanda mulai melewati puncaknya, baik kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap mulai menunjukkan penurunan" kata Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/2/2022).

3 dari 5 halaman

2. Covid-19 di Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat Meningkat

Kendati begitu, dia menyebut terjadi peningkatan kasus Covid-19 di daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Namun, Luhut menekankan lonjakan kasus tersebut masih lebih rendah dibandingkan puncak varian Delta pada Juli 2021.

"Tidak hanya kasus, jumlah rawat inap rumah sakit di provinsi Jawa-Bali sebagian besar masih jauh lebih rendah daripada Delta," kata Luhut.

4 dari 5 halaman

3. Tren Covid-19 di Banten, Jawa Barat, Bali Lebih Tinggi dari Varian Delta

Selain itu, dia menyampaikan tren kasus Covid-19 di Banten, Jawa Barat, dan Bali lebih tinggi dibandingkan varian Delta dalam sepekan terakhir. Meski demikian, kenaikan kasus ini belum mencapai 4 kali lipat lebih tinggi daripada varian Delta.

"Dalam 7 hari terakhir Banten, Jawa Barat, dan Bali menjadi tiga provinsi yang tren lebih tinggi daripada varian Delta. Namun, belum seperti yang diprediksi banyak orang, 3 atau 4 kali lebih tinggi daripada Delta," kata Luhut.

Sebelumnya, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 44.526 orang pada hari ini, Minggu, 13 Februari 2022. Sementara kasus aktif bertambah 17.499 pasien.

5 dari 5 halaman

4. Bor Jawa-Bali di Bawah Standar WHO

Luhut juga menyatakan bahwa tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 saat ini belum mencerminkan kapasitas maksimum.

Dia menyebut, BOR rumah sakit di wilayah Jawa-Bali saat ini berada di angka 39 persen.

Kendati, Luhut memastikan angka ini belum menunjukkan BOR dengan kapasitas maksimum. Menurut Luhut, apabila menggunakan kapasitas tempat tidur maksimal, maka BOR rumah sakit Covid-19 saat ini akan jauh lebih rendah lagi.

"Bila menggunakan kapasitas maksimum, maksimal di angka 87.000 tempat tidur seperti saat Delta, maka BOR hari ini di Jawa-Bali hanya terisi 25 persen saja," katanya.

"Angka ini masih jauh di bawah standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yaitu sebesar 60 persen," sambung Luhut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.